| Prolog |

1.6K 167 3
                                    

Dinyatakan quirkless di dunia yang isinya berbagai macam quirk. Bukankah itu menyakitkan? Aku sempat membentak Bunda karena aku terlahir menjadi seorang quirkless, dan tentu saja aku dibentak balik oleh saudara kembar laki laki ku.

"Sayang? Kamu baik baik aja? "

"Iya gak papa, maaf bunda"

Mataku tidak bisa berhenti memandang amplop coklat yang kupegang. Apakah ini termasuk hasil kerja kerasku, selama jauh dari keluarga.

"Bunda-"

"Ada apa sayang,..? "

"Bunda.. Aku mendapat undangan dari sekolah UA"

"Benarkah?! Selamat sayang.."

Baru satu hari aku dikirim jauh dari orangtuaku untuk bersekolah disekolah khusus quirkless, tiba tiba saja guru yang mengajarku bilang bawah aku mempunyai quirk walau hanya 20% dari 100%.

"Apakah quirk-ku seperti milik saudaraku yang keren?! " guru itu tertawa.

"Tentu saja. Tapi sebelum itu Kana-chan harus berlatih kekuatan fisik" tentu saja aku mengangguk antusias.

Aku berlatih fisik selama kurang lebih lima tahun.

"Kana-chan, aku ada hadiah untukmu" Kazuma-sensei namanya.

Aku menerima lalu membuka cover nya perlahan. "Katana? " Kazuma-sensei mengangguk.

"Terimakasih! Sensei! " Kazuma-sensei tertawa.

"Ber-konsentrasi lah, agar kau bisa menggunakan katana itu" Lanjutnya.

"Baiklah akan ku coba" aku mulai fokus dan ber-konsentrasi, setelah dua menit berhasil fokus, katanaku mengeluarkan api dan letupan letupan kecil, dan seketika mataku berbinar binar.

"Sen-sei" aku memandang sensei tidak percaya. Maksudku, aku sempat tidak percaya bahwa aku bisa menggunakan quirk ku lewat katana yang diberi oleh Kazuma-sensei.

Kazuma-sensei tersenyum lebar "kamu harus ber-konsentrasi agar bisa menggunakan quirk-mu lewat perantara katana itu"

TWINS | Bakugou's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang