Day 4

5K 834 129
                                    

Aku menyunggingkan senyumku seusai menggambar sketsa, ini sempurna. Aku tidak sabar untuk ia melihatnya, dia pasti akan menyukainya. Aku memasukan buku sketsa dan pensil ke dalam tasku. Setelahnya, aku berdiri dan berjalan menuju kelas sendirian dengan hati yang gelisah. Aku tidak mengerti apa yang terjadi dengan Zayn beberapa hari terakhir, ditambah dengan Emma yang tidak masuk selama empat hari.

Sepanjang menyusuri koridor kampus, aku tidak menemukan Zayn maupun Emma. Dimana mereka berdua?

"Lily." Samar-samar aku mendengar seseorang memanggilku dari belakang, jadi aku menoleh dan mendapati Harry yang sedang merangkul Ari.

"Ada apa?"

"Aku hanya ingin memberitahumu, Zayn akan kembali besok pagi. Dia sedang mempersiapkan."

Mempersiapkan apa? Apa ia akan mengikuti balap liar lagi? Oh Tuhan, kumohon tidak. "Mempersiapkan?" kataku sambil menaikan sebelah alisku.

Wajahnya menegang seketika, ada apa dengannya? "Dia - mempersiapkan motornya untuk balap liar malam ini. Kau datang?"

Aku menggigit bibirku dan terdiam sejenak. "Tidak, katakan padanya semoga berhasil." Dan dengan itu aku pergi tanpa ekspresi apapun. Indra pendengaranku menangkap Harry berkata padaku, namun aku mendengarnya dengan samar sehingga aku tidak yakin apa yang ia ucapkan.

+

Di malam harinya, aku memiliki niat untuk menghabiskan waktuku di perpustakaan kota. Jadi, aku mengambil sweater rajutku lalu mengikat rambutku. Setelahnya, aku mengambil kunci mobil dan keluar dari ruanganku.

Aku menyapu pandangan sekitar, sedih rasanya ketika aku hidup di rumah yang besar dan aku hanya hidup sendiri disini. Aku tidak tahu dimana keberadaan ayahku sekarang, dia bahkan tidak pernah mengirimkanku uang, jadi aku hidup dengan sisa warisan yang ibu berikan.

Ketika menuruni anak tangga, aku melihat seseorang sedang berdiri dibawah, tepat di anak tangga terakhir. Dalam hati aku bertanya-tanya, siapa dia? Aku tidak pernah melihat dia sebelumnya disini. Dia seorang gadis dengan gaun putih yang cantik. Astaga, aku baru mengingatnya. Dia gadis yang ku lihat di kampus.

Cepat-cepat aku menuruni anak tangga dan membuka pintu. Aku merogoh kantung celanaku untuk mencari kunci mobil, setelah mendapatinya, aku langsung masuk ke dalam mobil lalu mengemudikannya.

+

Setelah mendapatkan buku yang kucari, aku langsung keluar dari perpustakaan kota. Aku tidak bisa konsentrasi di dalam sana ketika membaca karena banyak sekali orang, jadi aku menaruh buku yang ku dapatkan di dalam tas dan berjalan menuju parkiran. Ketika sedang berjalan, aku mendapati getaran di dalam tasku. Pun aku mengambilnya dan mendapati nama Zayn terpampang di layar ponselku.

"Oi!" panggilnya setengah berteriak, sontak aku menjauhkan ponselku dari telinga.

"Idiot, telingaku sakit, kau tahu."

"Siapa peduli? Kau dimana omong-omong?"

"Justru aku yang seharusnya bertanya, kau berada dimana Zayn?"

"Aku sedang dirumah, lagipula ini masih pukul delapan. Aku akan adu balap pukul sepuluh, aku akan menjemputmu. Kau bisa?"

Aku mendengus pelan, "Tidak. Semoga berhasil." Dan dengan itu, aku memutuskan sambungannya dan kembali berjalan.

Langkahan kakiku berhenti ketika mendapati seseorang menyerukan namaku, aku kenal jelas suara ini. Dengan senyuman yang terukir diwajahku, aku menoleh ke belakang. Ketika aku menoleh ke belakang, aku sontak menutup mulut.

Dia gadis berambut coklat yang terdapat darah disekujur tubuhnya. Jemari-jemarinya sudah tidak sempurna. Tetapi aku mengenal betul siapa dia, apa dia sudah tiada? Aku mengerjapkan mataku beberapa kali, oh sial, dia nyata.

Aku yakin dia baru meninggal, aku yakin. Dia semakin mendekat, mulutnya terbuka dan tertutup seperti ia sedang berbicara. Aku jelas tidak mengerti apa yang ia katakan karena indra pendengaranku tidak menangkap apa pun kecuali suara-suara kendaraan yang terdengar samar dan suara orang-orang yang sedang berbicara.

Tiba-tiba air mata keluar dari pelupuk mataku, sialan karena aku tidak menyangka ini. Air mataku keluar semakin deras ketika ia mulai mendekat, kakiku bergerak mundur dan aku membalikan tubuhku lalu berlari sekuat mungkin.

Apa yang sebenarnya terjadi dengannya?

+

[2]Exist ➸ z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang