97L

240 37 22
                                    

.
.
.

Jia meminum pop ice nya dengan brutal. Di samping nya ada Rose dan Chika yang tengah memakan sosis bakar.

Mereka bertiga duduk di warung depan sekolah mereka, dengan Rose yang sedang kepedesan karena sosis milik nya terlalu banyak saus di atasnya. Chika yang melihat nya merasa prihatin.

" Minum dulu nih " ujar Chika menyodorkan minuman bekas Jia

Tanpa basa-basi lagi, Rose menyambar pop ice itu.

" Ah leganya, dari tadi kek " balas Rose

Jia hanya memperhatikan Rose, karena dirinya juga tak jauh beda dengan keadaan Rose sekarang.

Jia mengambil satu tusuk sosis lagi. Tak memperdulikan rasa pedas yang menjalar di mulut nya.

" Beli minum lagi Chik " titah Rose

Chika mengangguk " ibu pop ice nya tiga ya " pesan nya

Beberapa menit kemudian, satu piring sosis bakar telah habis hanya menyisakan bumbu nya saja.

Rose menepuk perut nya pelan, ia kekenyangan tak lama berselang Rose bersendawa kecil.

" Habis ini mau pulang? " Tanya Chika

Jia melirik arloji milik nya " pulang lah, udah sore banget ini lagian " jawab nya

Rose hanya menanggapi dengan anggukan kecil. Chika berjalan masuk ke dalam warung guna membayar makanan mereka.

Beberapa saat kemudian Chika kembali dengan uang receh di genggaman nya.

" Kembalian nya buat gw ya " ujar Chika sambil memasukkan uang itu ke kantong rok nya

Rose berdiri menepuk-nepuk rok nya yang sedikit berdebu lantas mengambil tas yang berada disebelah nya.

" Pulang sekarang yuk " ajak Rose

" Gw nebeng ya Rose " ujar Chika " Lo mau pulang bareng kita? " Tanya nya pada Jia yang masih duduk anteng

Jia menggeleng " ogah gw pulang sama kalian, ntar yang ada kita kena tilang gara gara bonceng tiga " tolak nya mentah-mentah

" Gak papa yang penting kita barengan di tilang nya " balas Rose

Jia tetep Keukeh menolak " gak! Gak! Cepetan kalian berdua pergi " titah nya " gw ntar bisa telpon nyokap buat jemput gw " lanjut Jia

Chika dan Rose hanya saling pandang lalu mengangguk saja.

" Yaudah kita pulang ya " pamit Chika karena Rose sudah duduk di motor miliknya duluan

" Hati-hati kalian " pesan Jia yang hanya di acungi jempol oleh kedua teman nya itu

Sesaat setelah kepulangan Rose dan Chika, Jia sesegera mungkin menghubungi Mama nya. Saat panggilan telpon Jia mulai tersambung, tiba-tiba tangan nya di tarik oleh seseorang dengan kencang.

Jia yang kaget pun langsung menghempaskan tangan orang itu.

" Apa apaan sih Lo! " Marah Jia

" Lo harus ikut gw! " Titah seseorang itu

Jia menolak " gak! Gw gak punya urusan sama Lo! " Sinis nya

" Lo lupa ya soal yang gw omongan di sekolah? Mulai sekarang Lo punya hubungan sama gw " ujar seseorang itu yang tak lain adalah Haru Dianggara

Jia menoleh " gw gak perduli! " Balas nya sengit

" Tapi gw perduli, ayo ikut gw sekarang " paksa Haru sambil menyeret Jia masuk ke mobil nya

Together 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang