Chapter 1 (Revisi)

15K 1K 18
                                    

Yuhuu author come back dengan cerita yg baru
Eh gak baru sih cuma lanjutin RACIO aja ehe^^
Semoga kalian suka, happy reading ❤️
.
.
.
.
.
.
.
.

Seorang lelaki tampan terbangun dari tidurnya. Ia melihat jam dinding di kamarnya.

06.00

Ia pun menuju ke kamar mandi untuk memulai ritual mandinya. Setelah selesai ia memakai baju bebas untuk pergi ke kampus. Kampusnya memang menyuruh para mahasiswa untuk menggunakan baju bebas saja asalkan rapi dan sopan.
Ia memakai parfum aroma mint. Ah ia jadi teringat pujaan hatinya.
Ia duduk diatas ranjang sambil memandang foto gadisnya.

"Rara apa kabar disana? Rara kesepian gak disana? Cio kangen banget sama Rara. Cio pengen dipeluk ,dicium, di pangku Rara lagi. Cio inget waktu pertama kali kita ketemu" gumam Cio sendu dan terkekeh pelan di akhir.

"Cio sekarang udah gak cengeng lagi loh. Rara pasti tambah suka deh. Sayang banget Rara udah pergi"

"Rara kenapa gak pernah bilang ke Cio punya penyakit? Kan Cio bisa nemenin Rara kalo berobat, Cio bakal kasih semangat biar Rara cepet sembuh. Hiks" runtuh sudah pertahanan Cio, ia tak kuasa untuk membendung air matanya.

Tok tok

"Cio sayang, ayo sarapan dulu nak" ajak Mommy Anna dari luar kamar.

Cio menghapus air matanya kasar, "Iya Mom, sebentar"

Cio mengecup foto Raranya lalu menenteng tasnya menuju ke meja makan.

"Pagi Mom, Dad" sapa Cio ramah.

"Pagi juga son/sayang"

Mereka pun makan dengan tenang.

"Aku berangkat dulu Mom, Dad" ucap Cio menyalimi kedua orangtuanya.

"Hati-hati dijalan sayang" ucap Mommy yg diangguki Cio.

Cio berangkat menggunakan mobil Lamborghini biru miliknya. Ia mengendarai dengan kecepatan sedang. Setelah sampai ia memarkirkan mobilnya di parkiran. Ia pun turun bertepatan dengan Raka dan Gyan yg baru saja datang. Oh ya, ngomong-ngomong tentang Arkan ia pindah ke Bandung.

Mereka berjalan beriringan. Cio dengan wajah datarnya, Raka dan Gyan dengan gaya coolnya, sesekali menjawab sapaan para mahasiswi dengan senyuman saja.

Uwuww Alen gans banget deh ,cute

Gyan duplikat bulee

Raka cool abis

Calon suami gue lewat

Bedak mana woi bedak

Cielah insecure gue

Begitulah teriakan para mahasiswi yg mengagumi mereka. Oh ya di kampus Cio dipanggil nya Alen yak, diambil dari kata Valentino.

Ketiga lelaki tampan ini duduk di kelas dan jurusan yang sama.
Gyan dan Vana, sedangkan Cio dan Raka.

"Assalamu'alaikum" dosen yg bernama Steven, dosen muda yg berusia 25tahun.

"Wa'alaikumsalam"

"Baik hari ini kita mulai pelajaran nya bla..bla..bla.."

----------

>Skip istirahat

Seperti biasa Cio dkk menjadi pusat perhatian. Vana yg berbeda kelas pun turut bergabung dengan mereka.

"Kalian mau pesen apa? Biar gue pesenin" tanya Gyan.

"Bakso ,jus alpukat" ucap Cio datar, singkat,padat, dan jelas.

"Samain aja" ucap yg lainnya.

"Yuk yang bantuin aku" ajak Gyan kepada Vana. Sedikit info Gyan dan Vana, mereka pacaran.

Setelah makanan sampai mereka memakan dengan tenang. Sampai selesai ada seorang gadis yg mengganggu.

"Hay Alen" sapanya tersenyum manis. Namun Cio hanya diam tak merespon.

Gadis yg menyapanya itu bernama Kyra Amanda. Gadis cantik bertubuh mungil. Rambutnya pendek sebahu berwarna kecoklatan. Kulitnya berwarna kuning langsat. Ia menyukai Cio dari awal ia melihatnya. Namun Cio sama sekali tidak meresponnya. Mungkin orang-orang akan berpikir bahwa Cio bodoh karna menolak gadis cantik seperti Kyra. Namun Cio tak peduli, dihatinya hanya ada Raranya. Baginya hanya Raranya lah yg paling cantik di matanya.

Kyra duduk disebelah Cio dengan memeluk lengannya. Namun ditepis oleh sang empunya.

"Gausah pegang-pegang" ucapnya dingin.

Kyra sempat gugup, namun ia tutupi.

"Harusnya kamu seneng dong di deketin cewek cantik kayak aku, ga gampang buat temenan sama aku tuh" ucapnya sombong.

Vana berdecih, "Percuma cantik, tapi hatinya nggak"

Kyra menatap Vana tajam.

"Sikap lo baik aja Alen ga peduli , apalagi sombong gini" cibir Gyan.

"Pantes aja gue perhatiin lo sendiri terus, ternyata lo milih temen yg good looking doang" ucap Vina.

Para mahasiswa mahasiswi yg sedari tadi mendengarnya pun bersorak.

Huu dasar

Sok cantik eh canda, cantik sih emang tapi sombong

Cantik doang huu

Kyra yg merasa malu pun pergi keluar dari kantin entah kemana. Ke kelas maybe:v

----------

Bel sudah berbunyi, waktunya untuk pulang. Cio akan berkunjung ke suatu tempat.
Setelah sampai Cio berjongkok di sebelah nisan bertuliskan cinta pertamanya itu.

Aurora Zoya Raveena
binti
Acwel

Ya, tempat yg Cio maksud adalah makam Raranya.

"Assalamu'alaikum Raraku sayang, apa kabar disana? Rara tau gak, masa ada cewek yg namanya Kyra gangguin Cio mulu. Cio risih tau. Cio kan sukanya cuma sama Rara. Cantikan juga Rara. Dia mah kalo menurut Cio biasa aja, sombong lagi , ish nyebelinn" cerocos Cio seolah-olah Aurora mendengarnya.

"Cio kangen banget sama Rara. Apa Cio nyusul aja ya biar bisa ketemu Rara?"

"Cio pernah mikir gitu ,tapi kata Raka ntar yg ada Rara malah marah. Jadi yaudah deh nggak, gapapa Cio sedih asalkan Rara gak marah sama Cio. Sampai kapanpun dihati Cio hanya ada Rara seorang. Forever"

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa follow akun aku!
Votenya yaaa

RACIO 2 -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang