Chapter 7

3.2K 361 144
                                    

"..." Kuroo membaca pesan yang dituliskan oleh Kenma pada selembar kertas sebelum kepergiannya dari rumah. Ia tanpa sadar meremat kertas itu dan merapal kata 'sial' berkali kali.

Sejujurnya, sekelibat perasaan bersalah muncul didalam dirinya. Tetapi kali ini, bukanlah kesalahannya. Ini karena Kenma yang sudah membuatnya menjadi emosi dan terbawa suasana untuk mendiamkan istrinya. Bahkan pesan pesan yang di kirimkan olehnya, hanya di baca oleh Kuroo tanpa berniat untuk membalas.

"... aku masih tidak tahu siapa yang harus ku percayai saat ini.."


☁️ It's Hurt.. ☁️


"Kalian kembali bertengkar?!"

Kenma menghela nafas, lalu tersenyum pahit. Berusaha menahan air mata yang hendak kembali jatuh.

"Yah.. ini bukan kesalahan Kuro juga. Ini.. hanyalah kesalahpahaman.." jawab Kenma dengan nada tenang yang tersirat banyak rasa sakit dibaliknya.

".. kau tidak berniat untuk memperbaiki hubungan kalian?" Tanya Hinata dari sebrang telepon.

"Bagaimana yah.. Kalian tahu kan, kalau Kuro itu terkadang keras kepala. Dan dia lebih mempercayai pada apa yang dilihatnya dibandingkan perkataan orang orang." Kenma tersenyum tipis sebelum melanjutkan perkataannya. "Bahkan jika aku yang mengatakannya, Kuro akan lebih percaya dengan penglihatannya sendiri.."

"..." Akaashi dan Hinata terdiam di sebrang telepon. Mereka dapat membayangkan bagaimana wajah Kenma sekarang. Penuh dengan ketertekanan karena masalah tak kunjung pergi.

"... Kuroo-san.. sepertinya kau harus menyelesaikan masalahmu."


☁️ It's Hurt.. ☁️


Bokubro

19.00
"Kuroo, kau ada masalah lagi dengan Kenma?"

Kuroo mengernyit kala membaca pesan dari Bokuto. Heran kenapa salah satu sahabat nya itu bisa mengetahui hal ini. Tetapi sebuah jawaban sudah memasukki otaknya sebelum ia bertanya. Sudah pasti dari Akaashi.

Kurobro

19.01
"Hm. Aku memang ada sedikit masalah dengannya. Kenapa?"

Bokubro

19.01
"Bisakah aku datang ke rumahmu besok? Aku ingin membantu menyelesaikan masalah kalian, karena aku sudah memiliki rencana."

Kuroo kembali menatap bingung kearah layar ponsel. Tetapi daripada sahabatnya itu terus membunyikan ponselnya, ia lebih baik menyetujui.

Kurobro

19.02
"K."

Kuroo segera mematikan ponselnya tepat setelah menjawab pesan dari Bokuto. Ia jujur saja malas jika urusan kembali membahas masalah Kenma. Ia masih kesal dan tentu saja masih mengingat kejadian pagi tadi dengan jelas.

Tapi aneh juga sebenarnya untuk Kuroo. Kenma bukan tipe lelaki yang mudah tertarik dengan seseorang. Baik wanita atau pria. Sifatnya masih hampir sama seperti dulu. Lebih memilih untuk diam dengan orang orang asing. Bahkan dengan teman teman kerja Kuroo sekalipun, Kenma hanya tersenyum canggung kearah mereka.

Tapi tatapan Kenma pada Nanami, sedikit berbeda dari biasanya. Ia tidak bisa menebak isi pikiran maupun isi hati seseorang hanya dengan melihat sudut pandang matanya. Dengan inti ia tidak bisa menyimpulkan apa apa sekarang.

"Hah.. sudahlah. Lebih baik aku tunggu rencana dari Bokuto besok saja."


☁️ It's Hurt.. ☁️


"Kuroo. Di rumah mu ada cctv kan?" Tanya Bokuto saat ia dan Akaashi sudah sampai dirumah pemuda itu.

"Cctv? Ad—"

Kuroo seketika menghentikan pembicaraannya. Bodoh. Ia benar benar merutukki kebodohannya karena tidak memeriksa cctv terlebih dahulu dan lebih memilih untuk mementingkan egonya.

Sementara Bokuto yang menyadari raut wajah Kuroo, hanya menghela nafas pasrah. "Kita cek cctv nya sekarang."


--


"..." Kuroo kembali dibuat terdiam kala semua sudah terbongkar melewati cctv di ruang meja makan. Saat dimana Kenma yang tengah membuat sesuatu untuk acara sarapan pagi, tetapi Nanami justru mengganggunya dan memilih agar rencananya dilakukan saat itu juga.

"... sialan."

Bokuto memandang kearah Kuroo yang kini sudah tersulut emosi. Tetapi belum sempat Bokuto mengeluarkan sepatah kata, Kuroo sudah lebih dulu pergi keluar dari rumah. Entah kemana, tetapi firasat dua pasangan itu benar benar tidak enak sekarang.


☁️ It's Hurt.. ☁️


"NANAMI!" Kuroo menggedor pintu apartemen Nanami dengan keras. Menghiraukan banyak orang yang memprotes karena berisik.

Saat pintu terbuka, saat itu juga Kuroo menampar keras pipi Nanami hingga meninggalkan jejak.

"K-Kuroo.. -san?" Nanami memandang tidak percaya kearah Kuroo. Air matanya menetes tanpa sadar karena rasa perih yang di timbulkan oleh tamparan itu.

"OI! KUROO HENTIKAN MAIN MAIN MU!" Bokuto dengan segera memberi jarak antara Kuroo dan Nanami. Berusaha menenangkan emosi Kuroo yang sudah diatas tingkat wajar karena geram dengan wanita dihadapannya.

"APA MAKSUDMU MELAKUKAN SEMUA INI BODOH?!" Kuroo berteriak lantang. Kembali mendapat protes tapi di hiraukan oleh Kuroo.

Sementara Nanami hanya diam tidak menjawab. Dengan tangannya yang masih memegang pipinya yang di tampar secara keras oleh Kuroo.

"Kau, ku pecat."

"Tunggu, apa—"

Kuroo segera pergi menjauh dari apartemen. Meninggalkan Bokuto dan Akaashi yang kini harus dengan sabar menghadapi sifat Kuroo yang sembarangan.

"Oi Kuroo. Kau yakin ingin memecatnya?" Tanya Bokuto karena masih tidak percaya.

"Tentu saja! Kau gila saja kalau masih menyuruhku untuk menetap dengan sekretaris sialan sepertinya!" Kuroo masih di sulut emosi. Tetapi ia teringat sesuatu tiba tiba.

"Akaashi, apa kau tahu dimana Kenma sekarang?"

Akaashi hanya mengangguk lalu memberitahu alamatnya. Karena memang Kenma sudah sempat memberitahu Akaashi dan Hinata dimana letak apartemennya yang sekarang tengah ia singgahi.

Sementara Akaashi sendiri memang tidak segan segan untuk memberitahunya pada Kuroo, karena ia percaya, bahwa lelaki itu sudah berubah sepenuhnya menjadi lebih baik.


☁️ It's Hurt.. ☁️


"Jaa na, Kenma!" Ucap Hinata sembari melambaikan tangannya kearah Kenma yang kini hanya tersenyum tipis.

Kenma kemudian menghela nafasnya dan hendak kembali masuk kedalam apartemen. Kalau saja suara seseorang tidak memanggilnya.

"KENMA!"

• TBC •

Lanjut ato biarin gantung nih? 😏

Btw, Rei ketawa jahat pas bikin adegan Kuroo marah ke Nanami :v
Parah aj kalo ada yang sampe berani ngancurin kuroken

War lah 💔

𝐈𝐭'𝐬 𝐇𝐮𝐫𝐭.. || 𝐊𝐮𝐫𝐨𝐊𝐞𝐧 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang