Chapter 7 [ Satu-satunya keputusan terbaik]

390 25 26
                                    

Terima kasih Vote dan komennya yaw!🤗 Maaf belum bisa menyajikan cerita ini dengan baik 😭 author insecure mulu hehehe.

~ Happy reading~ 💐

Hal yang paling menyakitkan di dunia ini adalah ketidakberdayaan yang berujung kepura-puraan.

Dan berakhir sempurna dalam terjebaknya dirimu pada dinding takdir yang terus menghimpit.

Rasanya lebih baik tenggelam di dalam laut tanpa ada yang tau. Merasakan nafasmu yang berhenti dan detak mu yang mulai melemah lalu diam-diam kau mulai mengingat kenangan mu satu persatu....

Dan...Tanpa disadari mata mu perlahan menutup dan kegelapan menjadi kesan terakhir yang kau rasakan.

Itu lebih Bagus bukan?
Daripada menderita dalam permainan takdir?
Yang terus mengikat dengan rasa sengsara lalu perlahan rasanya seperti mati tanpa terlihat berharga.

Lalu Sebenarnya situasi seperti apa itu? Apakah sebenarnya aku sudah melangkah masuk ke dalam permainan takdir yang dikatakan?

....Atau aku memang sudah melangkah jauh dari awal tanpa disadari saat aku memeluk kegelapan dan melepas cahaya?

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
                                 

Stuck love|♥♡♥♡♥♡|in promise ~♪

                               B♡S
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

' tap'

' tap'

'tap'

'tap'

' tap!'.

?!

" Kau pasti bertanya-tanya kenapa aku terlihat tenang bukan?"

Sarada memulai pembicaraan saat sampai dibalkon. Dia menatap bunga-bunga lavender yang ada di depan matanya. Mereka berdua sedang berada dalam ruangan yang tidak terlalu luas tapi terlihat klasik dengan dua Sofa panjang dan Meja berukuran sedang dengan dua cangkir teh hangat yang disediakan pelayan, Walaupun sekarang musim panas tapi saat menjelang malam hari suasana sangat dingin.

Dan ya Ruangan itu dipenuhi dengan lukisan-lukisan yang terlihat indah dengan benda hiasan dari kayu, tanah liat, ataupun emas murni yang menambah kesan klasik pada Kediaman Hyuga terkenal klasik tapi mewah.

Makan malam sudah berakhir dua menit yang lalu. Dan sekarang Boruto dan Sarada harus menentukan keputusan mereka. Sedangkan yang lain juga sedang menunggu mereka di ruang keluarga Hyuga dengan perasaan yang bermacam-macam.

" Aku sudah mengetahui perjodohan ini sebelum makan malam"

' Deg!'

Sarada berhasil mengatakannya walaupun dia sempat ragu. Dia menatap langit berwarna biru tua dengan bulan purnama yang terlihat indah. Langit yang terlihat begitu gelap tanpa bintang dan hanya bulan purnama yang menyinari.

Suasana terasa sunyi sejenak. Angin malam yang dingin mulai terasa menusuk sampai ke tulang.

Sarada menatap Boruto yang terlihat menundukkan kepalanya. Sarada tahu Boruto pasti akan terkejut.

" Sejak kapan?"

Pria bermata biru muda seindah langit itu akhirnya bertanya.
Entah apa perasaan yang dia rasakan Sarada tidak yakin semuanya akan berjalan dengan mudah.

Stuck Love in promise? [ BoruSara ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang