Chapter 9 [ Kelabu ]

287 18 3
                                    

~Happy reading~💐

.

.

"Keraguan adalah langkah pertama menuju kehancuran."

.

.

"Bolehkah orang yang egois sepertiku berharap pada dirimu, Mitsuki? Padahal aku yang membuatmu berada dalam kegelapan ini seperti bayangan."

.

.

"Apa tidak bisakah sekali saja kau menoleh kebelakang agar aku bisa menggapaimu, Sumire?"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
                                 

Stuck love|♥♡♥♡♥♡|in promise ~♪

                               M♡S
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Netra violet itu menatap datar jalanan Tokyo yang sepi melalui jendela mobil. Jemari-jemarinya saling mengepal erat diatas pahanya yang tertutup rok selutut berwarna ungu tua.

Cahaya lampu jalan dan toko-toko sekitar menjadi eksistensinya saat ini dibandingkan pria bulan yang menyetir disampingnya. Bukan karena gadis violet itu sedang marah atau gugup, dia hanya merasa tidak enak dan merasa bersalah.

Dia sudah banyak merepotkan pria bulan bermata citrine itu. Sumire merasa dirinya hanya memanfaatkan keberadaan Mitsuki untuk keuntungannya sendiri. Disaat dirinya lemah dan hancur pria bulan itu seolah menjadi perisai yang melindunginya dari segala hal yang tak siap ia hadapi.

Sumire seperti bunga yang rapuh yang terus berlindung dibalik punggung sang pria bulan dan terus lari dari ketakutannya seperti seorang pengecut yang bersembunyi dibalik kata lemah yang sudah menjadi bagian dari tubuhnya.

Rasa sakit yang menggerogoti nyawanya, emosi yang menyesakkan, kesunyian yang semakin menenggelamkan, detak yang terus terdengar, ruangan sempit yang berputar, Teriakan yang tidak terdengar, dan air mata yang tidak bisa dikendalikan, saat semuanya kembali datang dalam tubuhnya maka yang bisa Sumire harapkan hanya punggung sang pria bulan.

Dan yang lebih membuat Sumire merasa bersalah adalah Mitsuki yang tidak pernah mengatakan alasannya menjadi perisai bagi dirinya dan dirinya yang terus menghadap ke depan tanpa pernah melihat Mitsuki yang berusaha melindunginya dari balik bayang-bayang.

Sumire hanya gadis yang rapuh yang sedang berjalan menuju kehancurannya sendiri tanpa berusaha untuk keluar dan Mitsuki yang mengetahui hal itu hanya mengawasi gadis violet itu tanpa mencoba untuk menghentikannya.

Padahal mereka saling mengetahui mereka akan terluka dalam jalan itu.

Hubungan mereka hanya sebatas saling mengenal dan tanpa mereka sadari sudah beberapa tahun mereka tetap berada diposisi yang sama. Mitsuki yang berada dibelakang seperti bayang-bayang dan Sumire yang terus berjalan ditengah kegelapan. Dan tentunya Sumire yang terus memanfaatkan Mitsuki saat dia lemah dan Mitsuki yang terus melindungi Sumire tanpa berkata apapun.

Sumire sadar mengenai hal itu tapi ia terus berharap Mitsuki tetap dibelakangnya karena Sumire adalah seorang penakut yang sedang mengahadapi ketakutannya sendiri. Dia tidak bisa menghadapinya sendirian lebih tepatnya dia akan mati jika Mitsuki tidak ada dan anehnya dia membiarkan Mitsuki berada dalam batas yang dia buat sendiri hanya untuk melihat punggungnya yang berjalan menuju kehancuran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stuck Love in promise? [ BoruSara ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang