Bab 16 - Saran Mashiho

1.1K 239 24
                                    

“Kalo ceritanya begini sih ... menurut gue yang salah elo.”

“Lah kok gue?!”

Yedam menutup laptop berlogo apel miliknya. Cowok itu memutar kursi belajarnya, agar memudahkan berbicara  kepada sang sahabat. “Kesannya di sini lo tuh ... terlalu possesive?

“Gue? Possesive?” Jeongwoo menunjuk dirinya sendiri.

“Iya,” Yedam mengangguk. “Ayolah, Boy. Hidup Sora bukan tentang lo doang. Banyak yang harus dia urusin. Bukan muluk-muluk lo, lo, dan lo! Masalah Si Kak ...?”

“Mashiho,” lanjut Jeongwoo.

“Nyoh Kak Mashiho,” Yedam memetik jarinya di udara. “Bisa aja kan emang niat cuma bantu? Murni gitu loh, nggak ada maksud lain.”

“Ya kan tetep aja gue nggak suka!” Jeongwoo menjatuhkan dirinya di atas kasur empuk Yedam. Setelah mengantarkan Sora pulang, ia memang mampir terlebih dahulu ke rumah Yedam.

“Ck! Terserah lo lah! Dikasih pencerahan malah ngeyel!” cibir Yedam.

“Menurut pendapat elo pribadi yah Dam, gue harus gimana sih? Kudu ngizinin Sora ikut?”

Bola mata Yedam berotasi, “Jujur, kalo misalnya Sora pengin banget ikut, doi bisa aja ngintil tanpa harus nunggu persetujuan dari lo. Toh, lo siapanya sih? Baru pacar, bukan suami.”

“Ya kan calon,” sela Jeongwoo.

Bibir sebelah kiri Yedam naik, julid banget mukanya. “Dih! Emang Sora mau gitu punya suami modelan kayak elo?! Pede banget, Banh!”

“Pasti mau lah! Gue ganteng!”

“Ganteng doang, nggak bisa cari nafkah ya percuma.”

“Tuh kan! Tuh kan! OOT!”

“Dahlah sana lo pulang! Ada lo, wi-fi rumah gue jadi lelet!”

“Oasu!”

***

Me
ra|
19.50

sibuk?|
19.50

Sorawo
|engga
19.50

|kenapa?
19.51

Me
mau vcall boleh?|
19.52

Sorawo
|boleh dong
19.52

Calling Sorawo

Ringing ...

Sora mengangkat panggilan Jeongwoo, namun kamera cewek itu dimatikan. Sepertinya sengaja.

“Bu, Sora ke kamar dulu yah?”

“Iya.”

Terdengar suara gasrak-gasruk dari seberang. Tak lama digantikan bunyi derit pintu. Lalu, kamera Sora menyala. Menampilkan penampilan rumahan cewek itu.

Jeongwoo tersenyum, “Cantik banget pacar gue.”

Sora menyisir poninya ke belakang menggunakan sela-sela jari. Rambutnya tidak dikepang. “Apaan sih?”

“Raaaaaa~”

“Heum?”

“Lo kekeuh mau ikut kemah yah?”

“Kan katanya kamu nggak ikut, ya aku juga enggak lah.”

“Dih! Bucin banget!” cibir Jeongwoo, tak sadar diri.

true beauty, park jeongwoo (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang