✧ :・゚O2

1.2K 178 59
                                        

Mingi POV

Aku membuka pintu kamar tidurku lalu membuang tas ke sembarang arah. Kemudian diriku merebahkan tubuh ini di kasur yang bisa dibilang tidak empuk. M a l u, itu yang kurasakan setelah kejadian di kelas tadi.

Aku mengacak-acak rambut kesal. "SONG MINGI BODOH, LO NGAPAIN NGOMONG GITU KE YUNHO?!" sedari tadi aku tidak berhenti merutuki diri sendiri.

Indra penglihatanku menatap langit-langit kamar sambil memikirkan pria bermarga Jeong itu. Sepertinya, lebih baik aku memendam perasaan ini daripada Yunho mengetahuinya. Karena bisa kupastikan ia akan menjauhi dan tak mau berbicara denganku lagi.

Laki-laki mana yang mau denganku, hey?!

Aku mengusap-usap wajahku dengan kedua telapak tangan. Berusaha melupakan kejadian memalukan tadi. Dan mengalihkannya dengan menghidupkan handphone.

"Sial! Lockscreennya foto Yunho."

Aku melempar handphoneku ke meja belajar dekat tempat tidur. Argh, gimana caranya biar lupa?!

Oh iya! Mungkin dengan mengerjakan PR Matematika, aku bisa melupakannya.

Setelah mengambil buku paket di rak, buku tulisku yang berada di dalamnya tidak sengaja terjatuh, tergeletak, dan tak berdaya.

Saat aku mengambilnya...

'Sial, banyak sekali nama Yunho'

Kebiasaan umum kaum bucin nulis nama gebetannya di halaman buku paling akhir. Maklumin, ye.

"DAHLAH MENDING GUE TIDOR AJA!"

"Nak Mingming, kamu kenapa nak? Kok tereak-tereak?" Tiba-tiba Ibuku datang menghampiriku. Sumpah, sedari tadi jantungku tidak karuan meloncat kesana kemari.

Aku mengusap-usap leherku, "E-ehh e-emak, Mingming gapapa kok."

"Elehhh, itu lho ada Yunho nungguin di bawah," ujar Ibuku.

"AH YANG BENER, MAK?!"

Tanpa pikir panjang, aku segera menuruni satu per satu anak tangga. Aku mengarahkan pandanganku ke pintu—tidak ada Yunho berdiri di sana. Kedua, aku melihat sofa yang berada di ruang tamu—tidak ada Yunho yang duduk di sana. Lalu Yunho di mana? Ah, aku benar-benar kebingungan.

Tiba-tiba dari arah belakang aku mendengar suara dengan nada seperti nada kemenangan.

"Emang enak emak kerjain? Hahahaha."

"EMAAAKKK!!!"

"EMAAAKKK!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author POV

Di sisi lain, Yunho juga sama seperti Mingi. Ia tidak henti-hentinya memikirkan ucapan yang diucapkan oleh Mingi tadi.

"Ah, mungkin tadi Mingi ngeprank," gumam Yunho tak mau ambil pusing.

Setelah memasukkan kaos kakinya ke dalam sepatu ia mengambil handphonenya yang sedari tadi berdering.

'Mingi?'

'Diemin aja ah'

Yunho mengabaikan panggilan masuk dari Mingi. Lagi-lagi detak jantungnya tak karuan. Ia juga penasaran mengapa Mingi tiba-tiba menelponnya.

'Gimana kalo gue chat dia ya?'

MingiSong

P
Ngapain nelpon?

Hm
Maaf
Yang di kelas tadi

Kenapa?

Itu bener.

Yunho terdiam. Ia langsung mematikan handphonenya. Takut, terkejut, gelisah, itulah yang dirasakannya sekarang.

Bukannya tak mau menerima Mingi, Yunho takut kejadian dulu terulang lagi. Pelaku yang membuat ia sakit hati adalah laki-laki manis yang pernah singgah di hati Yunho dan sekarang sudah berstatus sebagai mantan pacarnya.

Bisakah seorang Song Mingi membuat Yunho membuka pintu hatinya untuk Mingi?

Bisakah seorang Song Mingi membuat Yunho membuka pintu hatinya untuk Mingi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tatap-Tatapan [Mingi × Yunho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang