Karna belom ada ide buat Racio, di chapter ini khusus Raka sama Queen ya
Dari awal mereka kenal sampe jadian gituhh:v
Happy reading ❤️
.
.
.
..
.
.
..
.
.
.
Raka baru saja keluar dari minimarket setelah membeli beberapa cemilan. Ia memasukkan dua kantong plastik ukuran besar itu ke dalam mobil. Ia pun menjalankan mobil dengan kecepatan sedang sambil menikmati lantunan lagu favoritnya. Saat melewati sebuah jalan yang sepi ia melihat kedua preman dengan seorang gadis."Cih masih ada aja bapak-bapak jelek gatau diri kayak mereka" ucap Raka berdecih lalu memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.
"Heh pak udah tua juga, sadar diri dong masa deketin bocah sih. Mending pulang ketemu sama istri gitu" ujar Raka seolah-olah ucapannya sangat benar.
Kedua preman itu menoleh, tak terima disebut 'pak'.
"Diem lu bocah gausah belagu" ujar salah satu preman berambut gondrong.
"Gapapa yang penting ganteng" ucap Raka pede.
Masih aja sempet gitu dalam keadaan gini-_
"Mending lu yang pulang bocah ,sono anak mami!" ucap preman kedua yang berkulit hitam.
"Heh pak gue bukan anak mami yah! Gue aja udah bisa cari duit sendiri. Nih ya masa kalian kalah sama gue sih, udah tua tapi nyari duitnya masi nyopet aja. Kek gue nih halal" ucap Raka menepuk dadanya bangga.
Ia memang sudah mulai menggantikan salah satu perusahaan Daddy nya sekarang.
"Halah gausah sok lu! Serang!" ujar preman itu lalu melawan Raka diikuti oleh preman satunya.
Tentu saja Raka lebih unggul. Bahkan ia sempat-sempatnya tertawa karna ucapan preman itu ,'serang!". Dikira mau perang apa, begitu pikirnya.
Setelah kedua preman itu kalah mereka pun lari terbirit-birit. Raka mendekati seorang gadis yg tengah berjongkok dengan menundukkan kepalanya. Ia pun menyamakan tinggi nya dengan gadis itu.
"Hei lo gapapa?" tanya Raka membuat gadis itu mendongak.
Raka mengedip-ngedipkan matanya menatap gadis itu kagum.
Padahal bukan pertama kalinya ia melihat seorang gadis yg cantik dan manis seperti ini. Tapi entahlah rasanya berbeda.
"Queen gapapa kak, makasih ya udah nolongin Queen hiks" tangis gadis itu yg ternyata bernama Queen tiba-tiba memeluk Raka yg berada di depannya.
Jantung Raka berdetak kencang.
"Jantung Lo ngapain sih di dalem sana!" batin Raka menggerutu namun tak urung ia membalas pelukan gadis yg baru saja dikenalnya.
"Nyaman" batin mereka.
"Oiya rumah Lo dimana? Biar gue anter" tawar Raka begitu melepas pelukannya.
"Emm rumah Queen gak jauh dari sini kok kak, Queen bisa pulang sendiri kok" tolak Queen halus.
"Eh enggak-enggak pokoknya harus gue anter! Ayo masuk mobil gue" ajak Raka menarik Queen agar berdiri menuju mobilnya.
----------
Disinilah mereka berada, di depan sebuah rumah berukuran sedang. Tak terlalu besar dan juga kecil. Rumah itu terlihat sederhana.
"Ayo turun"
Mereka pun turun dari mobil menuju ke rumah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RACIO 2 -END-
Non-Fiction(SEDANG DIREVISI) Sequel RACIO BadGirl & Childish Boy Baca RACIO dulu ya biar ga bingung sama alurnya Hargai karya author dengan FOLLOW & VOTMENT Cio dan para sahabatnya sudah memasuki universitas ternama di Jakarta. Ada juga yg di luar negri yaitu...