Part 19 [Khawatir]

1.8K 68 1
                                    

Sudah 2 hari lamanya Jungkook dirawat. Saat melompat dari lantai 2, Jungkook langsung tak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Anna menggenggam erat tangan kiri yang dingin pria dihadapannya. Ia terus menerus menangis. Ia menunda penerbangannya hanya karena pria yang pernah menyia-nyiakannya.

Dan hari ini, Anna akan berangkat ke China. Ia tak akan menunda lagi.

”Anna, makan dulu.”

Anna menggeleng menanggapi tawaran Jimin. Jimin hanya bisa menghela nafas.

Anna kemudian melirik ke arah pergelangan tangannya, dimana jam tangan mewah miliknya melilit disana.

”Sudah lewat jam 10. Aku harus ke bandara Jim.” ujar Anna dengan suara serak khas sehabis menangis.

Jimin mengangguk, ”Biar aku yang menjaga Jungkook. Hati-hati selama perjalanan.”

Anna mengangguk kemudian tersenyum. Ia melepaskan genggaman tangannya pada Jungkook. Ia memandang wajah Jungkook cukup lama, sebelum ia mendaratkan sebuah kecupan pelan di kening Jungkook.

”Aku berangkat, Jim.”

---

Anna sudah berada di bandara dengan kopernya yang di bawa oleh Eunwoo. Ia menghela nafas panjang. Padahal kemarin ia sudah yakin akan berangkat, tapi entah kenapa sekarang ia jadi ragu.

”Tidak usah berangkat jika ragu.” ujar Eunwoo yang sepertinya tau maksud adiknya.

Anna menoleh, ”Apa aku ke Jerman saja? disana ada Appa, lagipula ada tiket ke Jerman juga hari ini.”

Eunwoo hanya terdiam. Jujur, Eunwoo punya sedikit masalah dengan Appanya. Eunwoo dan Seokjin pernah bertengkar hebat sampai-sampai Eunwoo kabur dari rumah karena tak setuju Seokjin menikah lagi dengan ibu Kang Joon. Itu yang membuat Eunwoo tak hadir di pernikahan adik kandungnya sendiri.

”Terserah dari kau saja.”

Drttt ... Drrttt

Anna merogoh saku depan celananya. Ia melihat layar ponselnya. Nomor tak dikenal? siapa?

Anna mengangkatnya, ”Halo?”

”Halo?”

Anna mengenal suara itu, dia pasti Jimin, ”Kenapa, Jim?”

”Kau dimana, Ann?”

”Aku masih di Bandara.”

”Tolong cepat kesini!”

Anna kaget karena nada suara Jimin yang terdengar sangat panik.

”Jungkook ...”

”Jungkook kenapa?”

”Jungkook ... kondisinya semakin kritis. Detak jantungnya melemah”

PRANGGG!!

Ponsel Anna terjatuh. Ia kaget mendengar kondisi Jungkook yang semakin kritis.

”Kenapa, Ann?” Eunwoo juga ikut panik melihat Anna yang shocked.

”Jungkook ... hiksss ... aku harus ke rumah sakit.”

Anna berlari meninggalkan Eunwoo yang masih terdiam mematung disana. Namun, detik berikutnya Eunwoo terlihat tersenyum.

”Kau tidak bisa mengelak, Ann. Hatimu sepenuhnya masih milik dia.”

---

Anna berlari melewati koridor rumah sakit dan langsung menuju ruangan Jungkook.

BRAKKK!!

Anna mendobrak pintu ruang rawat Jungkook padahal pintu itu tidak dikunci.

”JUNGKOOKKK!!”

Jungkook yang tengah duduk bersandar sambil memandangi foto Anna di layar ponselnya pun menoleh ke arah ambang pintu.

”Anna?”

Anna lebih kaget melihat Jungkook yang terlihat bingung namun tersirat kebahagiaan dibalik ekpresi bingung itu. Padahal Jimin bilang kalau keadaan Jungkook semakin kritis.

BRUKKK!!

”Akhhhh.”

Anna terjatuh ke dalam ruangan begitu seseorang mendorongnya dari luar ruangan. Anna berbalik, ternyata itu Jimin. Pria itu tengah tersenyum ke arahnya.

BRAKKK!

Jimin dengan cepat menutup pintu ruang rawat Jungkook, kemudian menguncinya dari luar. Ini ruangan VIP khusus untuk Jungkook yang dipesan oleh Jimin. Jadi Jimin punya kuncinya.

'Sialan! Jimin pasti membohongiku.'

Atensi Anna langsung teralihkan begitu melihat sebuah tangan terulur untuk membantunya berdiri. Dia adalah Jungkook. Pria itu berdiri didekatnya dengan tiang selang infus disampingnya.

Jungkook mengulurkan tangan kirinya karena tangan kanannya mengalami patah tulang dan harus dipakaikan Arm sling.

Anna mengabaikan uluran tangan Jungkook. Ia berdiri tanpa bantuan dari pria itu. Jungkook mendekat lalu memeluk tubuh Anna dengan tangan kirinya.

Jungkook mencium dalam-dalam aroma tubuh Anna, ”Aku rindu, Ann.”

.
.
.
.
.
.
.
TBC

ISTRI MESUM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang