Bagian 9

61 16 2
                                    

"Buktikan padaku kalau kamu sudah memenuhi seluruh syarat yang diberikan ayahanda saat itu."

Aku sangat panik karena aku belum mendapatkan Red Beryl milik kerajaan Renatine saat itu, sebetulnya aku juga tidak memenuhi syarat yang menyatakan bahwa aku harus memiliki pasanganku ketika menjadi ratu nanti.

Namun aku tidak boleh terlihat putus asa, aku mengeluarkan semua batu mulia di dalam kantung bekalku dan juga mahkota yang sedari tadi aku genggam dengan erat.

Aku cukup terkejut mengetahui fakta bahwa Red Beryl sudah mengisi kantungku, tetapi aku sama sekali tidak dapat menemukan Ruby yang seharusnya berada di dalam bersama dengan batu mulia lainnya.

"Tampaknya kau kehilangan salah satu batu  muliamu," ucap Chaeyoung dengan senyum sinis yang terlukis di wajahnya.

"Ah, kurasa kamu sudah gagal sejak awal. Kamu tidak mungkin juga bertemu dengan seseorang yang akan menjadi pasanganmu nanti kan?"

Chaeyoung terus berjalan maju ke arahku yang membuatku terus mundur setiap kali ia melangkahkan kakinya.

"Kemana perginya adikku yang sangat pemberani itu? Mengapa setelah pergi berkelana kau menjadi sangat diam?"

Kudengar suara pintu yang dibanting kencang hingga membuat semua orang yang berada di ruangan ini terkejut, aku menoleh ke belakang dan kulihat Jeno yang sedang berlari sambil menggenggam sesuatu pada tangannya.

"Kata siapa Putri Siyeon tidak memenuhi semua syarat itu? Saya yang akan mendampinginya memimpin kerajaan ini untuk kedepannya."

Jeno mengangkat Ruby yang ia genggam sedari tadi, Chaeyoung tampak sangat marah melihat kehadiran lelaki berambut pirang itu.

"Kenapa kau sangat yakin? Adikku bahkan tidak pernah berkencan dengan siapapun."

Aku mengangkat daguku dan menatap Chaeyoung dengan penuh percaya diri, "Kau bahkan tidak tahu apa saja yang terjadi selama aku pergi."

Aku menggenggam tangan Jeno dan berjalan menghampiri ayahku yang terpaku menatap semua yang telah terjadi di depan sana.

"Bagaimana Ayahanda? Aku sudah memenuhi semua syarat yang sudah Ayah berikan, bukan? Lagipula mereka gagal bertunangan karena kehadiranku yang tepat waktu."

Dapat kulihat ayahanda yang tersenyum kepadaku, "Kuakui bahwa kau hebat, Siyeon. Kesatria Lee, aku harap kau bisa terus mendampingi putriku selama ia hidup."

Jeno membungkuk sebentar, "Izinkan saya untuk menikahi putrimu, Tuan."

𓂃𖥔 𝕱𝖑𝖔seri𝖆𝖓𝖓𝖊, 1037.

Daredevil.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang