4. kolaborasi

129 19 0
                                    




Jaehyun|

Sarah, soal pameran gue disuruh gabung sama lo.

Sebuah pesan yang cukup untuk membuat Sarah terbangun dengan mata membulat, sungguh dia tidak pernah berfikir jika tuhan akan mengambil kebahagiaannya semalam hingga dia harus terbangun dengan kabar jika Jaehyun akan bergabung dengan kelompok pameran seninya yang berarti mereka berdua akan bekerja sama.

Sempat berfikir mengapa Jaehyun bisa memasuki tema yang dia pilih lalu tiba-tiba ingatan masa lalu membuatnya faham mengapa semua terjadi seperti ini. Tepatnya satu tahun yang lalu saat mereka masih bersama, dua manusia tersebut berjanji untuk memilih tema yang sama hingga akhirnya mereka berpisah dan Sarah tetap memilih tema tersebut karena memang dia tertarik dengan tema yang dia pilih sementara Jaehyun memilih tema tersebut bukan lain karena dedikasi cintanya untuk sang mantan kekasih.

ditengah-tengah kegundahannya, tiba-tiba suara bel pintu rumahnya berbunyi yang memaksa Sarah harus bangkit dari kasurnya dan mengintip siapa gerangan pagi hari sudah berani memasuki kandang harimau, namun anehnya yang Sarah dapati adalah sebuah mobil hitam milik Yunho yang sudah terparkir dengan rapi di halaman rumahnya.

Wajah yang sedari tadi tertekuk kini sudah tersenyum dengan riang, di raihnya bathrobe yang tergantung di pintu kamarnya untuk menutupi tubuhnya yang masih menggunakan pakaian dalam yang menjadi ciri khasnya saat tertidur. Dia merasakan suatu hal yang sangat aneh karena terakhir kali Yunho mengatakan jika dia akan pergi selama satu minggu namun baru empat hari berlalu lalu mengapa dia sudah berada disini? namun rasa rindu Sarah sudah meratui otaknya, tangan kecilnya membuka pintu rumahnya bahkan senyum sudah tercetak jelas di wajahnya, "sayang, kamu pasti mau ngagetin ak-- JAE LO NGAPAIN KESINI?".

"Lo tadi manggil gue sayang?".

Jaehyun masih terkejut dengan Sarah yang memanggilnya dengan sebutan tersebut, dia tersenyum hingga menampakkan lesung pipinya yang dulu pernah menjadi salah satu alasan Sarah jatuh cinta kepadanya.

"Lupain aja, anggep gue nggak pernah manggil lo kayak gitu" Ujar Sarah.

"Eits mana bisa, setelah sebulan putus gue tau kalo selama ini lo masih nungguin gue. Iya kan? bahkan tadi lo lari pas mau bukain pintu saking semangatnya" Kata Jaehyun percaya diri.

Sungguh jika Sarah membawa batu maka sudah bisa dipastikan batu tersebut sudah melayang tepat di dahi Jaehyun. Lelaki itu tidak pernah berubah dan akan selalu berteman dengan kepercayaan dirinya yang setinggi langit.

Saat Sarah sudah sangat muak dan berusaha menutup pintu rumahnya tiba-tiba Jaehyun memaksa untuk masuk dan membuat Sarah semakin terkejut. Lelaki itu memang sangat tidak tertebak, batinnya. Bahkan Jaehyun berjalan dengan santai menuju ruang tamu dan duduk sebelum Sarah mempersilahkannya.

"gue tunggu disini, kita berangkat ke studio bareng-bareng".

Sarah hanya bisa mematung sembari memandang Jaehyun yang sudah terduduk nyaman sengan sebuah toples makanan ringan di pangkuannya, sungguh lelaki itu tidak bisa membiarkannya bernafas lega walaupun hanya satu hari.

Berbeda dengan saat Sarah berlari ingin membuka pintu karena yang dia fikir adalah Yunho yang datang, kini Sarah berjalan dengan langkah gontai bak kekurangan darah karena sudah cukup lelah dengan cobaan yang dia dapatkan saat harinya baru saja dia mulai. Bahkan dia hanya berganti menggunakan kaos hitam polos dan celana olahraga adidas yang selalu dia gunakan tanpa mandi terlebih dahulu.

"Ayo berangkat" ajaknya pada Jaehyun.

Lelaki itu dengan senang hati menggandeng tangan kecil Sarah, di genggamnya tangan tersebut hingga sampai di depan mobilnya. Langkahnya mendahului Sarah untuk membukakan pintu mobil bagian depan agar Sarah bisa duduk di sampingnya, sungguh hal-hal tersebut baru dia lakukan saat mereka sudah berpisah.

"Mau sarapan dulu, atau langsung?" Tawar Jaehyun setelah menutup pintu dan mulai menyalakan mobil yang dia gunakan.

"makan di studio ntar delivery aja" jawab Sarah.

"Sorry ya gue pake mobil bokap, soalnya mobil gue masuk rumah sakit habis nabrak batu. Lo kalo nggak suka bau pewanginya langsung buka jendelanya aja nggak papa".

Sarah tertawa dalam hatinya, dia sangat mengenali mobil ini, mobil yang biasa Yunho gunakan. Dan pewangi kopi yang terpasang adalah pewangi yang seminggu lalu mereka beli bersama dan pastinya Sarah nyaman akan wewangian tersebut, namun seketika mata Sarah membulat saat mendapati lipsticknya yang tergeletak di dashboard mobil, jantungnya seolah berteriak seakan menyumpah serapahi dirinya yang teledor.

"Oh, lipstick. Kayaknya punya mamah deh, tapi gue nggak pernah lihat papa sama mama jalan setelah cerai —eh tapi, selera mama sama kayak lo deh dilihat dari lipsticknya" kata Jaehyun.

Sarah mengangguk-anggukkan kepalanya, dia tau jika actingnya sangat buruk namun kali ini saja dia ingin tuhan berteman dengannya.

"Jae, mama sama papa lo beneran putus kontak?" Tanya Sarah, Jaehyun menganggukkan kepalanya dengan pasti. Tidak pernah sekalipun Jaehyun melihat mamanya datang ke rumah untuk menemuinya atau papanya.

"Menurut lo, kalau papa lo nikah lagi gimana —oh sorry banget kalo gue kelewatan, nggak usah dijawab nggak papa kok".

Sarah menggigit bibir dalamnya, bagaimana bisa dia bertanya seperti itu seolah secara tidak langsung meminta izin kepada Jaehyun untuk menikah dengan orang tuanya. Namun Jaehyun malah tertawa, "santai aja kali, Rah. Kalo gue sih oke oke aja kalau papa mau nikah, tapi ya kalau bisa cari istri yang ngerti sama dia, bisa nerima dia dan gue juga sih tentunya" ujarnya.

Sarah berusaha menahan senyumnya, dia berharap apa yang Jaehyun katakan adalah tulus tanpa ketentuan tertentu yang dia yakini pasti Sarah termasuk ke daftar pengecualian wanita yang akan dia terima menjadi ibu kandung.

"Papa sama mama pisah bukan karena hal yang baik, ya perpisahan apa sih yang bisa di bilang baik", Jaehyun tertawa canggung untuk mencairkan suasana.

Setelah perpisahan kedua orang tuanya, Jaehyun semakin jauh dengan Yunho, mereka hanya berbicara saat perlu apalagi Yunho adalah lelaki dengan pekerjaan super sibuk dan Jaehyun juga anak lelaki yang terlalu canggung untuk memulai percakapan dengan Yunho walaupun mereka sangat ingin mengembalikan hubungan mereka seperti semula. Dan sekarang Sarah faham mengapa Yunho selalu menanyakan kabar Jaehyun di sela-sela percakapan mereka, lelaki itu bahkan selalu meminta pendapat Sarah untuk setiap hal yang berhubungan dengan Jaehyun seolah Sarah lebih memahami dan tau anak lelakinya daripada dirinya yang bernotabene sebagai ayah kandung Jaehyun.

"Jujur gue pengen semua balik kayak semula, walaupun mama nggak bisa balik ke kita tapi seenggaknya hubungan gue sama papa bisa balik lagi. Gue faham pasti papa capek kerja, pulang kerja liatin gue kayak beban keluarga yang bisanya cuman goleran" ujar Jaehyun.

"Namanya anak tuh nggak ada yang jadi beban keluarga. Lo masih kuliah berarti masih tanggungan orang tua lo, kecuali kalo udah waktunya kerja tapi lo masih di rumah goleran baru tuh pantes di depak dari kartu keluarga".

Jaehyun sempat tertawa saat mendengar lelucon sarah, namun untuk kesekian kalinya dia belajar dari wanita yang duduk di sampingnya itu. Mungkin umur mereka memang sama namun pemikiran Sarah berkembang lebih pesat darinya dan sekarang Jaehyun percaya pada bisik tetangga yang mengatakan seorang wanita itu fikirannya berkembang 10 tahun lebih cepat daripada umur aslinya.

If I can't have you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang