END

5 2 0
                                    

Aratha terbangun dari tidurnya dan memeriksa keberadaan Ariesta disebelahnya.

Kosong.

Tidak ada siapapun di sebelahnya, ia sendiri didalam kamar yang sepi ini.

Aratha mendudukkan dirinya, melihat jam yang sudah menunjukkan di angka.

Kemudian dia berfikir, apakah semalam itu hanyalah mimpi ??? Apakah semua itu hanya haluan Aratha saja ??? Tapi kenapa itu sangat nyata !??

Aratha menghela nafasnya perlahan kemudian turun dan menuju kamar mandi.

Luka di lengan dan di pipi Aratha sudah mendingan, walaupun belum di perbolehkan terkena air.

(Gw tetep mandi kok cuman bukan mandi yang kayak kalian. Cara mandi gw ngelap badan pake handuk basah, dan gw yakin kalian pernah kek gini kan ?? -Aratha)

Ketika keluar dari kamar mandi Aratha terkejut melihat Ariesta yang sudah berada di kamarnya dan membawa beberapa makanan rumahan yang sedang ia tata di meja.

" Jadi yang semalem itu bukan mimpi ?? " Batin Aratha

" Ra ?? "

Ariesta bingung ketika melihat Aratha hanya berdiri mematung di depan pintu kamar mandi.

" E-eh ?? Iya knp ?? " Tanya Aratha balik

" Lo knp sih ?? Ayo makan, gw udah bawain makanan dari rumah nih. Mama sendiri yang masak " Ujar Ariesta

" Serius !?? Kangen banget sama masakan Mama kamu " Ujar Aratha lalu berjalan menuju sofa dan duduk di samping Ariesta.

Dengan cepat Aratha melahap makanan itu, Ariesta tersenyum tipis, dia senang akhirnya Aratha sudah tidak murung lagi.

" Kamu gak makan ?? " Tanya Aratha

" Enggak. Tadi gw udah makan di rumah " Jawab Ariesta

" Aku pikir semalem itu cuman mimpi " Ujar Aratha

" Kenapa ?? "

" Ya kamu sih tiba-tiba ilang "

" Ha ?? "

" Aku bangun kamu udah gak ada di samping aku "

" Bukannya aku udah pamitan sama kamu ya ?? " Ujar Ariesta

" Ha ?? Enggak !!! Aku ngerasa kamu pamitin tuhhhhh " Ujar Aratha

" Masa sihh "

" Iyaaaaa "

Flashback

Ariesta terbangun dari tidurnya, ia melihat Aratha masih di posisi awal mereka tidur.

Ariesta melihat luka di lengan Aratha lalu mengusap pelan dan menciumnya berharap luka itu cepat sembuh.

Ariesta mengubah posisi Aratha menjadi terlentang agar Aratha lebih nyaman tidurnya.

Ariesta turun dari ranjang dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Selesai mandi ia membangunkan Aratha, tapi Aratha tidak kunjung bangun juga.

" Tha bangun. Udah pagi. Jangan ngebo lo. Gak baik tau cewe bangun siang " Ujar Ariesta

" Hmmmm iya " Gumam Aratha yang masih setia memejamkan matanya

Ariesta mendekatkan wajahnya, menipiskan jarak diantara keduanya.

" Ra, kalo kamu gak mau bangun. Aku cium " Ujar Ariesta

BOYS OF BATSVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang