Sesekali update pagi 🌤🌤🌤
Biar seger! 🤪🤪🤪🤪Part ini mengandung bahan peledak! Jadi, harap maklum jika tiba-tiba meledak di tengah-tengah cerita 😆😆😆
Cevaaaatttt komeeeeen! Gaskeun!
*****
Kedua bola mata Xavera membulat sempurna, rasa kantuknya hilang begitu saja saat membaca nama yang meneleponnya malam-malam begini.
Mantanku Dajal 👿 is calling ....
Xavera mengembuskan napas beratnya sebelum mengangkat panggilan itu. Wanita itu harus menahan diri untuk tidak terpancing emosi karena sikap bebal pria itu pada ucapannya.
"Baby, I miss you so bad!"
"Baby, jangan marah lagi. Ayo, kita sudahi perang dingin ini. Aku gak bisa diginiin sama kamu,"
"Aku gak kuat, aku gak mau, please, ayo kita balikan!"
Xavera memutar bola matanya malas mendengar kalimat-kalimat yang membuatnya muak. Baru saja ia ingin mengucapkan sepatah dua patah kata, tapi kembali Kellan menyela.
"Aku bakal beliin apa pun yang kamu minta. Semua yang kamu pengen, aku janji,"
Xavera menggeleng-gelengkan kepalanya dan ingin rasanya membenturkan kepala Kellan ke dinding, tapi bohong. Wanita itu benar-benar muak dengan semua ucapan yang ke luar dari mulut Kellan. Seolah semuanya bisa didapatkan hanya dengan materinya saja.
"Stop, Kellan, stop! Biarkan gantian gue yang ngomong. Pasang telinga lo dengan baik dan dengarkan ucapan gue ini." Xavera menarik napas panjang lalu mengembuskannya dengan cepat mengontrol emosinya.
"Gue udah muak dengan semua ocehan elo. Denger! Hubungan itu berjalan dengan baik gak selalu dengan materi. Gue bukan wanita yang munafik yang gak menyukai pria tajir berduit kayak elo. Enggak sama sekali, gue enggak mau menyangkal itu semua. Gue realistis, karena kehidupan sehari-hari ini selalu membutuhkan uang. Tapi enggak karena elo punya uang berlebihan, lo bisa dapetin apa yang elo inginkan. Enggak, Kellan, enggak!" ungkap Xavera.
"Gue gak mau sama barang-barang pemberian elo. Gue juga gak kepengen apa-apa. Gue cuma punya satu permintaan sama elo yang gue harap elo kabulin," pinta Xavera.
"Apa itu? Aku bakal kabulin permintaan kamu,"
"Berhenti hubungi gue!" tegas Xavera.
"Fvcking Crazy, Xavera!" Terdengar bentakan dari sambungan telepon Kellan dan suara pecahan.
Xavera yakin jika saat ini Kellan sedang sangat marah dan membanting sesuatu di dekatnya. Tidak ada yang bisa ia lakukan selain tegas dengan pria seperti Kellan yang begitu nekat. Ia juga tidak ingin dipaksa, ia memiliki keinginan sendiri dan kebahagian pilihannya. Menjalani sebuah hubungan yang toxic sangat tidaklah menyenangkan.
"Permintaan bodoh itu tidak akan pernah terkabul. Itu hanya sebuah permintaan bodoh!"
"Whatever, Kellan. Keputusan gue udah final," putus Xavera.
"Ini karena bocah ingusan kemarin sore itu? Perasaan kamu tiba-tiba teralihkan? Apa yang bocah itu punya dan aku gak punya? Sehingga kamu bikin keputusan konyol ini. Melepaskan aku yang jelas-jelas lebih matang semua hal dan malah mengejar bocah yang tidak punya apa pun!"
'Seandainya gue lagi ngobrol berhadap-hadapan, udah gue pastiin kepala Kellan gue hantam pake sepatu high heels ngatain Tezza gue bocah ingusan,' batin Xavera mulai emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Berondong
RomanceGood looking, kaya raya, cool, pengertian dan nyaman adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk menjadi kekasih seorang Xavera Grizelle. Karena persyaratan sempurna itulah membuat Xavera sampai usia hampir kepala 3 belum menemukan jodohnya. Kura...