Day 5

4.2K 786 102
                                    

Aku menangis sepanjang malam dan tidak berani keluar dari kamarku. Tidak ada yang menemaniku semalam, Zayn tidak bisa dihubungi semalaman. Aku yakin dia sangat sibuk dengan pertandingan semalam. Mengingat itu, aku langsung tersenyum kecut mengingat jika Zayn memenangkan pertandingan itu, pasti ia akan mendapat hadiah sebuah jalang.

Aku menangis lagi.

Ketika aku berjalan dan berhenti di cermin, aku melihat pantulan diriku. Aku hampir tidak mengenal siapa gadis yang berada di hadapanku, itu aku. Aku terlihat begitu kacau dan aku tahu itu. Aku menatap mataku dalam-dalam, itu adalah mata yang paling ku benci. Indah memang, tetapi membawa kesialan bagiku - bukan sial, tepatnya aku membenci mata itu karena aku bisa melihat apa yang tidak bisa orang lain lihat. Aku benci itu.

Aku mengambil handuk dan menyalakan keran untuk mengisi bathtub. Setelah airnya terisi penuh, aku menanggalkan semua pakaianku dan masuk ke dalamnya. Rasa hangat langsung menembus pori-pori kulitku. Aku memasukan kepalaku ke dalam air. Hatiku mengeluh ingin menangis, namun tidak. Aku tidak boleh lemah, jadi aku memejamkan mataku sekuat mungkin.

Ada saatnya menjadi seorang indigo itu menyenangkan dan ada saatnya pula menjadi seorang indigo itu menyebalkan, dan aku sangat membencinya. Mengapa aku tidak bisa menjadi seseorang yang normal?

Mulutku mengeluarkan gelembung-gelembung udara, aku mengangkat kepalaku keatas ketika paru-paruku membutuhkan oksigen. Napasku terengah selagi paru-paruku mengisi oksigen.

Aku menutup mataku untuk beberapa saat dan ketika aku membuka mataku, aku berada di rumah sakit. Fuck! Ini tidak boleh terjadi. Aku mengerjapkan mataku beberapa kali, namun hasilnya nihil. Aku tetap berada di rumah sakit.  Berjalan menyusuri koridor rumah sakit, aku melihat Harry dan kawanannya sedang berlari.

Terdapat seperti pukulan-pukulan di dalam hatiku, bayangan apalagi ini?! Aku langsung mengikuti mereka. Aku langsung menutup mulutku ketika melihat Zayn sedang terbaring dengan kepalanya yang penuh oleh darah.

Dan disaat aku kaget, disitu pula padanganku kembali normal. Aku masih berada di dalam kamar mandi, dan cepat-cepat aku mengambil handuk. Aku pergi dari kamar mandi dan langsung menghubungi Zayn.

Jelas aku sangat khawatir karena semalam Zayn tidak bisa dihubungi dan aku takut itu adalah bayangan lampau. Jika itu terjadi di masa lampau, jelas aku tidak bisa mencegahnya.

+

[2]Exist ➸ z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang