Part 16 [Bye, Baby Jeon]

2.1K 75 2
                                    

Jimin berpikir sejenak, ”Aku harus menjelaskan pada Jungkook supaya dia tidak salah paham pada Anna.”

Drrtt ... Drrrttt

Langkah Jimin terhenti begitu ponselnya bergetar, dan ternyata panggilan telepon itu dari kekasihnya.

”Halo, Nara. Kenapa?”

”Jim ... Awww ... perut aku sakit. Aku jatuh di kamar mandi, Jim ... akhhh.”

Bola mata Jimin membulat sempurna. Ia mematikan teleponnya secara sepihak kemudian berlari menuju kamar hotel kekasihnya.

Pikiran Jimin jadi kalut. Ia sampai lupa memberitahukan Jungkook. Ia benar-benar panik, terlebih Nara, kekasihnya tengah mengandung anaknya. Yah, Nara tengah hamil muda. Mereka sempat putus, namun akhirnya balikan karena Nara yang mengandung anak Jimin.

--

”Turun!”

”Akhhh ... sakit, Jung!” Anna meronta-ronta berusaha melepaskan genggaman keras dari Jungkook. Tangannya bahkan mulai terasa mati rasa.

Jungkook menarik paksa tangan Anna menuju apartemen miliknya.

BRUKKK!!!

Jungkook mendorong tubuh Anna dengan kasar saat mereka sampai dikamar. Jungkook tersenyum miring melihat Anna yang meringis.

”Buka semua pakaian yang kau kenakan!”

”T-tapi Jung--”

”BUKA!!”

Anna hanya menuruti perintah Jungkook dan membuka pakaiannya hingga full naked. Jungkook kembali tersenyum miring kemudian melonggarkan dasi miliknya.

Chup!

”Mpphhhhhhh.” Anna mendesah tertahan begitu Jungkook meremas pay*dar*nya sangat keras hingga meninggalkan bekas kemerahan.

Jungkook menyudahi ciumannya lalu beralih pada leher jenjang milik Anna.

”Akhhh.” Anna meringis. Jungkook tidak mengecup lehernya, tapi mengigit, meninggalkan bekas kemerahan dan juga kulit bagian leher bekas gigitan Jungkook mengeluarkan sedikit darah.

Chup!

Jungkook kembali mencium bibir Anna. Kini ia mulai melumat cepat bibir itu membuat Anna kewalahan membalas ciuman Jungkook.

”Ahh-Mphhhh.”

Jungkook memasukkan jari tengahnya di Miss V Anna dan mengocoknya cepat sementara bibirnya terus melumat bibir Anna.

Tak berapa lama, Jungkook mengakhiri ciuman itu, dan mengeluarkan jari tengahnya dari Miss V Anna.

Ia tersenyum nakal begitu merasakan miliknya sudah tegang dibawah sana. Ia dengan segera membuka seluruh pakaiannya hingga kini mereka berdua full naked.

Jungkook beralih melebarkan paha milik kemudian mengarahkan kepala Juniornya di Miss V Anna.

Jleb!
Jleb!

”Akhhh.” Anna meringis kesakitan.

”Ahhhh ... Ahhhh ... Jungg ... Ahhh ... Ahhh ... pelanhhhhh ... Pelanhhh ... Ahhh ... Ahhhh”

Jungkook tak menghiraukan, Ia tetap mempercepat temponya dan menghentakkan keras miliknya.

Jungkook terus menghentakkan Juniornya dengan kasar membuat Anna meringis dan takut bayi mereka kenapa-kenapa.

”Ahhh ... Jungg ... Ahhh ... Ahhh ... Akk ... Akuhhh ... sedang hamilhh ... Ahhh ... Ahhh.”

Jungkook seakan tuli. Ia tak perduli Anna sedang hamil muda.

Jungkook terus menggenjot tubuh Anna hingga akhirnya ia terhenti sejenak begitu merasakan sesuatu mengalir dibawah sana.

Darah segar merembes keluar dari Miss V Anna. Tidak, Anna tidak mungkin datang bulan. Ini juga bukan pertama kalinya Anna berhubungan intim, jadi mana mungkin itu darah perawan milik Anna.

Apa mungkin ... Anna keguguran?”

