Malam ini aku segera bergegas pergi meninggalkan wilayah Brunhilde dan kembali ke Floserianne. Besok adalah upacara pertunangan antara Chaeyoung dan Namjoon, aku harus datang tepat waktu sebelum acara itu dimulai.
Mungkin mereka akan mengira aku adalah pengacau kerajaan ketika sampai disana, namun kalau aku biarkan pertunangan itu terjadi maka kerajaanku akan hancur. Hancur ditangan raja yang tidak kompeten dan ratu yang tidak memiliki pendirian.
Jarak antara Brunhilde dengan Floserianne tidak terlalu jauh, itu sebabnya Chaeyoung bisa bergaul dengan penyihir kejam itu. Sesekali aku dan Jeno beristirahat meskipun hanya sebentar.
"Kamu yakin kalau semua batu mulia sudah terkumpul, kan?"
Aku mengangguk, "Aku tinggal menunggu kedatangan seseorang untuk memberiku satu batu mulia lagi dan rangkaian mahkota nanti."
Ia tertawa pelan yang sontak membuaku mengerutkan dahiku, "Kenapa kamu ketawa?"
"Tidak ada apa-apa, ayo kita pergi dari sini."
✦ ✦ ✦ ✦ ✦
Aku turun dari kudaku ketika sampai di depan pasar. Keadaan pasar kali ini tidak begitu ramai, beberapa warga disini menyapaku dengan hangat, namun tidak jarang juga yang menabrakku.
Seseorang mendorong tubuhku dengan sangat kencang hingga aku kehilangan keseimbanganku, namun dengan cepat aku kembali berdiri dan melanjutkan perjalananku.
"Berhati-hatilah dengan barangmu, Putri."
Aku menoleh ketika seseorang menepuk pundakku, syukurlah yang menemukan kantung bekalku adalah orang yang baik, kalau tidak semua perjuanganku selama satu bulan ini hanya sia-sia.
"Terima kasih banyak ya!"
Ku genggam erat kantung itu dan terus berjalan, pintu gerbang Kerajaan Floserianne sudah terlihat di depan mata. Aku langsung menaiki kudaku ketika sudah keluar dari pasar tersebut.
✦ ✦ ✦ ✦ ✦
Aku berjalan dengan tergesa sambil memasuki istana, aku sempat bertanya kepada pelayanku dan mereka berkata bahwa acara sudah dimulai sedari tadi.
Seseorang menabrakku, membuatku semakin panik karena aku tidak ingin semakin telat karena ini, "Kau menjatuhkan milikmu, Putri Siyeon."
Aku bingung dalam sesaat karena pria ini memberikanku sebuah rangkaian mahkota, namun aku langsung mengambil mahkota tersebut dan berlari ke depan altar menghampiri ayahku dan Chaeyoung.
Chaeyoung dan Namjoon tampak resah berdiri di atas sana, karena aku tiba tepat sebelum mereka memasang cincin yang berarti mereka gagal bertunangan karena kehadiranku.
"Aku kembali dengan membawa semua syarat yang sudah kalian berikan kepadaku."
Semua mata tertuju kepadaku, mereka semua tampak terkejut bahkan tatapan penuh amarah juga diberikan kepadaku.
Chaeyoung segera bergegas turun dari altar, "Buktikan padaku kalau kamu sudah memenuhi seluruh syarat yang diberikan ayahanda saat itu."
𓂃𖥔 𝕱𝖑𝖔seri𝖆𝖓𝖓𝖊, 1037.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daredevil.
FantasyMereka menatapku seolah aku tidak akan bisa menjadi ratu selanjutnya, namun kurasa mereka tidak mengenalku yang sesungguhnya, aku Park Siyeon, putri kedua dari Floserianne yang penuh ambisi.