22

35 1 0
                                    

.
.
.
.
Happy Reading

"Lu gak putusin dia?" Tanya Inyeop.

Woona menggeleng.

"Gue kan udah bilang, gue gak jadiin dia sebagai target-"

"Iya bukan target tapi benalu" potong Inyeop.

Woona hanya memutar bola matanya malas. Walau sekarang Woona tak punya kekuatan, tapi dia masih berhubungan dengan Inyeop. Ya bisa dibilang mereka sudah terlanjur akrab lah.

"Eh lu kepikiran ga sih, kita bisa jadi target satu sama lain?" Tanya Inyeop.

"Hm, bisa sih. Tapi emang lu bisa suka ama gua?" Tanya Woona tak yakin.

"Kenapa enggak?" Ucap Inyeop dan tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke wajah Woona. Ya kira-kira jaraknya 1 cm diantara hidung mereka.

"O-oke" ucap Woona gugup.

Inyeop pun menjauhkan wajahnya lagi.

"Tapi kita bakal berakhir nyakitin satu sama lain sih" ucap Woona lagi.

"Ya... yaudah, udah biasa kan"

"Eee...oghey"

"Jadi dalam waktu dekat lu bakal nyakitin gue, gue harus siap-siap nih" ucap Woona dan memukul dadanya ala sasageyo lipai.

...

Woona bersiap dengan riasannya, hari ini dia akan double date dengan Lucas dan Nancy. *bukanNancyYgArtisYaAnjir

"Abin udah siap?"

"Iya udah, kamu beneran gak perlu dijemput nih?" Tanya Changbin lewat panggilan telephone.

"Gapapa, deket nih kafenya"

"Kalau udah sampe telephone aku ya"

"He'em"

"Oke bye sayang"

"Bye"

"Love you"

"Too bby"

Panggilan pun berakhir.

"Hm, tumben Abin bilang love you diakhir telephone" batin Woona.

Ia pun segera menyelesaikan persiapannya dan langsung pergi ke kafe yang dijanjikan.

"Lucas!" Sapa Woona saat sampai disana.

Woona pun mengedarkan kepalanya ke seluruh penjuru ruangan karna tidak menemukan kekasihnya.

"Changbin belum datang?"

"Belum tuh" jawab Lucas.

"Hm, tumben"

Woona pun mendaratkan pantatnya di kursi depan Lucas.

"Hai" sapa Nancy.

"Oh hai, gimana kabarnya?" Balas Woona basa-basi.

"Baik kok haha."

Selama 15 menit mereka menunggu kedatangan Changbin, tapi laki-laki berpipi tembam itu tak kunjung menunjukan batang hidungnya.

Woona pun mencoba menelpon kekasihnya itu, tapi panggilannya tak diangkat.

"Ck, kemana ya dia" ucap Woona agak panik.

Perasaannya mendadak tak enak, otaknya mulai dipenuhi dugaan-dugaan negatif. 5 menit berlalu, Woona akhirnya memutuskan untuk mencari Changbin saja.

"Gue pergi ya, kalian lanjut aja" ucap Woona dan beranjak dari kursinya.

"Ini beneran gapapa kan?" Tanya Lucas khawatir.

My Hurt, My HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang