Chapter 16

7.1K 676 13
                                    

Selamat siang')
Maaf ya kalo kurang seru atau gimana aku bingung awkawk><
Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari ini Cio dan keluarganya akan menghadiri pernikahan Sean dan Vina. Mereka memutuskan untuk pindah ke Aussie setelah menikah nanti.

 Mereka memutuskan untuk pindah ke Aussie setelah menikah nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jas yg dipakai Cio

Dress simpel Aurora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dress simpel Aurora

Dress simpel Aurora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yg dipakai Iver

Yg dipakai Oliv

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yg dipakai Oliv

"Wahh anak Mama cantik banget" puji Aurora melihat Oliv yg baru saja ia beri bedak tipis dan liptint pink.

"Hihi Mama juga cantik" ucap Oliv terkikik.

Ceklek

"Udah siap sayang?" suara berat itu mengalihkan pandangan sepasang ibu dan anak itu.

"Cantik banget kamu by. Aku jadi ga rela kamu diliat orang-orang nanti ish" rajuk Cio melihat penampilan istrinya yg simpel namun justru menambah kesan cantik nya.

Aurora memutar bola matanya malas, "Posesif" gumamnya lirih.

"Anak Mama cantik sama ganteng ya" puji Aurora mengelus rambut kedua anaknya.

"Ya iya dong siapa dulu Papanya" ucap Cio menepuk dadanya bangga.

"Hilih Papa masih kalah ganteng tau sama Iver" ujar Iver sombong.

"Idih songong banget kamu, dimana-mana juga Papa yg lebih ganteng" ujar Cio mendelik kepada putranya.

"Ih nggak ya, Papa udah tua jadi Iver lebih ganteng" sinis Iver.

Cio melototkan matanya tak terima dikatakan 'tua'.

Aurora memutar bola matanya jengah, "Bapak sama anak sama aja" gumam nya.

"Ih kalian kok ribut terus ayo berangkat" rengek Oliv yg sudah mulai lancar menggunakan huruf R.

"Udah Pa yuk berangkat udah tua ngalah aja deh sama anaknya" cibir Aurora menggandeng kedua anaknya menuju ke mobil.

Iver menjulurkan lidahnya mengejek membuat Cio mendengus kesal. Ia berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya.

Udah jadi ortu masih aja kaya bocah.

----------

"Auroraaa" sapa Vina memeluk sahabatnya erat diatas panggung.

"Widihh keponakan gue udah berapa bulan tuh Yo?" tanya Sean melihat perut buncit Aurora.

"5 bulanan lah"

"Uwuw kalian comel banget sih" ujar Raka menoel-noel pipi kedua twins.

Iver menepis tangan Raka yg berada di pipinya.

"Uncle jangan pegang-pegang napa, ntar gantengnya Iver berkurang" ujar Iver menghapus jejak tangan Raka di pipinya.

Raka mendelik sinis, "Masih bocah gausah belagu lo!"

"Idih si uncle, santai dong gausah ngegas"

"Abang kamu nyebelin banget tuh" ujar Raka kepada Oliv yg sedang berbincang dengan Sean.

"Nggak kok Abang baik ,yg nyebelin itu uncle"

Sean tertawa melihat wajah masam Raka.

"Aihh jadi pengen punya anak imut kaya kalian" ucap Vina mengelus rambut kedua twins.

"Yaelah ntar malem juga bakal proses, ya gak?" ujar Raka menaik-turunkan alisnya menatap Sean.

Tuk

"Gausah keras-keras juga ngomongnya ogeb! Malu-maluin aja" ucap Vina menyentil kening Raka keras.

"Proses apa emangnya Ka?" tanya Queen polos yg sedari tadi menyimak pembicaraan mereka.

Mereka semua saling pandang, lalu menepuk jidat bersamaan.

.

.

.

.

.

.

.

Votenya yokk
Gabung grup Racio yok
Sampai jumpa di chapter selanjutnya ❤️

RACIO 2 -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang