Part 20 [Damai]

1.9K 83 3
                                    

Anna hanya terdiam. Ia tak mampu membalas ucapan Jungkook.

BRUKKK!!

”Akhhh.” Jungkook meringis begitu Anna mendorong tubuhnya hingga terjatuh ke lantai. Bahkan ujung selang infus itu terlepas dari punggung tangannya membuat punggung tangannya mengeluarkan darah.

Anna mengalihkan pandangannya. Tidak. Dia tidak boleh kasihan pada Jungkook. Apa yang dilakukan sekarang tak seberapa dengan perlakuan Jungkook dulu.

”Ann ... akhhh.” Jungkook berusaha bangkit menggunakan tangan kirinya yang terluka.

Jungkook terhenti. Ia tidak jadi bangkit. Ia bergeser mendekat ke arah Anna dan berlutut dihadapan wanita itu.

”Ann ... maafkan aku ... hiksss.”

Cklek!

”Sudah, Jung?”

Jimin termenung. Bukannya mendapati Jungkook dan Anna berpelukan atau berciuman, dia malah melihat Jungkook berlutut dihadapan Anna.

Jimin berjalan mendekati Jungkook, ”Bangun, Jung.”

”Tid--”

”AKU BILANG BANGUN, JUNG?!!”

Jungkook dan Anna menutup matanya. Jimin yang jahil dan menyebalkan kini terlihat menyeramkan.

Jimin menarik tangan Jungkook, memaksa pria bodoh itu untuk berdiri.

Jimin membawa Jungkook menuju brankar lalu membantu Jungkook duduk. Setelah itu Jimin kemudian melirik ke arah Anna.

”Kau pikir, kau itu istimewa?”

Deg.

Mungkin bagi orang lain, kata-kata itu terdengar biasa, namun bagi Anna, kata-kata itu terdengar seperti menghina atau mencibirnya.

”Aku tau Jungkook salah, aku tau dia memang pria brengsek. Tapi apa tidak bisa kau memberikan dia kesempatan kedua? Berapa kali dia meminta maaf padamu? Berapa kali dia memohon padamu untuk kembali padanya? Barusan ... dia sampai berlutut dihadapanmu. Cukup, Ann. SUDAH CUKUP KAU MENYAKITI ADIKKU?!! SUDAH CUKUP KAU MEMBUATNYA BODOH KARENAMU?!!”

Jimin mendekat ke arah Anna. Mata sipit itu menatap tajam ke arahnya.

”Silahkan pergi dari sini. Aku tidak akan memintamu untuk kembali lagi. Pergi dan cari pria yang menurutmu lebih baik dari Jungkook. Aku yakin, kau tidak akan pernah menemukan pria pengertian dan penyayang lebih dari Jungkook. Tapi ingat ... jangan pernah meminta Jungkook kembali padamu jika kau tidak menemukan pria itu, karena akan aku pastikan ... saat itu, Jungkook sudah menjadi milik wanita lain.”

Jimin berjalan ke arah pintu lalu membukanya lebar-lebar, ”Silahkan keluar.”

Anna menatap Jungkook, tatapan pria itu terlihat sendu, seakan melarangnya untuk pergi. Namun, Anna rasa pria itu tak mampu berkata-kata.

Mata Anna mulai berkaca-kaca. Ia berjalan dengan cepat ke arah Jungkook.

BRUGH!

Anna memeluk tubuh Jungkook sangat erat. Ia ingin menjatuhkan egonya sekarang juga, jika tidak, Jimin benar-benar akan memisahkan keduanya.

”Maaf ... maafkan aku ... hiksss ... aku tidak ingin pergi, Jung ... hiksss ... hiksss.”

Jungkook tersenyum. Ia membelai lembut Anna kemudian mengecup pucuk kepala Anna.

”Aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi, Ann.”

”Akhh ... tenggorokanku.” Jungkook dan Anna menoleh ke arah Jimin.

”Jung, aku harus dapat komisi setelah ini. Tenggorokan ku sakit berteriak barusan ... ehem ... ehem.” Ujar Jimin sambil berdehem kecil untuk melegakan tenggorokannya.

Jungkook tertawa kecil sementara Anna kini menatap Jungkook bingung, ”Jimin gak marah beneran?”

Jungkook menggeleng, sementara Jimin dibelakang sana tertawa lepas kemudian keluar dari ruangan. Jimin memang pandai mencari cara untuk mendamaikan seseorang, padahal dia dan Nara sendiri sering bertengkar.

”Aku takut sama Jimin ... hiksss ... hiksss ... Jimin serem.”

Jungkook terkekeh pelan kemudian mengelus punggung Anna untuk menenangkannya. Jangankan Anna, Jungkook saja kaget.

”Jung.”

”Hum?”

”Kapan kita nikah lagi?”

”Heoh?” Jungkook melepas pelukannya lalu menatap Anna.

”Kau ... mau rujuk denganku?” Anna mengangguk mantap menanggapi ucapan Jungkook.

”Minggu depan.” ujar Jungkook lalu kembali memeluk Anna dengan tangan kirinya.

”Gak sabar.”

Jungkook tersenyum, ”Gak sabar nikah lagi?”

Anna menggeleng, ”Gak sabar tempur 15 ronde sampai matahin ranjang.”

.
.
.
.
.
.
.
TBC

ISTRI MESUM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang