Posesif

15.3K 1.3K 14
                                    

...

"Bisa kau pimpin saja rapatnya? Aku tak bisa pergi ke kantor hari ini" Ujar Arya yang masih ada di tempat tidur. Sesungguhnya ia sudah memakai pakaian kerjanya.

("Tapi ini rapat yang dihadiri oleh eksekutif pak, sepertinya mereka membutuhkan anda untuk menghadiri rapat hari ini" Ujar Dimas di ujung sana.

"Tidak bisa, Raka tidak mau lepas. Melihat aku memakai pakaian kerja saja dia menangis tak henti-henti"

Dimas disana mengangguk paham.

("Baik pak, saya akan usahakan untuk memimpin rapat siang ini, akan saya kabari untuk hasilnya")

"Lalu Dimas aku harus bagaimana ini dia tidak mau lepas, aku ingin ke kamar mandi pula"

Dimas terkekeh.

"Kenapa tertawa?!"

("Hmm, maaf-maaf pak. Sepertinya Raka sedang pada fase posesif")

"Memang aku pacarnya bagaimana mungkin buntelan ini bisa posesif" Arya memandang anaknya yang tengah asyik memainkan jari Arya yang lain.

("Karena anda ayahnya pak, memang balita ada fase seperti itu. Bapak perlu memberikan pemahanan agar Raka faham kalau anda juga memiliki kepentingan lain")

Arya mengerti dan menutup panggilannya. Dimas harus segera memimpin rapat.

"Sudah telefonnya?" Tanya Raka

"Eumm, kenapa?"

Raka meletakan jemari Arya yang sedari tadi dimainkannya. Ia bangun dan duduk melipat kakinya menghadap Arya yang setengah menyender pada kepala ranjang.

"Papa kata tv, kucing itu kapora." Selama di rumah, Raka menghabiskan banyak waktunya dengan menonton dokumenter hewan untuk anak-anak

"Kapora?" Arya mengernyitkan dahinya.

"Eum! Kucing itu kapora, pemakan daging"

Arya terkekeh

"Karnivora, pemakan daging itu disebut karnivora. Coba Raka bilang"

"Kapora" Ujar Raka dengan percaya diri.

"No, No. Kar-ni-vo-ra" Arya mencontohkan pengucapan yang benar.

"Kar-ni- vo-ra. Kar-ni-vo-ra. Karnivora!" Sahut Raka senang. Arya mengucap ubun-ubun Raka memuji kalau Raka pintar.

"Raka juga suka makan semur daging! Berarti Pemakan daging, Iya kan papa?"

Arya tidak mengiyakan. Manusia tentunya bisa memakan daging, tapi tentunya bukan termasuk pada kelompok karnivora.

"Bukan, Raka tidak hanya makan daging saja. Buktinya Raka bisa makan sayur kan? Jadi Raka bukan Karnivora atau pemakan daging"

"Jadi Raka tidak sama dengan kucing?" Raka memiringkan kepalanya dengan matanya yang mengerjap-ngerjap penasaran.

Arya mengurut pangkal hidungnya. Bagaimana bisa Raka berpikir dirinya kucing hanya karena menyukai semur daging.

"Tentu. Raka tidak sama dengan kucing. Raka ini manusia jadi Raka bisa makan daging, sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan. Raka bukan kucing. Paham?"

Raka mengangguk-ngangguk entah sebenarnya ia paham atau tidak. Yang penting Arya tidak mengajarkan hal-hal yang keliru.

Jadilah hari itu Arya meluangkan diri untuk menemani puteranya yang bertanya banyak hal tentang hewan dan makhluk hidup lainnya. Betapa Raka penuh dengan rasa penasaran akan hal-hal yang berhubungan dengan makhluk hidup.

PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang