27. Danger

640 125 27
                                    

Jake menerjapkan mata beberapa kali, pandangannya tampak buram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jake menerjapkan mata beberapa kali, pandangannya tampak buram. Dia melihat sekeliling ruangan. Sadar tidak bisa menggerakkan tangannya karena terikat disebuah kursi.

"Paman! Hyezel! Sunghoon!"

Tidak ada jawaban, ruangan ini juga sangat gelap. Tidak terdengar aktivitas apapun. Hanya ada suara langkah kaki yang sepertinya akan mendekat padanya. Jake memfokuskan padangannya kedepan, mengamati bayangan yang perlahan mendekat padanya.

Orang berjubah itu membuka pintu jeruji hanya dengan mengangkat tangan saja. Dia memasuki ruangan dan mendekat pada Jake. Semakin orang itu mendekat, semakin terlihat wajahnya.

"Jungwon?" ucapnya memasktikan, "Tidak, kau Arthur." Jake mengeraskan rahangnya, memberontak seperti ingin melepaskan ikatan tangannya. "Jungwon! Sadarlah!" sentaknya.

"Percuma, Jake. Oh, aku memberi kabar baik. Aku mendapatkan tubuh Sunoo, kau tau? Tapi, saat aku mengujinya dia terlalu lemah. Jadi, aku lenyapkan saja." Jungwon tersenyum sinis, "Aku tidak ingin bicara terlalu banyak." Ucapnya sambil berjalan mengitari Jake.

"Serahkan tubuhmu dan semuanya akan dibebaskan." Jungwon berhenti tepat didepan Jake, "Tapi, aku tau jelas itu tidak akan mudah. Bagaimana caranya agar aku bisa mengambil tubuhmu sepenuhnya?" Dia sedikit membungkuk, menyamakan posisi nya dengan Jake.

Jake hanya diam, tidak mengalihkan tatapannya pada Jungwon. "Kau tidak akan bisa menyakiti siapapun."

Jungwon mendengus, "Itu yang dikatakan ayahmu untuk terakhir kalinya."

Jake mengerutkan dahi, tidak mengerti apa yang Jungwon katakan.

"Kau pasti belum tau itu," Jungwon kembali berjalan dan berhenti tepat dibelakang Jake, dia menundukkan kepalanya dan membisikkan Jake sesuatu, "Ayahmu sudah tiada." Jungwon menghela, "Aku akan memberimu waktu sampai nanti malam, pikirkan apa yang aku katakan." Katanya lalu pergi begitu saja.

Jake mengumpat, berusaha melepaskan tali di tangannya kembali. Sesekali memanggil nama Sunghoon, memastikan apakah sahabatnya dan yang lain baik-baik saja.

Lagi-lagi, terdengar suara langkah kaki. Jake merasa ada yang datang. Pikirannya tertuju pada Jungwon, tapi laki-laki itu baru saja pergi. Jake mengacuhkan hal itu, dia melihat sekeliling, berharap ada benda atau apapun untuk melepaskan talinya.

Saat Jake tidak sengaja melihat ke arah pintu, betapa terkejutnya saat melihat perempuan yang dia kenal.










"Alice?" Ucapnya mencoba memelankan suara. "Apa yang kau lakukan disini?" tanyanya sambil memastikan kalau perempuan itu benar-benar Alice.

"Sstt, tentu saja untuk mengeluarkan dirimu dari tempat ini." Alice mengeluarkan sebuah pisau kecil, berjalan ke belakang Jake dan melepas tali itu dengan pisaunya.
Setelah tali itu lepas, Jake juga melepas tali yang mengikat kedua kakinya.

❝ꜱɪᴅᴇ ᴏꜰ ᴇᴠᴇɴᴛ'ꜱ❞||ᴇɴʜʏᴘᴇɴ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang