RACIO 2 -END-

Chapter 22 -END-

CERITANYA AKU PERCEPAT YAW
HAPPY READING ❤️
.
.
.
.
.

9 bulan kemudian

"Sayang bangun"

Aurora mengelus pipi suaminya lembut membuat sang empu terusik.

"Bangun katanya nanti ada meeting kan?"

Cio mengangguk sambil sesekali menguap.

"Mandi gih, udah aku siapin air hangat"

Cio menatap istrinya tajam, "Ih Rara kan aku dah bilang jangan capek-capek aku bisa nyiapin sendiri" ucapnya kesal dengan bibir yg mengerucut.

Aurora terkekeh geli, "Iya deh nggak lagi kok"

Semakin besar kandungan Aurora, maka sifat Cio pun semakin posesif. Bahkan Mommy Anna dan Mama Liza pun bergantian menemani Aurora saat Cio sedang di kantor, semenjak kandungan Aurora masuk 8 bulan.

-------------

Aurora dan Mommy Anna tengah menonton televisi dengan serius. Setoples keripik kentang berada di pangkuan bumil dan semangkuk pudding coklat berada di pangkuan Mommy.

"Ih jahat banget sih dia"

"Gak bersyukur banget udah dibaikin malah ngelunjak"

"Dasar gatau diri"

Begitulah ocehan mereka melihat adegan yg ditayangkan di televisi.

Tiba-tiba Aurora sakit di perutnya.

"Sshh, Mom"

Mommy Anna pun menatap menantunya dan terkejut.

"Ya ampun Ra air ketuban kamu pecah"

Ucapnya panik lalu menyuruh satpam untuk menyiapkan mobil.

---

Mommy sudah menghubungi putranya begitu juga dengan keluarga menantunya.

"Hosh hosh"

Cio mengelap keringat yg membanjiri keningnya.

"Loh nak katanya lagi meeting tadi?"

"Gimana keadaan Rara mom?" bukannya menjawab pertanyaan Mommy nya ia justru khawatir dengan keadaan istrinya.

Baru saja Mommy ingin menjawab suara perawat mendahuluinya.

"Suami pasien?"

"Saya" ucap Cio lalu perawat itu pun menyuruhnya untuk menemani sang istri tercintahh.

Cio menggenggam tangan istrinya lembut dengan sesekali mengecupnya. Aurora tersenyum lemah menatap suaminya.

"Baik Bu ayo mulai"

Aku gatau gimana jadi langsung aja deh-_-