Jungkook hanya tersenyum miring, ”Jangan khawatir. Kau masih bisa membuatnya dengan selingkuhanmu.”

Jungkook melepas juniornya kemudian membalik tubuh Anna hingga kini mereka dengan posisi Doggy style.

Jleb!

”Akhhhhh.”

”Ahhh ... Ahhhh ... Junghhhh ... Saa .... Kithhhh ... Ahhh ... Ahhhh ... Mphhhh ... Ahhh.”

Plok!
Plok!
Plok!

Bunyi persatuan kulit keduanya terdengar nyaring memenuhi setiap sudut ruangan kamar tersebut.

”Ahhh ... Ahhhh ... Mphhhsss ... Ahhh ... Junghhh ... Ahhhh.”

Crot!
Crot!

Jungkook mendongak ke atas begitu merasakan cairan miliknya berhasil mssuk ke rahim Anna, sementara wanita itu ambruk.

Jungkook melepaskan juniornya dari Miss V Anna kemudian turun dari ranjang lalu memakai kembali pakaiannya.

Ia berjalan menuju lemari dan membuka lemari tersebut. Jungkook mengeluarkan semua pakaian Anna hingga berserakan, setelahnya ia melempar asal salah satu koper.

”Bereskan barang-barang mu dan keluar dari apartemenku!”

Anna berusaha tersenyum meski air matanya masih terus menerus terjatuh kemudian ia memakai kembali pakaiannya dan berlutut mengambil pakaiannya yang berhamburan dan memasukkannya kedalam koper.

Setelah selesai, Anna beranjak berdiri. Ia kemudian menatap manik Jungkook cukup lama.

”Kenapa menatapku? huh? Ah, aku tau.”

Jungkook merogoh saku depannya, ia mengeluarkan dompet miliknya kemudian menarik semua kartu ATM dan Black Card miliknya.

”Kau mau ini? Matre!”

Jungkook melempar Kartu itu kearah Anna hingga mengenai wajah wanita itu. Anna hanya tersenyum lalu menunduk mengambil kartu yang terjatuh tersebut.

'Memang dasar wanita matre' batin Jungkook.

Diluar dugaan, Anna justru memungut kartu itu dan berjalan pincang mendekati Jungkook. Ia meraih tangan Jungkook kemudian memberikan kartu itu kembali.

”Jangan boros.” ucap Anna dengan suara serak khas sehabis menangis kemudian mencium punggung tangan Jungkook.

Chup!

Anna mencium bibir Jungkook sekilas membuat Jungkook mematung.

”Jaga dirimu baik-baik. Aku tidak tau kapan kita akan bertemu lagi. Jangan jadikan pertemuanku tadi dengan pria itu menjadi alasanmu untuk membuangku. Cukup katakan kau bosan padaku, dan aku akan menyanggupi untuk mengurus perceraian kita.”

Anna berbalik, ia menarik koper miliknya keluar dari apartemen Jungkook sambil terus memegangi bagian perutnya yang terasa sakit. Jungkook menyusul, ia langsung menutup dan mengunci pintu begitu Anna keluar dari apartemennya.

Anna berdiri cukup lama membelakangi pintu apartemen itu. Ia kemudian duduk dilantai dan bersandar di pintu apartemen pria yang sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya.

Anna merigkuk, memeluk tubuhnya dan menangis sejadi-jadinya.

”Aku mencintaimu, Jung ... hikssss ... hiksss.”

”Sudah empat tahun kita menikah ... hiksss ... tapi kenapa kau masih tak bisa mempercayaiku sepenuhnya ... hikss ... hiksss. Jangan pernah menyesal membuangku, Jung. Aku bersumpah pada diriku sendiri, bahkan jika kau siap mati untuk kembali padaku lagi, aku tidak akan pernah kembali padamu ... hiksss ... hiksss.”

Jungkook yang bersandar di pintu dalam apartemen pun hanya bisa menangis. Ia mencintai Anna, sangat mencintainya. Tapi ia benar-benar benci pengkhianatan yang dilakukan oleh wanita itu.

Hari ini, Anna kehilangan suaminya yang konyol dan bayi mereka.

.
.
.
.
.
.
TBC

ISTRI MESUM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang