Bab 06 - Masih Seputar Perasaan

1.6K 327 72
                                    

“Jongu! Jongu! Jongu! Jongu!”

“Apaan sih, Idoy?! Bacot banget! Heran, kembaran Justin Bieber!”

“Gue udah tau siapa oknum yang nyebarin foto lo sama Si Cewek Cupu di igeh,” Doyoung tersenyum penuh kemenangan.

Brak!

“Siapa?! Kasih tau gua, cevvat!” Jeongwoo mengosog-osog tubuh cungkring Doyoung.

Kesal, Doyoung menepis tangan Jeongwoo yang mencengkram kerah seragamnya. “Santai dong, bre. Seragam baru disetrika udah dirusakin bae!”

“Ya maap,” Jeongwoo kembali merapikan kerah seragam Doyoung. “Sekarang kasih tau gue siapa adminnya.”

“Lo jangan emosi dulu yah tapi?”

Jeongwoo mengangguk, iyain aja lah!

“Luna.”

“Hah?”

“Luna yang udah nyebar foto lo sama Sora.”

Gedubrak!

“Song Lunaaaaa! Di mana lo, bangsat?!”

***

Yedam, Doyoung, Haruto, dan Junghwan berdiri ketar-ketir menanti aksi mengamuk Jeongwoo di ambang pintu masuk kantin. Bukan hanya mereka berempat, semua murid yang tadinya sedang makan atau sekadar duduk santai di meja kantin secara otomatis mundur teratur. Memberi ruang kepada Jeongwoo yang sedari masuk kantin sudah teriak-teriak macam tarzan.

Tubuh jaglag Jeongwoo berdiri menjulang di hadapan Luna. Kedua tangan cowok itu terkepal erat di kedua sisi tubuh. Urat-uratnya dengan jelas menampakkan diri. Matanya terbakar api amarah.

Angkuh, Luna mengibaskan rambut panjangnya. “Kenapa? Lo mau confess ke gue?”

Tawa sinis Jeongwoo terdengar menggelegar mengisi kelenggangan kantin. Ia mendadak terdiam, lalu mendecih. “Nggak sudi gue demen sama lonet lampu merah modelan kayak situ!”

Pfttt.

Yedam dkk hampir menyemburkan tawa. “Jongu, Jongu! Nggak pernah gagal emang lo kalo nyibir orang!”

“Lo—!” Luna menunjuk emosi muka Jeongwoo menggunakan jemari lentiknya. “Kurang ajar!”

“Gue emang kurang ajar! Tapi, seenggaknya gue nggak kekurangan adab kayak lo!” balas Jeongwoo tak mau kalah. “Back to topic! Gue balik nanya, punya masalah idup apa lo sampe mau ngecemarin nama gue?!”

Hell, gue nggak nyemarin nama lo!” elak Luna. “Gue cuma mau ngungkap apa alasan lo nyelamatin Si Sampah dari gue kemarin-kemarin! Dan ternyata, udah kejawab,” Luna tersenyum sinis. “Lo pacaran sama dia.”

Brak!

“LO NGGAK USAH NUDUH GUE SEMBARANGAN KALO NGGAK TAU GIMANA CERITA SEBENARNYA, ANJING!” Jeongwoo menggebrak meja di sampingnya, kelewat kesal. Mengakibatkan para penonton dramanya kompak berjingkrak kaget. “Terus apa tadi lo bilang?! ‘Si Sampah’?! Denger sist, lo lebih sampah daripada Sora! Jijik gue sumpah berhadapan sama orang kayak elo!”

Leher Luna mengetat, “Gue lebih jijik berhadapan sama cowok sok jagoan kayak lo!”

“Terserah!”

Jeongwoo meninggalkan kantin dengan langkah terhentak-hentak. Tak lupa, sebelum meninggalkan tempat favorit para murid itu, ia menyempatkan diri menendang salah satu kursi.

Luna menatap bengis bahu lebar Jeongwoo yang perlahan menjauh, “Sialan!”

***

true beauty, park jeongwoo (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang