Hari ini, Kael dan Natasha berencana untuk berkeliling kota, menebus acara jalan-jalan mereka yang rusak beberapa hari yang lalu. Natasha sudah duduk di teras rumahnya dengan hoodie bertuliskan 'El's'. Hoodie itu diberikan kepada Natasha dua hari yang lalu. Kata Kael, itu barang couple. Awalnya Natasha menolak karena menurutnya itu agak berlebihan. Tapi, Kael berdalih. 'Udah dibeli, Cha. Sayang kalo nggak dipake,' begitu kata Kael. Natasha tentu saja hanya bisa pasrah.
"Acha!" sebuah suara membuyarkan lamunan Natasha. Dia menoleh ke sumber suara dan mendapati Kael yang tersenyum sambil melambaikan tangan, lengkap dengan hoodie bertuliskan 'Cha's'. Natasha menghampiri Kael sambil mengerucutkan bibirnya.
"Tuh kan, gue bilang juga apa. Alay tau," kata Natasha sambil menunjuk tulisan 'Cha's' yang tertera di hoodie Kael. Kael tertawa.
"Nggak papa, sekali-sekali, Cha," kata Kael sambil merangkul Acha.
Hari ini mereka berjanji untuk berjalan-jalan mengelilingi kota ini. Benar-benar berjalan. Kael tidak mengendarai motornya. Tadi dia pergi ke rumah Natasha dengan transportasi umum.
"Mau ke mana dulu?" tanya Natasha. Kael terlihat berpikir.
"Emm, ada ide?" tanya Kael. Natasha membuka ponselnya dan menunjukkan sebuah tempat kea rah Kael. Kael setuju dan mereka segera berjalan menuju halte bis yang akan mereka naiki.
---
"Acha, maafin gue okay? Habis ini gue janji bakal hati-hati deh," kata Kael berusaha membujuk Natasha yang kini mendiamkannya. Pasalnya, beberapa menit yang lalu, saat mereka menyebrang jalan, Kael nyaris terserempet karena kurang hati-hati. Natasha yang sudah mewanti-wanti Kael untuk berhati-hati langsung mencecar Kael dan mendiamkannya hingga detik ini.
"Ayolah, Cha. Masa jalan-jalan kita batal lagi," bujuk Kael lagi. Natasha masih diam.
"Yaudah iya deh terserah lo mau apain gue. Tapi jangan diem gini please," kata Kael sambil menangkupkan kedua tangannya di dada dan memasang wajah memelas. Natasha menghela nafas lalu menatap Kael penuh peringatan.
"Awas kalo lo ulang lagi," kata Natasha. Kael tersenyum senang dan memasang gesture hormat ke arah Natasha.
"Siap, laksanakan," jawab Kael. Natasha mencibir lalu menarik tangan Kael turun dan menggenggam lengan Kael.
Mereka melanjutkan perjalanan mereka hingga tak menyadari bahwa hari sudah mulai sore.
Ketika dalam perjalanan pulang, Natasha yang berjalan di sebelah Kael tiba-tiba menarik hoodie yang dikenakan Kael. Kael menoleh. Natasha menunjuk dua buah gantungan kunci yang berbentuk rilakkuma, karakter favoritnya. Satu boneka memegang buku, dan satunya lagi sedang bermain gitar, seolah-olah mencerminkan mereka berdua.
"Lo mau itu?" tanya Kael geli. Natasha mengangguk. Kael terkekeh dan segera menarik Natasha untuk membeli gantungan kunci itu.
Setelah selesai membayar, Kael menyerahkan kedua gantungan kunci itu kepada Natasha. Natasha menggeleng dan menyerahkan gantungan kunci dengan boneka yang membawa buku.
"Kenapa gue nggak yang bawa gitar aja?" tanya Kael bingung.
"Namanya El, dia suka nulis, fussion dari kita berdua," kata Natasha sambil menunjuk gantungan kunci yang telah berpindah ke tangan Kael. Kael terkekeh gemas.
"Kalo yang itu?" tanya Kael sambil menunjuk gantungan kunci yang dibawa Natasha.
"Namanya Acha, suka main gitar, kaya lo," jawab Natasha sambil tersenyum manis. Kael tertawa mendengar jawaban jujur Natasha, Dia mengusak rambut Natasha pelan dan merangkulnya untuk segera pulang. Ah, Kael sangat senang hari ini.
---To be Continue---
KAMU SEDANG MEMBACA
67 Days
Teen FictionKael dan Acha. Dua insan yang sama-sama mendapatkan anugerah yang lebih daripada orang lain. Entah apa alasan takdir mempertemukan mereka. Entah apa alasan takdir mempermainkan mereka, walau dalam waktu yang singkat. Sebuah kisah tentang bagaimana t...