Changbin [22-1= 21]✅

185 11 0
                                    

.
.
.
.
Happy Reading

Di studio sekolah

"Abin, kenapa sih??" Tanyaku.

Sedari tadi Ia tak merespon apapun yang ku ucap. Berdiam diri dengan tatapan kosong. Melipat tangan di depan dada sambil menatap pada komputer berisi rekaman radio sekolah.

Suasana studio sangat berbeda, tak seperti hari-hari sebelumnya. Biasanya Changbin antusias menyetel lagu rekaman pada speaker. Tapi sekarang? Sorot matanya tak bisa kujelaskan.

 Tapi sekarang? Sorot matanya tak bisa kujelaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bin, aku ada salah?"

Sama saja, Changbin tak respon apapun. Ia berdiri, berjalan menuju piano elektrik, dan duduk di kursi itu. Jemarinya menekan jejeran tuts, dan Ia mulai melantunkan liriknya.

"Yang, kemarin ku melihatmu. Kau bertemu dengannya..."

...ini hanya lirik lagu kan?

"Bin?" Aku bertanya memastikan.

"Yang, kurasa sekarang kau masih, memikirkan tentangnya..."

"Changbin?"

"Apa kurangnya aku didalam hidupmu, hingga kau curangi aku..."

Ah, tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ah, tidak. Ini bukan hanya lagu. Ia benar-benar serius dengan liriknya.

"Ada apa?? Kamu bilang sama aku kalo emang ada salah!" Aku menarik pundaknya hingga menghadap padaku.

Bersamaan dengan itu, Changbin tiba-tiba berdiri, dan menatap mataku lama. Jika sudah seperti ini, sulit untuk dijelaskan. Aku memeluknya erat, walau tak dibalas sama sekali.

"Abin kenapa...?" Tanyaku, menenggelamkan wajah pada dadanya.

Changbin menghela nafas dan dengan pelan melepas pelukanku. Dia menatapku lama, hingga akhirnya "kita putus aja Na, aku gak tahan" kalimat itu terlontar dari mulutnya.

Sudah kuduga.

"Apa? Gak tahan apa??"

"Aku tau kamu punya banyak cowo, aku sering liat kamu sama cowo lain. Gak cuma sekali, sering Na. Aku udah terlanjur sayang banget sama kamu, berusaha diem sama semua kebohongan kamu itu, tapi aku gak bisa di giniin terus. Udah kita akhirin aja."

My Hurt, My HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang