.
.
.Jia bangun dengan perasaan bahagia. Sungguh semalam setelah berbicara dengan Mama nya, Jia sedikit jauh lebih baik.
Jauh di lubuk hati nya, Jia tidak sepenuhnya menyalakan Wendy atas pernikahan nya dengan sang papa. Namun, Jia juga hanya seorang anak yang kehilangan sosok ibu, dan langsung mendapat pengganti saat ia masih belum sepenuhnya mengikhlaskan kepergian Mama nya.
Jia tidak terima, ia tidak terima sosok ibunya di gantikan secepat itu. Tapi, sekarang Jia sudah tau apa alasan di balik itu semua, juga janji yang harus Jia tepati.
Sebenarnya Jia masih bimbang dengan perasaan nya. Apakah keputusan nya benar? Apakah dengan membiarkan Juan bersama orang lain tidak akan menyakiti nya? Apakah Jia bisa menerima itu semua?
Masih banyak pikiran negatif yang bersarang di kepala Jia. Tapi ya sudahlah, untuk sekarang Jia hanya ingin menikmati momen bersama keluarga nya.
Pagi ini Jia sudah duduk manis di ruang makan. Menantikan sarapan yang kini tengah di buat oleh Mama nya.
" Jia Kalista " panggil sang papa tak percaya
Jia yang di panggil lantas menoleh " selamat pagi papa " sapa nya dengan senyum hangat
Papa Kris langsung buru-buru duduk di samping putri kecilnya " sayang? Kamu? " Papa Kris bicara terbata-bata
" Maafin Jia pa, selama ini Jia udah berburuk sangka sama papa " sesal Jia
Papa Kris lantas menggeleng " enggak sayang, Putri kecil papa gak salah. Ini semua salah papa karena tidak langsung memberi tahu kamu " balas nya
" Jia salah kok, harusnya Jia lebih dewasa menyikapi ini semua. Tapi, Jia malah egois dan selalu membuat papa marah dengan tingkah Jia " ujar Jia
Papa Kris menggeleng dan langsung memeluk Putri kecil nya " enggak sayang, berhenti ya buat minta maaf "
Wendy yang melihat itu hanya bisa tersenyum manis.
" Sarapan sudah siap " ucap nya dengan senyum yang merekah manis di wajah cantiknya
Jia dan papa Kris bersorak gembira " sarapan " ujar nya kompak
Kini keluarga itu pun sarapan dengan suasana yang berbeda, di penuhi canda dan tawa.
" Ini bekal buat Jia " ujar Wendy
Jia mengernyit heran " bawa bekal? Ke sekolah? " Tanya nya
Wendy mengangguk " iya buat Jia bawa ke sekolah, papa juga bawa bekal ke kantor kok " jawab nya
Jia baru saja hendak menolak, tapi Wendy langsung memasukan bekal nya ke dalam tas Jia.
" Gih berangkat " ujar Wendy
Mendengar itu, Jia langsung pamit sambil membawa bekal di dalam tas nya.
.
.
.Jia sampai di sekolah lumayan pagi. Sejujurnya Jia ingin meminta maaf kepada Juan dan juga Chandra, tapi ia belum mempunyai nyali yang cukup.
Jia mendudukkan dirinya di kursi taman, ia membuka dua kotak bekal yang di bawa nya. Ada dua potong sandwich dan satu kotak bekal lagi isi nya nasi goreng.
Sambil memikirkan untaian kata yang pas untuk minta maaf, Jia melahap sepotong sandwich sambil berfikir.
" Jia " panggil Rose
Jia seketika menoleh, dia menemukan Rose yang tengah berdiri di belakang nya.
" Kemari " bala Jia
Rose mendudukkan dirinya di samping sahabat nya itu. " Tumben pagi pagi udah ada di sekolah " ujar nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Together 97L
FanfictionJihyo ft. 97L Cover by Dea Asmarani vote & komen highest ranking # Jihyo (1) / 27-8-23