Chapter 4 (Revisi)

9.1K 905 26
                                    

Happy reading guys❤️
.

.

.

.

.

.

.

.

.

Pagi ini mood Cio benar-benar buruk. Apalagi kemarin kedatangan Kyra di rumahnya. Ia heran bagaimana Kyra tau alamat rumahnya?

Cio berjalan menuju ke kelasnya dengan tatapan dingin. Para mahasiswa/i yg melewatinya pun dapat merasakan aura yg mencekam di sekitarnya.

Cio masuk ke dalam kelasnya. Duduk lalu menelungkupkan kepalanya di lipatan tangannya. Para sahabatnya heran, namun mereka tidak mau bertanya. Mungkin sedang badmood, begitu pikir mereka.

Tak lama kemudian dosen datang lalu menjelaskan materi hari ini.

-----🍂-----

>Skip kantin

Seperti biasa Cio dkk menjadi pusat perhatian.

Aaa Alen gans banget astaga

Calon suami gue banget

Ya ampun rahim gue anget bang

Eh gue udah cantik belom?

Raka cool

Gyan suami guee

Vana Vina cute deh

Namun mereka hanya acuh tak memperdulikan. Raka memesan makanan untuk mereka. Saat Cio sedang men- scroll ig, ada notif masuk di what's app nya.

+44------------

Hai? Apa kabar kamu?
Baik-baik ya disana
Aku masih mencintaimu disini
Kalo udah waktunya aku bakal nemuin kamu
Aku harap kamu masih jaga hati buat aku
Pertahankan sifat kamu sekarang ini
Aku suka
Tapi kalo sama aku tetep kayak dulu ya
Aku suka kamu yang manja
Dan sifat itu cuma buat aku dan keluarga kamu oke?
Tunggu aku, dear

Dari Belahan jiwamu ❤️

Air mata Cio menetes, padahal ia tak tau itu siapa. Entahlah kenapa perasannya mengatakan bahwa akan ada kabar baik suatu hari nanti.

"Yo? Lo kenapa?" tanya Raka.

Cio menghapus air matanya kasar, "Gapapa"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Lo kenapa dah senyum-senyum sendiri?"

"Gapapa, gue kangen dia"

"Makanya lo harus semangat buat sembuh biar bisa ketemu dia"

"Iya pasti! Gue harap perasaan nya masih sama seperti dulu"

-----🍂-----

"Hai Alen!" sapa Kyra saat Cio baru saja keluar dari kelasnya.

Cio hanya menatapnya datar, ia berniat untuk pergi. Namun Kyra mencekal pergelangan tangannya.

Cio menepisnya kasar, "Gausah pegang-pegang dengan tangan kotor lo itu" ucapnya sinis.

Hati Kyra merasa tertohok, namun ia tetap menyunggingkan senyumnya. "Aku pulang bareng kamu ya? Supir aku lagi di bengkel soalnya" pintanya memelas dengan puppy eyes nya , berharap semoga Cio akan luluh.

Namun harapannya salah, ternyata Cio tak luluh sama sekali. "Ogah, tinggal pesen taksi aja sono. Dan berhenti deketin gue. Cewek itu dikejar bukan mengejar, harusnya lo malu. Dengan ngejar-ngejar gue kayak gini harga diri lo turun tau ga" ucap Cio tajam lalu meninggalkan Kyra dengan perasaan yg kesal.

"Haishh susah amat sih dapetin lo Alen, liat aja gue gabakal nyerah"

.

.

.

Maap ya chapter nya pendek hehe^^

Maap ya chapter nya pendek hehe^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Follow ig :
@chlsly__

RACIO 2 -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang