" Aku tau ini salah, tapi aku harus
tetap melakukannya agar semuanya
baik baik saja "
•••
" Lo !!??? " Ujar Ariesta terkejut ketika ia terbangun dari tidurnya.
" Kamu !!?? " Ujar Aratha yang sama terkejutnya ketika ia mengetahui siapa lelaki itu.
" Kamu ngapain ada di sini ??! " Tanya Aratha
" Terserah gw lah, bukan urusan Lo juga kan ?? " Jawab Ariesta sinis
" Tapi kan ini masih jam pelajaran, harusnya kamu ada di kelas " Ujar Aratha mengingatkan
" Terus ?? Apa urusannya sama lo " Ujar Ariesta datar
" Ya emang sihh gak ada urusannya sama aku, tapi kamu itu murid dan juga kakak kelas di sini yang punya kewajiban belajar dan memberikan contoh yang baik buat adik adiknya " Ujar Aratha
" Udah mulai berani Lo ngajarin kakak kelas ? " Ujar Ariesta sambil berjalan mendekat mengikis jarak di antara mereka.
Aratha berjalan mundur sampai punggungnya menabrak rak buku yang ada di belakangnya.
" Bukannya berani, tapi emang itu kan kewajiban seorang murid " Ujar Aratha memberanikan diri menatap mata tajam milik Ariesta
" Lo sendiri ngapain ada di sini ?? " Ujar Ariesta dengan nada yg sangat rendah sambil mendekatkan wajahnya.
Aratha memalingkan pandangannya ke arah samping, ia tidak fokus dengan apa yang di ucapkan oleh Ariesta.
Matanya menangkap kilauan cahaya dari meja tempat Ariesta tertidur tadi, dengan cepat Aratha mendorong bahu Ariesta dengan sekuat tenaga dan berjalan cepat ke arah meja.
" Ini ?? Kamu dapet dari mana ?? " Tanya Aratha dengan nada yang sedikit bergetar.
Ariesta terkejut tapi dengan cepat ia merubah ekspresinya menjadi seperti biasa.
" Balikin kalung itu " Ujar Ariesta datar
" Aku tanya sama kamu !! Dari mana kamu dapetin kalung ini !!?? " Teriak Aratha sambil menunjukkan kalungnya pada Ariesta.
Flashback on
" Ehh udah bel yuk balik " Ajak Daniel pada kedua temannya, Ariesta dan Devan.
" Lo duluan aja lah Niel masih betah di sini gw " Ujar Devan
" Yahh kok gw duluan sihh " Ujar Daniel
" Ya elah tinggal duluan apa susahnya sihh " Ujar Ariesta sambil menyesap rokok miliknya
" Ya udah iya gw duluan " Ujar Daniela pasrah ketika Ariesta sudah mengangkat suara
" Eh Niel jangan lupa entar Klo semisal gw sama Ariesta belum sampe kelas tapi pak Fernand udah dateng, titip absen ya alasan terserah Lo aja deh " Ujar Devan mengingatkan Daniel
" Iyee, ya udah gw duluan " Ujar Daniel lalu pergi menuju kelas.
" Ta ada Marisa " Ujar Devan.
Ariesta hanya melirik sekilas lalu melanjutkan aktivitasnya tanpa peduli dengan wanita yang berdiri di depannya.
" Sa, lo mending balik aja deh dari pada berdiri terus di situ " Ujar Devan mengusir Marisa dengan halus
" Gw kesini bukan mau ngomong sama lo " Ujar Marisa sinis
" Ta, jadi gimana ?? Kamu terima kan ?? " Ujar Marisa pada Ariesta
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYS OF BATSVA
Teen Fiction............ #2 in Aratha #1 in Ariesta #116 in 2021