97L

192 30 4
                                    

.
.
.

Jia berjalan menyusuri koridor sekolah dengan santai. Tujuannya adalah menghampiri Rose yang sudah pasti sedang malam siang di kantin.

Suasana koridor sangat ramai, yah karena memang sudah waktunya istirahat di tambah dengan anak laki-laki yang nongkrong di depan kelas.

Jia agak mempercepat langkahnya tak kala ia melihat Yohan yang sedang berjalan berlawanan arah dengan nya. Bukan, bukan takut Jia hanya mengantisipasi kalau kalau Yohan akan berbuat lebih kepada nya.

Semakin Jia percepat langkah kaki nya, semakin lebar pula senyum Yohan yang tanpa Jia sadari itu. Tepat saat keduanya berpapasan, Yohan langsung saja mencekal pergelangan tangan Jia.

" Buru-buru banget? Mau kemana? " Tanya Yohan

Jia tercekat, sial sekali dirinya.

" Kantin " jawab Jia seadanya

Yohan hanya diam, lalu " gw bawa bekal, makan sama gw aja di taman belakang sekolah " balas nya

" Gak mau " ujar Jia sambil berusaha melepas cengkraman Yohan

" Gak ada penolakan! " Sehabis mengucapkan kalimat itu Yohan lantas menarik Jia untuk pergi bersamanya

" Yohan lepasin gak! " Titah Jia

" Gak! " Satu kata yang langsung bisa membuat Jia bungkam total

.
.
.

Dan disinilah mereka berdua, duduk berdampingan di atas rerumputan sambil memangku bekal bawaan Yohan.

Tidak ada pembicaraan satu pun yang keluar dari mulut keduanya. Jia yang sibuk mengunyah dan Yohan yang sedang menatap angkasa.

" Jia apa kabar? " Tanya Yohan

Sekilas menatap lawan bicara nya, Jia lantas menghela nafas berat. " Baik " jawab nya

" Walaupun sesudah kejadian itu? " Tanya Yohan lagi

" Kalau mau membahas masa lalu maaf lebih baik gw pergi " ujar Jia

Yohan buru-buru menggeleng " enggak enggak, gw minta maaf soal itu jangan pergi "

" Jadi? Apa alasan Lo balik lagi ke sini? " Tanya Jia

Yohan tersenyum " karena gw udah sembuh " jawab nya

Jia mengernyit heran " Lo sakit? " Tanya nya

" itu gak penting, yang penting sekarang kita makan karena bentar lagi bel masuk " ujar Yohan sambil mempercepat makan nya

Jia sebenarnya merasa sedikit aneh dengan tingkah Yohan. Pasalnya tidak biasanya Yohan bersikap seperti lembut, tapi entah mengapa Yohan melakukan sesuatu yang mencerminkan bukan seperti dirinya.

Karena tak mau ambil pusing, Jia lantas menyantap bekal nya lagi.

Teng__Teng__Teng

Bertepatan dengan bel berbunyi, makanan yang Jia dan Yohan santap juga sudah habis.

" Yohan makasih makanan nya " ujar Jia sambil menyerahkan kotak bekal

" Gak masalah " balas Yohan " kalau gitu ayo ke kelas " lanjut nya sambil pergi meninggalkan Jia

Sambil menatap kepergian Yohan, Jia bergumam " Yohan kenapa deh? Kok kayak aneh gitu sikap nya "

.
.
.

Sesampainya Jia di kelas, ia langsung mendudukkan dirinya di samping Rose yang sedang menggambar.

" Lo dari mana? Kok gak ke kantin? " Tanya Rose

Together 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang