Thank you buat yang ngikutin cerita super duper gaje ini.
Semoga gak bosen ke depannya 🤣🤣🤣
Semoga bisa tamat sebelum puasa 🥴🥴Happy reading, jangan lupa vote, komen dan share
💋💋💋🐣🐣🐣🐣🐣
Kedua bola mata tajam, alis tebal, rambut sedikit berantakan dengan pakaian santai sukses membuat tatapan Xavera terkunci di satu titik. Wanita itu bahkan enggan beranjak dan tangannya memilih melingkar di bagian yang keras dan bidang itu. Senyum manis wanita bergincu cokelat muda itu tersungging di dalam dekapan seorang pria T-shirt hitam.
"Hei, apa yang kau lakukan! Pergi sana! Lepaskan aku!" hardik seseorang pada Xavera.
Tubuh Xavera dilepas paksa begitu saja oleh sosok pria yang diklaim sebagai jodohnya.
"Siapa kau ini? Sembarangan memelukku. Pergi sana!" usir pria berkaos hitam itu pada Xavera.
Wanita itu membelalakkan kedua bola matanya dan mendengkus tidak percaya dengan ucapan seseorang yang berdiri di depannya.
'Kaku banget bahasanya, kayak kanebo kering,' batin Xavera.
"Kamu jodoh aku, gimana aku mau pergi kalo jantungku sudah degeun degeun sama kamu." kata Xavera tanpa malu.
"What! Oh, Lord! Bicara apa kau ini, Tante. Lepaskan aku!" kata pria muda itu yang sukses seketika membuat Xavera melepaskan pelukannya lalu menatap tajam pria itu.
"Tante?! Hei, gue gak setua itu untuk jadi tante lo, Babe! Kita lebih cocok jadi pasangan sehidup semati," ucap Xavera mulai menggila.
Pria muda itu memejamkan matanya dan menggeram kesal, pria itu memilih melangkah melewati Xavera dan hendak masuk ke dalam kafe yang baru saja wanita itu tinggalkan.
"Babe, kamu mau ke mana? Tunggu aku!" Xavera mengeekor dan secara tidak sadar ia masuk lagi ke dalam kafe di mana ada Kellan yang ia hindari tadi.
Bahasa Xavera pun ikut campur aduk karena begitu kakunya bahasa pria muda yang kadar ketampanannya ala bad boy bad boy di novel. Xavera meyakini jika pria muda kinyis-kinyisnya itu adalah pria keturunan, bukan asli Indonesia.
Lagi-lagi Xavera menabrak pria itu, tapi kini bagian punggungnya bukan dadanya karena pria itu berhenti mendadak tanpa aba-aba. Xavera mengelus hidungnya yang terasa sedikit nyeri. Kepala wanita itu mengintip sedikit untuk mencari tahu kenapa berondongnya berhenti tiba-tiba. Tak ayal, kedua bola matanya melebar kembali melihat sosok yang berdiri menjulang berdiri di depan pria di depannya.
Tatapan tajam, seakan laser pembasmi jerawat di salon kecantikan diberikan oleh Kellan ke arah pria muda di depan Xavera.
"Minggir, kamu menghalangi jalan saya," kata Kellan penuh penekanan.
Pria muda yang tidak bisa di deteksi ekspresinya oleh Xavera hanya diam sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam celana jeans hitam robek yang ia pakai.
"Kamu gak ngerti bahasa minggir? Dasar anak muda kurang ajar," ketus Kellan mulai terpancing emosi karena sikap pria di depannya.
Pria muda itu menoleh ke belakang, tepat ke arah Xavera. "Apa yang ia katakan? Ia memintaku untuk menyingkir?" kata pria itu dalam bahasa Inggris pada Xavera.
Xavera melingkarkan lengannya dengan cepat ke lengan pria muda tampan itu dan sedikit menariknya ke belakang memberi celah agar Kellan bisa melewati mereka.
"Baby balabala, kenapa kau tiba-tiba pergi? Aku sudah memberi tahu pada temanku kalau kau akan membuka frenchise, besok ia akan datang ke kantormu untuk menjelaskan persyaratannya," ucap Kellan antusias saat melihat Xavera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Berondong
RomanceGood looking, kaya raya, cool, pengertian dan nyaman adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk menjadi kekasih seorang Xavera Grizelle. Karena persyaratan sempurna itulah membuat Xavera sampai usia hampir kepala 3 belum menemukan jodohnya. Kura...