Pacar Baru?

2.9K 293 49
                                    

Wagelaseeeeeh! Udah rajin update, tapi yang komen seiprit?

Bener-bener minta kena pelet jompa jampi dari Tante Ratu Iblis kayaknya!

Cevaaaaaat komeeeeen!
Voteeeee dan share juga ke sanak sodara tetangga, suami, laki, gebetan kalo ada cerita tentang Tante Ratu Iblis sama cowok mulut cabe setan yang seru bangettttssss di sini!
Wkwkkwwk kepedean *bodoamattt!

Happy reading malam minggu uhuuyy!

*****

Tezza berhasil mengantarkan Xavera ke lobi apartemen wanita itu. Benar saja apa yang dikatakan wanita yang sedang berusaha untuk turun dari motornya, jika apartemen mereka berdekatan. Ini adalah sesuatu kebetulan. Pria muda itu menstandar motornya setelah Xavera melompat turun, terlihat wanita itu sedikit meringis. Tezza yakin, betapa sakit pinggang wanita itu duduk miring di atas motor sportnya apalagi tidak terbiasa.

Xavera sibuk mengobrak abrik isi tasnya lalu menatap Tezza.

"Sayang, pinjem ponsel kamu dong. Ponsel aku ke mana yah? Kok gak ada di tas aku," ucap Xavera dan dengan polosnya Tezza meminjamkan ponselnya pada wanita itu.

Xavera terlihat menekan angka-angka pada layar ponsel Tezza dan seketika dering ponselnya sendiri berbunyi. Tezza memutar bola matanya saat menyadari dirinya ditipu wanita di hadapannya. Ia lupa, jika wanita di depannya itu memiliki ribuan akal agar mendapatkan yang ia mau.

Cengiran lebar Xavera muncul di wajah cantik wanita itu dan mengembalikkan ponsel Tezza dengan senyum menawan.

"Ternyata ponsel aku keselip," ucap Xavera salah tingkah.

"Alasan," kata Tezza ketus.

"Ini helmnya. Makasih ya, Sayang, sudah mau nganteri aku pulang." Xavera menyodorkan helm bekas ia pakai pada Tezza.

Kedua bola mata pria muda itu menatap Xavera dengan lekat dan tanpa ekspresi lalu menggeleng. "Ambil saja. Koleksiku banyak di rumah." Setelah mengatakan kalimat itu Tezza memasang helm dan ketika ingin menstarter motor,  Xavera menahan telapak tangannya.

Tatapan tajam Tezza terlihat jelas dari helmnya pada Xavera. Bukan Xavera jika akan terintimidasi dengan mudah. Wanita itu bahkan kembali berulah.

"Ini helm buat aku? Kamu mau ngajakin aku jalan lagi yah?" goda Xavera membuat Tezza menghela napas berat dan melepas kembali helmnya.

"Saya harap, ini adalah pertemuan kita yang terakhir. Saya tidak ingin bertemu kau lagi. Terlalu merepotkan dan menyebalkan," ucap Tezza blak-blakan dan cukup kejam membuat Xavera meneguk saliva susah payah.

Xavera diam sejenak lalu mendekat ke arah Tezza dan kembali mencium sudut bibir pria itu membuat Tezza membelalakkan mata terkejut.

"Sayang, jangan ketus-ketus ya, nanti makin cepet jatuh cinta sama aku," ucap Xavera dengan gaya centil dengan mengedipkan sebelah matanya.

"Makasih banyak ya buat semuanya hari ini. Hati-hati di jalan. Jangan ngebut, nanti aku pasti ngabarin kamu lewat chat. Babay!" Xavera mengucapkan rentetan kata itu lalu berjalan berlenggak lenggok masuk ke dalam lobi apartemennya sambil tersenyum penuh kemenangan. Tidak lupa wanita itu berbalik sambil melambai ke arah Tezza dan memberi pria itu flying kiss.

Tezza sendiri hanya bisa menganga mendapatkan semua perlakuan ajaib wanita yang bak supermodel sedang berjalan di catwalk menenteng helm full face dan tas tangannya.

"Benar-benar amazing," gumam Tezza dan pria itu segera meninggalkan kediaman Xavera.

*****

Mengejar BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang