parasite

2.2K 115 22
                                    

Remake Parasite(kookv) by fishae

Jisung!"

Dengan tergesa-gesa seorang namja yang memiliki rambut coklat tua dan berbentuk jamur itu berlari menuju seseorang yang dipanggilnya dengan sebutan jisung. Tangan kurusnya menenteng dua tas kecil berbentuk kotak dengan warna berbeda. Dengan senyum lebar atau mungkin cengirannya dan suara nyaring kelewat semangatnya, dia berlari membuat seisi kelas langsung mengarahkan perhatian mereka ke namja manis itu.

"aku membuat dua bekal makan siang lagi. Hehe, lihat, aku yang warnanya putih dan kau yang warnanya biru. Lucukan?" Setelah berdiri dihadapan jisung, namja manis itu langsung mendudukan dirinya dihadapan meja jisung. Kursi yang ia duduki itu ia putar untuk menyamankan posisi duduknya. Dua buah benda yang ternyata kotak bekal itu ia taruh diatas meja, dan langsung membukanya dengan semangat dan tergesa-gesa, sampai-sampai ia menjatuhkan sumpitnya kelantai dan menimbulkan suara yang sedikit nyaring.

"Hendery-Sunbaenim, tetap bersamangat seperti biasanya ne?"Suara tawa terdengar pelan dari arah sampingnya, dengan cepat hendery, sang namja manis itu menolehkan kepalanya setelah ia mengambil sumpitnya yang terjatuh.

"Hehe, yah, begitulah jeno-ya." Hendery menggaruk pelan tengkuknya yang tidak gatal.

"Dan jisung, kau tetap dingin seperti biasanya juga." Jeno meninju pelan lengan jisung dan melangkah pergi setelahnya.

"Nah jisung lihat, hari ini aku membawakanmu nasi goring kimchi. Karna kemarin kau bilang kau tidak terlalu suka sayur, makanya kali ini aku membawakanmu nasi goring kimchi. Agar kau tetap bisa makan sayur tanpa merasakan rasanya. Hehe." Hendery terus berceloteh riang tentang bekalnya. Melupakan Jisung yang kini hanya menatapnya datar.

"Nah, sudah selesai. Ayo cepat makan jisung. Aku membuatnya dengan sepenuh hati loh. Aku bahkan membayangkan wajahmu saat memasak ini. Hehe." Hendery menunjukan cengiran lebarnya setelah mengucapkan kata-katanya, kedua telapak tangannya ia tangkupkan dikedua pipinya untuk menutupi semburat merah yang perahan menjalar. Cengiran hendery makin bertambah lebar saat melihat jisung yang dengan tenang menyuapkan nasinya kedalam mulut. Matanya berbinar-binar lucu menatap jisung yang sekarang sedang memasukan suapan kedua kemulutnya.

"Bagaimana rasanya? Apakah enak? Atau terlalu asin?" Sekarang hendery tidak bisa menyembunyikan wajah paniknya setelah jisung berhenti makan dan menegak setengah air minumnya.

"Sama seperti biasanya." Padahal hanya jawaban singkat dan sangat datar yang keluar dari bibir jisuny. Tapi hendery sekarang sudah memekik kegirangan. Dia membalikan badannya dan berteriak kecil sambil menangkupkan kedua tangannya dipipinya.

"Hyung, makanmu akan dingin bila kau terus berteriak kegirangan seperti orang gila begitu." Hendey langsung terdiam dan berbalik memakan makanannya dalam diam.

Yah, mereka memang seperti ini. Bisa dibilang, hubungan mereka itu lebih telihat seperti cinta bertepuk sebelah tangan dibandingkan kekasih. Tapi tidak apa-apa, hendery mengerti atau lebih tepatnya, hendery mencoba mengerti.

.

.

.

.

Sekarang sudah waktunya pulang, tetapi hendery masih setia duduk dibangkunya bahkan saat hanya dia yang tersisa dikelas ini. Hendery tetap duduk diam sejak setengah jam yang lalu, menunggu kekasihnya menjempunya dikelas atau mungkin lebih tepatnya lewat didepan kelasnya.

Hendery Harem BxbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang