Chapter 2

3.5K 439 62
                                    

Kuro ❤

19.25
"Kenma, bisakah kita bertemu besok pagi? Di taman dekat dengan rumah kita."

Kenma membaca pesan Kuroo dengan ekspresi tidak terbaca. Entah apa yang akan Kuroo lakukan saat nanti ia sudah datang ke taman itu. Mengecewakannya lagi? Meminta maaf? Entahlah.

Puding Kitten ❤

19.26
"Gomen, aku tidak bisa. Besok aku ada acara."

Kuroo mengernyit bingung. Ia tahu persis bagaimana sifat istrinya itu. Sangat malas jika sudah berurusan dengan suatu acara. Ia hanya akan datang jika bersangkutan dengan sahabatnya ataupun urusan keluarganya.

Sementara Kenma sendiri, terpaksa berbohong. Ia masih tidak ingin bertemu dengan Kuroo untuk saat ini. Masih terlalu takut untuk kembali di kecewakan oleh lelaki itu.

Kuro ❤

19.27
"Acara apa?"

Kenma hanya membaca pesan itu. Tidak berniat membalasnya dan segera mematikan ponselnya. Berusaha menghindari kontak terlalu lama dengan Kuroo untuk sementara, walau ia tahu itu akan sulit. Terlebih di saat dirinya yang sedang merindukan lelaki itu.

"Apa lagi rencana mu kali ini, Kuro.."

☁️ It's Hurt.. ☁️

09.00 AM

Alisa

09.00
"Kuroo-san, bisakah kita bertemu di taman?"

Kuroo membuka pesan yang baru saja masuk di ponselnya. Ia berharap jika itu adalah Kenma, tetapi ia hanya terlalu berharap.

Kuroo-san

09.01
"Bisa saja. Kapan?"

Alisa

09.01
"Sekarang."

Kuroo hanya membaca pesan itu, dan menghela nafasnya. Ia meletakkan kopi panas yang baru saja ia buat di meja makan, lalu berjalan pergi ke kamarnya untuk bersiap siap menemui Alisa.

☁️ It's Hurt.. ☁️

"Jadi?" Kuroo membuka suara. Sembari memberikan tatapan bingungnya kearah Alisa yang kini justru ikut kebingungan.

"Etto... bagaimana menjelaskannya ya.."

Kuroo mengernyit. Sementara Alisa hanya memutar bola matanya kesana kemari. Mencoba menyusun kata kata yang sedang teracak di otaknya saat ini.

"Huh... temanku, dia meminta saran. Dia bilang, dia baru saja di lamar oleh seseorang. Dan ia bingung ingin menerima atau tidak." Alisa menghela nafas lesu. Urusan cinta adalah urusan yang paling lemah untuknya dan sialnya, salah satu teman semasa SMA nya justru bertanya seperti itu.

"Bingung? Kenapa?" Tanya Kuroo sembari meminum kopi yang sempat ia beli.

"Hmm.. dia bingung. Sebenarnya dia ingin saja menerima, tetapi katanya, dia takut jika sudah mulai memasukki urusan rumah tangga. Takut jika sudah menikah nanti, banyak masalah akan menghampiri kehidupannya."

"..." Kuroo, entah kenapa tiba tiba saja justru teringat dengan Kenma. Urusan masalah tidak akan datang. Jika tidak ada orang ketiga sebagai pengacau, dan tidak ada salah satu dari mereka yang memulai masalah.

Tetapi tidak ada yang tahu bagaimana kedepannya. Masalah bukan hanya terjadi dari kedua itu, tetapi bisa juga terjadi karena masalah lain.

"Apa dia mencintai lelaki itu?" Tanya Kuroo lagi.

"Uhmm yah.. dia sangat mencintainya. Hanya takut untuk memulai kehidupan setelah menikah nanti."

Kuroo mulai berpikir. Sementara Alisa hanya memandang rerumputan bawah dengan pandangan bingung. Ia benar benar tidak bisa berpikir lagi jika urusan sudah menyangkut percintaan. Terlebih lagi pernikahan. Jadi ia meminta saran dari Kuroo. Siapa tahu bisa membantu.

"Menurutku, asal mereka berdua saling mencintai dan tetap bertahan apapun rintangannya, kehidupan mereka akan berjalan baik baik saja. Walau cobaan dan ujian akan datang terus menerus."

"..."

Ya. Kata kata itu ibarat tamparan untuk dirinya sendiri.

Bertahan. Berapa lama Kenma berusaha untuk mempertahankan hubungannya dengan Kuroo selama ini? Lebih dari 3 bulan, dan hanya lelaki itu yang bertahan. Sementara Kuroo? Ia justru pergi bersama dengan wanita wanita lain dengan tidak tahu waktu. Tidak pernah mempedulikan Kenma. Tetapi jika istrinya itu pergi bersama orang lain yang tidak ia kenali, tempramen emosinya seakan langsung meningkat.

Cemburu.

Padahal, berapa kali Kenma melihat semua perbuatan Kuroo dengan wanita wanita sialan itu selama ini? Lebih dari 5 kali dan Kenma tidak pernah berkata apa apa. Sikap perhatiannya juga masih sama dengan Kuroo, tetapi Kuroo justru mengabaikannya.

"Hah.. sialan sekali dirimu, Kuroo."

Ia menyangga kepalanya menggunakan kedua tangannya, membuat Alisa kebingungan menatap lelaki itu.

"Kuroo-san?"

Ia sedikit mengguncang tubuh Kuroo. Tanpa menyadari bahwa ada sepasang mata yang memperhatikan mereka berdua sejak tadi dari kejauhan.

"Kau kenapa?" Alisa bertanya dengan nada khawatir. Sementara Kuroo menghela nafas lalu mulai kembali mengangkat kepalanya.

"Huh.. aku tidak-"

DEG!

Pandangannya tanpa sadar bertemu dengan seorang lelaki yang berdiri di kejauhan sana. Menatap dengan pandangan kecewa yang sering ia lihat. Pandangan yang menyiratkan aura kekesalan sekaligus emosi yang ia pendam.

"Kenma.."

• TBC •

Rei gatau ini aneh ato engga tapi Rei cuma berharap kalian bisa nikmatin ceritanya XD

Next chapter = Drama time ✨

See you next chap! Vote dan komen sangat d hargai oleh author ❤

𝐈𝐭'𝐬 𝐇𝐮𝐫𝐭.. || 𝐊𝐮𝐫𝐨𝐊𝐞𝐧 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang