The Castle 11 (End)

280 39 3
                                    

Aku rela terlahir ribuan kali jika mendapatkan sebuah imbalan yang pantas, sebuah takdir yang selalu mengikutiku walaupun berbeda generasi.

*
*
*

Bai Li membuka pintu, menapak kaki pada pijakan kastil yang terasa sunyi. Pandangan mengedar, menatap ruangan luas sekaligus kosong dengan debu menempel di lantai kayu. Sang pangeran memperlihatkan senyum, menelisik sudut-sudut gelap yang perlahan terang ketika jentikan jari mulai terdengar.

Lampu tempel mulai menyala. Sarang laba-laba dan juga debu mulai menghilang, menyisakan kehampaan dan pilu ketika kenangan masa lalu telah menyapa.

Seorang putra pada ibunya, seorang pangeran pada sang penguasa, seorang pemuda pada kelahiran penuh misteri ketika darah bangsawan tidak pernah berada di dalam tubuh.

Bai Li mendudukkan diri pada sofa kosong, menautkan jemari dengan siku menempel pada sisi sofa. Ia menikmati segala peristiwa yang bergerak cepat hingga delapan puluh tiga tahun telah terlampaui.

Rasanya masih sama, bau cat pada dinding dan pelitur almari kuno masih mampu ia rasakan. Langit-langit ruang tengah masih bisa menahan berat lampu gantung kristal berukuran besar. Lantai kayu tetap utuh dan kuat menahan pijakan.

"Ma," Bai Li menengadah, menyandarkan kepala pada sandaran sofa, "apakah mama benar-benar bahagia bersama ayah?" Satu kalimat tanya mengiris kalbu. Siapa pun yang mendengar pasti miris sekaligus terluka. Seorang putra pada orang yang telah memberikan wadah untuk bertahan hidup.

Ia merindu, tetapi tidak mampu berbuat banyak ketika pemuda itu telah dianggap mati. Xiao Yan terbebas dari kutukan dan ayah kandung Pangeran Bai telah menjauh ketika Nenek Ji memberikan serangan bertubi-tubi seraya membuat pendar perlindungan yang tidak mampu ditembus kekuatan apa pun.

"Bai Li," Ji Chong mendudukkan diri dalam pangkuan, "kembali ke tempat ini hanya akan membuka luka lama." Mencubit hidung dengan gemas, pemuda manis itu tetap nakal walaupun berusia lebih dari satu abad. Paras tidak menua dan memiliki kekuatan lebih, membuat tubuh keduanya tidak terpengaruh dengan usia.

"Kenapa nenek tidak melakukan hal yang sama? Bukankah lebih menyenangkan ketika tidak terlihat tua?" Bai Li membawa tubuh Ji Chong dalam gendongan, menuju anak tangga yang mengarah ke lantai dua. Sepasang kekasih yang mengikat hubungan dalam sebuah pernikahan, terlihat lebih aktif, mengabaikan tempat ketika keinginan untuk bercumbu kian menjadi.

"Tidak semua penyihir memiliki anugrah wajah awet muda, Tuan Bai Li." Ji Chong mengalungkan lengan pada leher seraya memberikan ciuman pada jakun yang terlihat naik turun ketika menahan hasrat.

"Tsk! Sedikit, hanya sedikit, tekan hormon pemangsa yang suka menggebu itu. Bagaimanapun pinggangku terasa patah. Jika aku manusia normal seperti orang-orang di luar sana, sudah pasti rumah sakit menjadi tempat tujuanku sekarang."

Bai Li tidak peduli dan hanya menanggapi dengan menaikkan kedua bahu. Tatapan lapar terlihat sangat jelas. Satu lagi langkah lebih dekat ke arah pintu dan menjadi nyanyian penuh gairah ketika kamar telah menjadi tempat peraduan.

Puluhan tahun lebih dan tetap menyisakan luka. Sang Ratu memilih menjauh dan menganggap sang putra telah tiada. Wanita baya dengan mahkota kecil di kepala, sedang menengadah seraya melihat kastil tua yang masih terlihat terawat walaupun tanpa adanya penjaga.

Tidak ada lagi pengunjung ketika a rai pelindung kastil terbentuk kokoh. Beberapa orang memberanikan diri memotret dari luar, tidak satu kali pun merasa takut ketika banyak rumor beredar bahwa sang pangeran pemilik kastil telah menjadi hantu penjaga.

Ratu Bai tertawa lirih, menggeleng beberapa kali ketika mendengar gosip aneh tentang tempat yang ia pijak. Sang putra masih bernapas, tetapi serupa lenyap ketika kematian menjadi status yang tidak bisa Bai Li hilangkan.

"Setidaknya, kamu bahagia dengan kehidupan yang kamu jalani sekarang, Nak." Lengan jubah mengayun melingkar, membuka tabir waktu hingga hamparan sakura serupa lorong panjang. Sang Ratu meninggalkan kerumunan kelopak merah muda bersama tetesan air mata bahagia.

Seorang ibu kepada satu-satunya putra yang tidak akan pernah terganti walupun bukan dari darah bangsawan. Tetap menjadi seorang raja meskipun hanya sebatas pemilik kastil. Penguasa atas hamparan sakura dan canola yang mengelilingi bangunan megah sekaligus satu-satunya harta yang ratu miliki.

The Castle, protect my son with the last of the strength that I have. when the world cultivates hatred, then turn the sweet scent of sakura as an antidote to bitterness.

Jarak tidak menjadi batas ikatan antara darah dan juga darah. Ketika seorang ibu mampu mengorbankan apa pun untuk sang putra, maka nyawa tidak memiliki arti penting hingga pengorbanan besar menjadi mudah untuk dilakukan.

Bai Li menatap sendu kepergian sang ratu. Ia menekan perasaan ketika menjauh adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan kedudukan wanita baya tersebut. Memahami dari sisi yang berbeda, menerima walaupun sulit karena ia tetap pemuda pengganti.

Xiao Yan menjadi penerus tahta dengan ingatan baru, tidak satu kali pun mengingat keberadaan Ji Chong yang telah memindahkan kekuatan pemusnah kutukan melalui perantara lukisan bergerak.

Ji Chong memeluk tubuh sang kekasih seraya menyandarkan kepala pada punggung, memberi ketenangan karena Bai Li memang sangat membutuhkan.

"Tempat lahirku, tempat ibuku membesarkan dengan gelar bangsawan meskipun sang raja tidak pernah menerima." Bai Li menatap langit yang di kejauhan yang mulai berubah jingga.

Kastil sederhana, menyimpan rahasia yang Bai Li miliki dengan sempurna. Tidak mampu ditembus ataupun diambil paksa karena pintu akan mengunci otomatis ketika sang pemilik tidak berkehendak.

Sang pangeran memejamkan mata, berusaha melupakan angan pahit yang sudah terbalas dengan takdir indah sebuah pertemuan. Pemuda tampan itu memutar tubuh, mengusap kepala  Ji Chong berulang-ulang, mencium kening serta menyalurkan rasa sayang dengan harapan masa tidak akan lagi memisahkan.

Hati yang merindu telah terobati. Gambaran penuh luka, tidak lagi terlihat. Bertahan pada tempat asal seraya menjalani hidup yang entah kapan akan berakhir.

Cinta dan penantian penyihir kecil untuk kekasih selama ribuan masa. Kasih sayang seorang pangeran yang telah mampu beranjak dari kematian dengan perlindungan penuh kastil dan juga segala kekuatan di dalamnya.




End.

The Castle (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang