Part 12 [18+]

5.3K 94 0
                                    

Jungkook keluar dari kamar mandi. Ia mengusap-usap rambutnya dengan handuk untuk mengeringkannya.

Langkahnya terhenti, begitu melihat Anna tengah duduk di ranjang sambil tersenyum ke arahnya.

”Ada apa?”

Anna berdiri lalu berjalan mendekati Jungkook, ”Kau habis menangisiku 'kan?”

Jungkook tertegun beberapa saat. Anna seperti cenayang saja. Namun, Anna tak benar-benar tau, ia hanya menebak.

”Ge er.” Jungkook berjalan menuju lemari dan mengambil pakaiannya disana. Namun sebelum itu, Anna justru menarik handuknya hingga terlepas

”ANNA?! KAU APA-APAAN!!”

BRUKK!

Anna mendorong Jungkook keatas kasur lalu menindihnya, tak lupa ia juga melepas baju yang ia pakai hingga kini bagian atasnya terekspos sedangkan Jungkook telanjang bulat.

”Satu ronde di pagi hari, tidak masalah 'kan? Lagipula ini weekend.”

Anna menciumi leher Jungkook lalu menggigit pelan leher itu, meninggalkan bekas keunguan dileher putih itu.

”Ann cu--” Jungkook ingin menghentikan Anna, tapi ia tak bisa karena Anna sudah mengocok kejantanannya membuatnya tak bisa menolak sentuhan Anna.

Chup!

Anna mencium dan sesekali melumat bibir Jungkook. Tak ada balasan, Anna menggigit bibir bagian bawah Jungkook hingga bibir pira itu berdarah. Mau tak mau Jungkook membalas ciuman Anna.

Jungkook mengatur nafas setelah Anna menyudahi ciuman itu, ”Kau benar-benar memperkosaku, Ann. Aku akan--Ahhh.”

Anna hanya tersenyum smirk. Ia berhasil memasukkan Junior Jungkook ke dalam miliknya. Ntah sejak kapan wanita itu melorotkan celana dalamnya hingga hanya menyisakan rok.

”Aku yang memimpin, atau kau?”

”AISHHH!!”

BRUKK!

Jungkook membalik tubuh Anna hingga kini wanita itu berada di kunkungannya. Ia menaikkan rok wanita itu agar tidak mengganggu nantinya.

Jungkook mulai menggerakkan pinggulnya, sementara sebelah tangan Anna memegang tengkuk Jungkook, dan sebelahnya lagi meremas pelan surai hitam itu.

”Ahhhhh ... Ahhhhh .... Ummmmhhh ... Ahhhh.”

Plok
Plok
Plok

Bunyi persatuan kulit keduanya terdengar nyaring. Jungkook beberapa kali mengelap keringat Anna dengan bagian bawah mereka yang masih menyatu dan terus maju mundur.

”Ahhhhh ... Ahhhhh ... Uhhhhh ... Junghhhh ... Ahhhh.”

Kepala Anna mendongak. Ia merindukan sensasi nikmat yang diberikan Jungkook saat bercinta.

Cklek!

”Jung, kau--” Jimin tertegun beberapa saat melihat kejadian dihadapannya, mata Jungkook pun membola.

”AAAAAAA!!!!”

Jungkook segera mencabut miliknya dari milik Anna dan langsung menyelimuti tubuh keduanya padahal Jungkook dan Anna belum pelepasan.

”Jim ... Ini ...”

”Maaf menganggu, silahkan lanjutkan” ujar Jimin yang masih kaget, lalu menutup kembali pintu kamar Jungkook. Niatnya yang ingin meminjam laptop Jungkook pun sirna.

”Jung!! kenapa berhenti?! Jimin bilang kan lanjutkan!”

”BESOK SAJA?!”

---

Waktu menunjukkan pukul 8 malam. Jungkook sedang duduk di kasur bersama Anna.

”Jung, ke Indofebruari yuk! aku ngidam ice cream.”

Jungkook tersentak, ”Kau hamil?”

”Tidak. Hanya ingin saja.”

Jungkook menghela nafas pelan. Ia kemudian mengangguk, ”Tidak perlu naik mobil, Indomaret-nya dekat.”

Padahal itu hanya akal-akalan Jungkook saja agar bisa jalan-jalan malam dengan Anna. Jarak Indomaret juga lumayan jauh, sekitar 350 meter.

Sesampainya di Indomaret, Anna segera memilih-milih ice cream yang ia inginkan.

”Sssttt ... ice creamnya dingin, Jung.”

Jungkook memutar bola matanya malas, ”Namanya juga ice cream.”

Setelah memilih ice cream, Anna dan Jungkook segera ke menuju kasir dan membayarnya.

”Jung, kau mau tau seberapa besar pesonaku?”

Jungkook menautkan kedua alisnya, ”Mmm ... boleh.”

Anna tersenyum. Ia mengedarkan pandangannya hingga netranya berhenti pada sesosok pria tampan yang berjalan sendirian.

”Cowok ... Kurrr ... Kurrr lirik aku dong.”

Pria  itu hanya menatap Anna heran, ”cantik-cantik stres.”

Anna menatapnya geram lalu melepas sepatunya.

BUGHHH!!

”Akhhh.”

”Rasakan itu.”

Anna berjalan ke arah pria itu untuk mengambil sepatunya tapi pria itu malah mengambilnya dan berlari meninggalkan Anna dan Jungkook.

”YAKKK!! dasar maling?!! Ku sumpahin nafas seumur hidup!!”

Jungkook menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan istrinya. Ia sudah terbiasa dengan sikap genit dan bar-bar Anna.

Anna berjalan lebih dulu dengan kaki yang menyeker sebelah diikuti Jungkook dibelakangnya.

Anna yang berjalan didepan Jungkook seketika mundur begitu mereka sampai di jalanan yang disekitarnya rimbun dengan pepohonan. Hanya ada lampu jalan sebagai penerang.

”Jung”

”Hm?”

”Katanya, disini sering terjadi kasus pembunuhan dan pemerkosaan. Bagaimana jika ada orang jahat yang memperkosaku lalu aku dibunuh?”

Jungkook terkekeh, ”Yang ada kau yang akan memperkosanya.”

”Ck!”

Anna kembali berjalan disamping Jungkook, tak lupa tangannya yang selalu menggenggam tangan Jungkook.

”JUNGKOOK!! AWAS BOM?!!”

Anna mendorong Jungkook dan memaksanya untuk menunduk.

Krik Krik

Hening.

Anna bangkit lalu berjalan menuju ke sebuah benda berwarna hitam yang tak jauh darinya, sementara Jungkook hanya berdiri dibelakang dengan perasaan bingung.

Anna menyentuh benda itu. Bukan bom. Ia kemudian mencium bekas sentuhannya.

”Jung?”

”Hum?” Jungkook berjalan mendekati Anna.

Anna menatap lekat ke arah Jungkook, ”Ini tai sapi.”

.
.
.
.
.
.
TBC

ISTRI MESUM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang