Awal Mula S.2

682 78 11
                                    


Naruto © Masashi Kishimoto

SasuNaru

T

Dengan cerita baru dan tentu saja tidak ada kaitannya dengan season yang pertama. Bisa dibaca terpisah.

Cerita ini di buat hanya untuk kesenangan belaka. Jika ada kesamaan mungkin otak kita sedang memikirkan hal yang sama itu bukan kesengajaan.

Jika ada typo dan kesalahan mohon dimaafkan terima kasih




Happy Reading

Hari bahagia itu membuat semua orang tertawa dan tentu saja berbahagia.

Hari ini keluarga Uchiha kedatangan anggota keluarga baru. Anak ke-dua yang baru saja terlahir dengan selamat dan sehat. Kebahagian bukan juga dirasakan oleh seluruh anggota Uchiha. Tetangga sebelah keluarga Namikaze juga turut bahagia dan melihat keluarga baru mereka yang baru saja datang.

"Bibi Naru ingin lihat."

Bocah pirang usia 11 tahun itu melompat-lompat disamping ranjang nyonya Uchiha. Ingin sekali melihat rupa sang adik baru, begitu bocah itu menyebutnya pada sang Ibu dan juga nyonya Uchiha. Pokoknya 'Adik bayi itu adiknya Naru bukan Itachi-ni' begitu bocah pirang itu berkata.

"Naru-chan jangan nakal ya!"

Sang Ibu menegur anak pirangnya untuk tidak gaduh didalam rumah sakit. Apalagi ada bayi yang masih terlelap dalam gendongan sahabatnya.

"Naru ingin lihat.. ingin lihat adik Naru bu..."

Sekarang bocah pirang itu malah merengek, tidak pantang menyerah demi melihat adik barunya.

Kelakuan bocah pirang itu aka Naruto membuat seisi ruangan tertawa tak terkecuali keluarga Uchiha yang irit tawa dan senyum. Memberikan kode pada ibu bocah pirang itu, mengizinkan anaknya melihat rupa sang bayi.

"Dengar Naru-chan jangan memegang wajah adik bayinya .. mengerti?"

Naruto hanya memberikan anggukan semangat, peduli dengan perkataan ibunya yang penting dirinya bisa melihat seberapa miripnya dirinya dengan adik barunya.

Dengan perlahan Kushina ibu Naruto Mendekatkan bayi Uchiha pada putra tunggalnya. Lihatlah ekspresi anaknya begitu melihat rupa sang bayi.

Melompong...

Dan juga lihat tangan kecilnya dengan perlahan akan menyentuh wajah bayi yang masih saja terlelap. Tapi sebelum itu ayah bocah pirang itu dengan cepat menahan tangan anaknya lalu mengarahkan tangan mungil itu menggenggam tangan yang lebih mungil.

"Adik bayi tampan seperti Naru..."











"Sasuke..."

Pintu dibuka dengan paksa, muncul bocah pirang penyebab kegaduhan dirumah yang biasa sepi rumah Uchiha. Tanpa sungkan seperti rumah sendiri Naruto langsung memasuki rumah dan menaiki tangga menuju suatu ruangan yang sangat disukai bocah pirang dirumah Uchiha.

"Nichan datang !!!"

Bukannya pulang berganti seragam, Naruto sepulang sekolah langsung menuju rumah sebelah mengunjungi adiknya. Tidak bertemu sebentar saja Naruto sudah rindu dengan adik kecilnya.

Mendekati sang bayi Naruto begitu senang saat tahu adiknya ternyata juga sedang menanti dirinya. Padahal bayi Sasuke itu terkenal anteng jarang menangis kalau dengan ibu, ayah atau kakak aslinya. Tapi kalau sudah melihat Naruto tangan kakinya aktif bergerak, mulutnya juga tidak berhenti mengoceh tidak jelas.

"Bibi biar Naru yang menjaga Sasuke, bibi bersantai saja."

Nyonya Uchiha hanya tersenyum, anak tetangganya itu begitu sayang pada anak bungsunya.

"Ingat hari kemarin saat Naru-chan menjaga Sasuke sendirian. Naru-chan membiarkan Sasuke jatuh dan kepalanya benjol."

Mikoto sang nyonya Uchiha mengingatkan bocah pirang itu akan keteledorannya saat menjaga sang anak.

"Hehe... Waktu itu kan aku ingin ke toilet bibi, Sasuke malah mengikutiku dan jatuh tapi kan Sasuke kuat bibi dia tidak menangis."

"Walaupun tidak menangis bukan berarti dia tidak sakit Naru-chan. Kali ini bibi mohon bantuan Naru-chan lagi. Tolong jaga Sasuke dan jangan ditinggalkan sendirian mengerti?"

Anggukan semangat diberikan Mikoto segera beranjak keluar kamar anak bungsunya, sebelumnya dia memastikan Sasuke sudah memakai pokok dan meminum susunya hingga kenyang. Jadi penjaga cilik anaknya tidak kerepotan.












"Sasuke !!!"

Remaja pirang dengan semangat melambaikan tangannya pada sosok yang berdiri sendirian didepan gerbang taman kanak-kanak.

"Apa Sasuke menunggu lama?"

Gelengan dengan senyum samar diberikan. Segera saja kedua orang beda usia dan tinggi badan itu bergandengan tangan dan segera pergi menuju rumah.

Bayi Sasuke kini sudah memasuki usia lima tahun dan baru saja memasuki taman kanak-kanak. Tapi yang paling heboh bukan ibu, ayah atau kakak aslinya saat dia sudah mulai masuk sekolah. Tapi, remaja tanggung anak sebelah si Naruto yang paling heboh. Bahkan Naruto sendiri yang mengantar Sasuke dihari pertama masuk sekolah dan juga menjemputnya. Pokoknya Naruto masih sayang Sasuke hingga usia lima tahun ini.

"Bagaimana sekolahmu Sasuke?"

Masih dengan semangat Naruto ingin sekali tahu bagaimana keseharian baru adiknya ini.

"Bagus."

Jawaban singkat didapatkan. Asal tahu saja semakin bertambahnya usia Sasuke itu semakin irit bicara. Naruto jadi rindu saat-saat Sasuke selalu mengikutinya dan bertanya ini-itu padanya.

"Bagus kalau begitu. Sasuke ingin Nichan belikan ice cream?"

Semakin hari juga Naruto merasa berbicara dengan adiknya itu harus ekstra dirinya yang memulai, dirinya juga bicara lebih banyak dan jawaban adiknya semakin singkat saja. 'Semoga Sasuke tidak dewasa begitu cepat' doa Naruto sebelum tidur.











Drrtttt

Ponsel pemuda pirang itu berbunyi, kelas masih berlangsung dan seseorang menghubunginya. Yang benar saja?

Melihat nama sang penelpon pemuda pirang dan membiarkan saja tanpa perlu mengangkatnya. Kalau ibunya yang menelpon pasti ini tentang Sasuke. Ngomong-ngomong Sasuke itu sudah usia 9 tahun dan kelas 3 sd. Naruto sendiri sekarang sudah kuliah dan setiap hari disibukkan dengan tugas yang tidak ada habisnya.

Semakin kesini Naruto sangat-sangat ingin menjauh dari Sasuke. Dulu saat Sasuke masih kecil dia begitu menyayanginya tapi sekarang bocah Uchiha itu selalu saja mencari gara-gara dengannya dan yang paling parah semua orang memihak Sasuke

Triing

Sebuah pesan masuk dari ibunya, mau tidak mau Naruto membukanya

Ibu:
Naru-chan nanti kau jaga Sasuke dirumahnya ya. Kami semua ada acara dan Sasuke tidak ingin ikut. Awas jika kau meninggalkannya sendiri !!!

Yah begitu bunyi pesan ibunya. Padahal sehabis ini dirinya ingin pergi jalan-jalan. Bosan melihat tampang bocah Uchiha yang selalu menindasnya. 'Dasar adik tidak manis !!!'

.

.

.

.

.

Tbc

Ini adalah awal kisah Naruto yang selalu direcoki bocah Uchiha Sasuke. Perjuangan Naruto mencari keadilan !!!

Akhirnya bisa juga ngetiknya haha...

Terima ksaih sudah mampir dan jangan lupa vote dan coment ditunggu

Bye-bye

Love ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang