✧ :・゚O9

601 74 7
                                        

Haloo semuanya! Semoga kalian sehat selalu yaa. Selamat membaca. Sekali lagi aku minta maaf udh gantungin kalian lama bgt :")

 Sekali lagi aku minta maaf udh gantungin kalian lama bgt :")

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author POV

Setelah sesi foto bersama di kelas, sekarang dilanjutkan dengan sesi foto satu angkatan di halaman sekolah. Murid-murid dari berbagai kelas sudah mulai berkeluaran dan merapat di tengah halaman.

Begitu juga dengan Mingi dan teman-teman sekelasnya.

Yeosang menepuk pundak Mingi, "ini saatnya lu beraksi."

Wajah Mingi nampak gugup. Sembari sesekali ia melirik buket bunga yang digenggamnya.

"Gue bisa ga ya?" tanya Mingi pada Yeosang.

Yeosang meyakinkan Mingi. "Lu pasti bisa, gi. Mau sampai kapan lu pendem perasaan ini kalau ga sekarang lu ungkapin? Apa elu mau orang lain nikung Yunho?"

Setelah mendapat pencerahan dari Yeosang, Mingi yang awalnya gugup, sekarang menjadi lebih tenang. "Oke, bakal gue lakuin sekarang."

Mingi melihat sekitar. Tak butuh waktu lama, indra penglihatannya menangkap laki-laki manis pujaan hatinya. Segera ia melangkahkan kakinya mendekati Yunho.

"Heh, Mingi! Lu daritadi kemana aja sih? Ayo siap-siap fotoan," ujar Yunho setelah menyadari kehadiran laki-laki jangkung itu.

Iya, dia menyadari kehadiran Mingi. Tetapi tidak dengan buket bunga yang ditaruh di belakang punggungnya.

Suasana halaman sekolah yang awalnya ramai bak pasar menjadi hening karena semua perhatian murid di sana teralihkan oleh suara toa yang sangat keras.

"PENGUMUMAN! PENGUMUMAN!!"

Suara seseorang dibalik toa itu sempat terjeda sebentar. Kemudian dilanjutkan lagi.

"SALAH SATU TEMEN KITA ADA YANG MAU MENGUTARAKAN PERASAANNYA LOH~"

Murid-murid di halaman sekolah saling menatap satu sama lain. Pertanyaan seperti 'siapa sih emangnya?' dan 'siapa yang mau jedoran woy?!' silih berganti berkeluaran dari bibir mereka.

Raut wajah seluruh murid menjadi bingung sekaligus penasaran. Kecuali dengan Song Mingi. Ia tampak sangat marah. Ia juga mengenali orang yang berada di balik suara toa tersebut. Ingin rasanya Mingi meninju orang itu.

"Yeosang sialan," gumam Mingi pelan.

Iya, Yeosang adalah dalang di balik semuanya.

Yeosang melanjutkan kegiatannya, "untuk murid yang bernama Song Mingi, siap-siap yah. Gue tunggu nih."

Setelah itu, murid-murid lainnya menatap Mingi. Mingi yang sadar ditatap, menghembuskan napas kasar sembari mengusap wajahnya pasrah. Oh iya, tak lupa juga ia terus-terusan mengumpati Yeosang dalam hati.

"Gi, lu engga apa-apa 'kan?" tanya Yunho yang sedikit khawatir dengan keadaan Mingi.

Mingi tidak menjawab. Ia memindah tangankan buket bunga tersebut. Sekarang, buket bunga itu sudah berada di tangan Yunho. Yunho menatap Mingi tak percaya.

Sorakan dari murid-murid tak lupa mengiringi moment uwu yang baru saja terjadi di depan mata mereka. Ada yang bersuil, ada juga yang mencie-ciekan Mingi dan Yunho.

Untuk para fudanshi dan fujoshi di sekolah, tak usah ditanya lagi keadaan mereka bagaimana. Demi apapun, mereka lebih buruk dari manusia yang kesurupan setan.

Organ pemompa darah Mingi tak kunjung berhenti bedegup kencang. Begitu juga dengan Yunho. Sungguh suasana yang sangat awkward.

"Yun," panggil Mingi. Yunho tersadar, lalu menatap laki-laki yang tadi memanggilnya.

"Aku jatuh cinta dengan ketidaksempurnaanmu."

Semuanya berteriak, "aaAaaAaa~"

"Mungkin, kamu bertanya tentang alasan mengapa aku jatuh cinta padamu. Jika aku menjawab, waktu satu dasawarsa sudah kupastikan tak cukup untuk menjelaskan semuanya."

Wooyoung yang notabenenya teman sekelas Mingi dan Yunho, tertawa sambil menepuk tangan karena saking tidak percayanya ia dengan Mingi yang dianggapnya tumben alay.

Wajah Yunho berubah merah seperti kepiting rebus. Ia sudah tak sanggup menahan semua ini. Ingin rasanya ia cepat-cepat pulang ke rumah.

"Jadi, apakah boleh gue menempati hati lo yang kosong ini?"

'Ya Tuhan, cabut nyawa saya sekarang!!' batin Yunho.

'Ya Tuhan, cabut nyawa saya sekarang!!' batin Yunho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tatap-Tatapan [Mingi × Yunho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang