🌼Part 18🌼

1.6K 164 41
                                    

"Bukan trauma. Hanya saja aku lagi berada di fase males jatuh cinta, malas cemburu, males sakit hati dan males mengkhawatirkan seseorang"

🌼🌼🌼


Motor jordi terpakir manis di depan toko perlengkapan rumah, sementara pemilik motor sibuk memperhatikan deretan lemari di dalam toko. Jordi dan frislly masih memilih lemari yang cocok, tidak terlalu besar dan juga kecil.

Sebenarnya bukan hanya untuk perlengkapan rumah yang ada di daerah tersebut, ada beberapa toko terderet rapi. Di depan toko tersebut, ada pasar umum yang luas. Sayangnya pasar tersebut sudah tutup karna hari sudah siang.

Untuk pertama kalinya, frislly menginjak kaki di tempat ini dan itu semua laki-laki yang berada di sampingnya. Biasanya juga jika perlu sesuatu, frislly lebih memilih ke mall, tapi tidak untuk urusan rumah tangga.

"Mau pilih yang mana?" Jordi mulai angkat suara.

Frislly terdiam sejenak, kembali memperhatikan lemari di depannya. "Pilih ini aja, pak." Tunjuk frislly lemari berwarna coklat. "Karna, lemari ini harganya lumayan murah dan cukup dengan uang bapak."

Jordi mengangguk, lalu menanyakan ke pemilik toko ini. Jordi kembali menghampiri frislly. "Mau beli apa lagi?"

Frislly nampak berpikir. "Meja belajar, meja rias sama...rak buku?"

Jordi menaikkan sebelah alisnya "Yakin? Kamu ga muat gimana?"

"Kalo ga muat, ya di muatin lah, pak." Frislly menyengir, namun ke ekspresi semula saat Jordi hanya menatap datar.

"Yaudah, kamu yang cari sendiri. Saya tidak mengerti soal beginian, saya tunggu kamu di sini." Ujar jordi di balas anggukkan dari frislly, hingga gadis itu menghilang dari lemari.

Jordi menatap sendu, ia sangat iri pada pasangan suami istri sedang bermesra sedangkan ia tidak dengan frislly. Frislly sadar dengan itu, ia tersenyum miris ia langsung mengengam tangan Jordi.

Jordi terkejut, lalu ia menatap frislly dengan penuh bertanyaan. "Bapak mau kayak mereka kan?" Tanya frislly, ahkirnya Jordi tersenyum senang.

"Jangan geer deh, saya cuman pengen ngikutin kayak mereka aja." Lanjut frislly. Senyum bahagia nya menjadi garis lurus.

"O-oh Oke, gapapa yang penting saya udah ngerasain pegangan tangan kamu."

Jordi memilih menunggu frislly di kursi kasir, mengeluarkan benda pipih dari saku nya dan mulai fokus dengan kegiatan tersebut. Hingga ada suara nyaring milik seseorang membuat Jordi mengalih tatapannya dan mendapati salah satu siswanya.

"Pak Jordi!?" Ia bernama Siska, dia berteriak histeris. "Astaga. Mimpi apa aku bisa bertemu pak Jordi"

"Kamu...Siska?" Tanya Jordi di sambut anggukan Antusias siska.

"Bapak lagi belanja? Sama siapa, pak? Aduhh, kok aku jadi grogi gini sih." Cecar Siska.

Jordi menggaruk kepalanya tiba-tiba gatal. Antara tidak tahu harus menjawab apa dan bingung dengan tingkah siswi di depannya ini. Hingga suara pesan di ponselnya, mengharuskan Jordi untuk melihat siapa yang mengirimnya.

Frislly herlind

Awas aja bapak
ngomong aneh sama Siska!
Jangan tanya kalo kita pergi bareng.

•My Sweet Teacher • (Jorslly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang