9. Bad Thing

1.1K 272 34
                                    

❝H a p p y R e a d i n g❞

Sunoo menatap jam dinding bertuliskan angka romawi itu, tepat pukul sembilan malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sunoo menatap jam dinding bertuliskan angka romawi itu, tepat pukul sembilan malam. Dia berkumpul di ruangan bersama saudara-saudaranya, Jake, Sunghoon, Jungwon, dan Heeseung.

Entah kenapa Sunoo merasa hal buruk akan datang tapi dia tidak tau apa itu. Daritadi, dia tidak mengobrol seperti yang lain.

"Sunoo" Sunghoon membubarkan lamunan Sunoo.
"Kau sedang memikirkan apa?"

Sunoo menggeleng, "Tidak ada". Sunghoon tersenyum lalu beranjak pergi dari duduknya.

Sunoo berjalan keluar dari ruangan, dia mencari udara yang dingin. Entah kenapa meskipun di luar badai salju dia merasa gerah, keringat keluar dari tubuhnya.

Perasaannya sudah tidak tenang lagi, dia cemas dan ketakutan. Seperti ada yang mencoba melukai keluarganya.

Dia berjalan ke atas, menaiki tangga hendak ke loteng.

"Apa ini? Apa hal buruk akan terjadi?" Sunoo tidak bisa diam saja, dia ingin memberi tau seseorang tapi tidak bisa.

"Sunoo?" sesorang nemegang bahunya dari belakang dan membuat dirinya terkejut.

"Apa...apa yang kau lakukan? Kenapa kau seperti ini?" Jake mengikuti Sunoo saat keluar diam diam dari ruangan.

"Aku, aku tidak papa kak" Sunoo mengusap keringat di keningnya.

Mendengar jawaban itu Jake tidak percaya, tidak mungkin Sunoo baik baik saja dengan terlihat cemas seperti itu. Tidak mungkin keringat tiba tiba keluar di cuaca seperti ini.

"Sunoo duduklah, minum air ini" Jake membawakan air untuk Sunoo.

"Ceritakan apa yang terjadi"

"Kak, aku tidak tau kenapa aku seperti ini. Sebelumnya aku tidak pernah sangat cemas, tapi rasanya semua menjadi satu." Sunoo menghela pelan. "Aku merasa cemas, sedih dan takut kak. Aku, aku merasa ada hal buruk yang akan terjadi."

Jake tidak mengerti hal buruk yang dimaksud Sunoo. "Maksudmu?."

"Aku merasa ada yang berusaha melukai salah satu dari keluarga kita, aku..aku sangat takut."

"Tenanglah Sunoo, tarik nafasmu dan hembuskan. Ayo aku akan mengantarmu tidur."

"Tidak, aku tidak akan bisa terti-

Saat Sunoo berbicara tiba tiba ada burung hantu yang datang ke loteng. Itu milik Taehyung.

"Bukankah itu Louis?" Burung hantu milik Taehyung bernama Louis. Dia mengirimkan sebuah surat dari Taehyung.

"Coba buka surat itu kak" ucap Sunoo.

Jake mengambil surat dari Louis dan membukanya.

Jake, ada hal buruk yang akan terjadi pada seseorang di istana. Beritahu Heeseung dan Raja, hanya mereka. Aku akan mengirim pesan lagi nanti. Jika ada orang lain cukup dia yang tau.

Jake tidak mengerti kenapa Taehyung menuliskan kalimat seperti itu.

"Kak, mungkin ini yang tidak aku ketahui. Paman Taehyung meminta agar kita berjaga-jaga, dan aku merasakan ada yang mencoba melukai keluarga kita" Sunoo sedikit lega, tapi sekarang dia khawatir terhadap keluarganya.

"Tapi siapa? Aku akan ke kamar kakak Heeseung, kau bisa kembali ke kamarmu dan temani Jungwon dulu. Jangan beritahu masalah ini pada siapapun, terutama Jungwon."

Setelah mengantar Sunoo, Jake segera menuju kamar Heeseung untuk memberi tau hal itu.

"Jake, ada apa? Kenapa kau?" Heeseung menaruh cangkirnya saat mengetahui Jake ada di kamarnya.

"Kakak, baca ini"

"Paman Taehyung menulis itu dan mengirimkannya lewat Louis."

"Jake, tengah malam nanti temui aku di Alegows. Aku akan meminta paman dan ayah kesana juga. Sekarang, pergilah ke kamarmu dan jangan kemana mana."

Alegows adalah ruangan rahasia di bawah tanah yang hanya diketahui oleh Raja dan para putranya yang berdarah vampir. Karena manusia biasa tidak akan bisa menemukan keberadaan Alegows.




////

Daritadi Jake tidak fokus, beberapa werewolf yang berkeliaran di sekitar istana selalu mengaum. Dia berpikir kenapa werewolf itu tidak mati kedinginan saja ditengah badai salju, apa yang mereka cari saat mengetahui para vampir tidak keluar.

Tepatnya, mereka memancing para vampir agar keluar dari rumahnya, menakut nakuti, dan memberi pertanda kegelapan juga memangsa. Bahkan para werewolf liar akan memangsa jenisnya sendiri saat dia mau.

Tok tok tok

Tok tok tok

Jake segera membuka pintunya, mungkin saja Heeseung ingin menemuinya.

"Kau?"

Jake heran, yang dia kira Heeseung ternyata adalah Alice. Entah kenapa perempuan itu menemuinya dengan keadaan menangis dan ketakutan.

"Alice? Apa yang terjadi?" Dia segera membawa Alice masuk ke dalam kamarnya.

"Jake, Melody...dia dibawa kabur oleh seseorang"

Jake sangat terkejut mendengar hal itu, "T-tapi bagaimana bisa?"

"Jake, saat itu aku sedang mengambil roti di dapur. Melody yang memintanya, dia tidak bisa berjalan karena kakinya terkilir. Lalu aku pergi dan...dan saat aku kembali, orang itu membawa Melody dalam keadaan tidak sadar. Dia membawanya melewati jendela."

Alice menjelaskannya dalam keadaan menangis, Jake sangat iba sekarang. Tapi yang tidak dia mengerti konspirasi apa yang dialami keluarganya.

"Aku akan memberitahu yang lain sek-

"Tidak Jake, tidak. Jika kau memberitahu semua ini Melody akan tiada."

"Baiklah, aku akan mencari nya dan bantu aku, Alice."

Jake kembali pergi keluar istana diam diam dengan Alice.
Mereka sudah beberapa kali berpencar untuk mengetahui keberadaan Melody dan orang yang menculiknya. Bahkan setelah ke hutan mereka pergi ke kota.
Tidak masalah jika ada badai salju, mereka berdua tidak akan menyerah begitu saja.

"Jake, aku rasa penculik itu membawa Melody ke hutan seberang."

Hutan seberang yang dimaksud Alice adalah hutan perbatasan antara kota Vandegrow dan kota mati.
Itu adalah kota para Demon, sangat berbahaya. Demon tidak bisa masuk ke kota Vandegrow jika tidak ada mangsa yang dia incar.

Jake tidak ingin pergi ke hutan seberang karena mungkin saja jika para Demon berkeliaran disana.

"Tidak Alice, kita tidak akan kesana."

Hutan itu menyesatkan para pendatang seperti vampir, werewolf dan juga manusia biasa.

"Bagaimana jika Melody ada disana? Kalau kau tidak mau, baiklah. Biar aku yang pergi ke sana"
Melody mulai melangkah pergi. Dan Jake pasrah, jadi harus mengikutinya.

Hutan seberang tidak cukup jauh, jadi mereka sudah sampai.

"Kau yakin?" Jake sesekali mempertimbangkan tapi Alice tetap pergi.

Saat mereka mulai memasuki hutan itu terdengar suara yang tidak asing.

"Kau mencari kami Jake?" seseorang muncul menghalangi jalan mereka,

"Lepaskan Melody!"

"Alice, aku rasa rencana kita berhasil. Luar biasa!" dia tersenyum sinis.












kependekan partnya, っ╥╯﹏╰╥c

tbc.

❝ꜱɪᴅᴇ ᴏꜰ ᴇᴠᴇɴᴛ'ꜱ❞||ᴇɴʜʏᴘᴇɴ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang