Part 6 [Jungkook Cousin]

3.4K 108 2
                                    

⚠️Warning 18+⚠️

Jungkook memasuki area rumah dengan lesu. Ntah ada apa dengan pria itu.

”Jung?”

Jungkook berbalik menatap Anna sejenak, sebelum akhirnya ia berjalan menuju wastafel di dapur untuk mencuci wajahnya. Bahkan, untuk melangkah ke kamar saja rasanya terlalu malas.

”Kau kenapa, hm?”

”Kenapa kau mau denganku, Ann?

Anna menggidikkan bahunya, ”Tidak tau, mungkin aku kena pelet.”

”Aku memiliki banyak kekurangan.”

”Aku tau.”

”Aku jelek.”

”Akhirnya kau menyadarinya juga.” ujar Anna tanpa dosa lalu beralih ke depan Jungkook lalu mengalungkan tangannya.

”Tapi kau tetap yang terbaik. Milikmu besar dan panjang, bahkan saat kau menggempurku di ranjang, aku bisa merasakan tubuhku yang akan remuk dan ranjang yang hampir patah. Ahhhh ... Membayangkannya saja sudah bisa membuatku mendesah.”

PLAKK!

Jungkook memukul mulut Anna. ”Omonganmu benar-benar vulgar. Jadi kau bertahan denganku hanya karena benda pusaka ku?”

”Tentu saja. Kau pikir apa lagi?”

Anna hendak beranjak dari depan Jungkook, tapi tangan pria itu dengan cekatan mengurung Anna dengan meletakkan kedua tangannya disisi kiri kanan Anna.

Chup!

Jungkook mencium Anna terlebih dahulu, tangannya yang menganggur ia gunakan untuk meremas gundukan Anna.

Sial! baru mencium Anna saja, Jungkook junior sudah terbangun. Dengan cekatan Jungkook menurunkan celana dalam Anna tanpa melepaskan ciuman mereka. Anna terlihat tersenyum ditengah-tengah ciuman, ia membuka kancing celana Jungkook dan melorotkan celana pria itu.

Jungkook menyudahi ciumannya. Ia melorotkan celana dalamnya hingga bagian bawahnya kini telanjang.

”Ahhhhh ... Mphhhhh.” Jungkook mendesah saat Anna tiba-tiba meraih Juniornya dan memajumundurkan tangannya.

”Menungging.” pinta Jungkook. Anna menurutinya kemudian menungging dengan wastafel yang ia jadikan sebagai tumpuan tangannya.

”Ssshhhh.” Jungkook menggesek-gesekkan miliknya di bibir miss V Anna membuat Anna jadi mendesah tertahan.

Jleb!
Jleb!

Anna mengeratkan pegangannya begitu Jungkook memasukkan miliknya dalam dua kali hentakan keras.

”Ahhhh ... Junggghh ... Mphhhhhh .... Ahhhh ... Ahhh.”

Anna berkali-kali menjatuhkan air liurnya di dalam wastafel, sungguh Jungkook benar-benar membuatnya kewalahan.

”Ahhhh ... Uhhhhh ... Junghhhh ... Ahhh ... Ahhhh.”

Jungkook memutar posisi mereka jadi berhadapan. Tangan Jungkook berada di pinggang Anna. Ia mendudukkan wanita itu dipinggir wastafel lalu mulai mengarahkan Juniornya kembali.

Jleb!

”Ahhhhh.”

Anna mengalungkan tangannya di leher Jungkook. Ia meraih bibir pria itu dan menciumnya. Ntahlah, jika dibilang sakit, Anna akui ini sakit, tapi ia juga menikmatinya. Meski sudah 3 tahun belakangan selalu digempur oleh Jungkook, namun rasanya milik Jungkook terlalu besar untuk Anna.

Plok!
Plok!

Hanya suara persatuan kulit mereka yang terdengar. Anna tak bisa mendesah karena bibirnya rasanya sudah dilem oleh air ludah Jungkook.

Cklek!

”Jungkook ... I'm coming.”

Jimin melirik beberapa kali namun tak menemukan Jungkook sama sekali.

Jimin akhirnya mendatarkan ekspresinya begitu melihat Jungkook dan Anna di dapur. Anna terlihat berciuman dengan Jungkook, disertai Jungkook yang menggenjot Anna perlahan. Ntahlah, pantat Jungkook terlihat putih dan mulus layaknya pantat bayi.

”Oh my eyes.” ujarnya. Akhirnya ia merasakan posisi menjadi Lim Juyeong dalam drama yang sering ia tonton.

Cekrek!

Jimin memotret Anna dan Jungkook kemudian berjalan memasuki kamar.

”Lumayan, bahan coli.”

BUGHHHH!

”Akhhh.” Jungkook meringis begitu Jimin melemparnya dengan ponsel. Ia berbalik menatap Jimin yang kini tengah menatapnya tajam.

Jimin memberi tatapan maut. Ia menunjuk mata Jungkook dan matanya secara bergantian.

---

Pukul 9 Pagi.

Anna mengotak-atik isi dapur, namun ia tak menemukan apapun. Biasanya ia akan menemukan sesuatu untuk dimakan.

Anna membuka kulkas, ada banyak makanan, namun belum siap saji.

”Cari apa, hm?”

”Aku cari monyet lepas.”

Jimin menggaruk kepalanya bingung. Ia kemudian celingak-celinguk mencari monyet yang dimaksud Anna.

”Mana monyetnya?”

”Dia baru saja melihat isi kulkas.”

Jimin menatap datar, ”Ku cekik juga nih, untung cantik.”

”Aku tau, tanpaku aku pasti pria didunia ini sudah kehilangan wanita paling cantik dan sempurna.”

Jimin berdecak sebal, ”Kenapa tidak memasak saja?”

”Dr. Min Yoongi pernah mengatakan padaku dan Namjoon Ahjussi, jauhi hal yang bukan keahlianmu, demi perdamaian dunia.”

”Aku pernah membakar rumahku saat memasak.” sambung Anna.

”Masak saja. Apa susahnya?!”

Baiklah, Anna menyerah. Ia akan mencoba memasak lagi. Ia mulai meletakkan wajan berisi minyak diatas kompor lalu mulai menghidupkan kompor.

Tak!
Tak!

Sudah dua kali Anna berusaha menghidupkan kompor, namun nihil, kompor tak kunjung menyala.

Tak!

BOOOM!!!!!

---

Jimin berdiri didepan rumah Jungkook dengan mulut menganga, sementara Anna terlihat santai dengan meminum isi botol polos berisi air berwarna hijau.

”Aku sudah bilang, kau saja yang tak mau dengar.”

”Kau benar-benar membakarnya, Ann.”

Anna hanya menggidikkan bahunya seperti tak tau apa-apa. Api semakin berkobar membakar rumah Jungkook karena keduanya yang kewalahan memadamkan apinya.

”Anna.”

Anna menoleh. Dilihatnya Jungkook melongo melihat rumahnya yang sudah terbakar.

”Jung ... tadi ... Ada sedikit kesalahan teknis.”

Jungkook menoleh ke arah Anna yang kini meminum minuman berwarna hijau itu. Bola matanya membola sempurna.

”YAKKK! ANNA?! ITU BAYGON!!!”

.
.
.
.
.
.
TBC

ISTRI MESUM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang