Ending

219 39 2
                                    

"Hai pacar."
Baekyun mencium pucuk kepala Yuki.
Ia baru saja selesai latihan.
Lelah, sudah pasti.

"Hmm.Bagaimana kabarmu hari ini? Masih sibuk seperti biasa?"
Tanya Yuki menyeka peluh di wajah kekasinya.

"Ya jadwal comeback-ku semakin dekat jadi aku harus latihan ekstra. Apa kau sudah makan?"
Tanya Baekyun merangkul bahu Yuki di sampingnya.

"Belum, bagaimana kalau kita makan ramyeon? Kau mau?"
Yuki memberikan usul.

"Baiklah, 2 ramyeon dengan dua telur dan kimci."
Baekyun tersenyum lebar.
Sudah menjadi rutinitas Baekyun saat datang ke rumah Yuki. Mereka akan menghabiskan waktu seharian dan makan bersama.

Yuki memasak Ramyeon untuk mereka. Sedangkan Baekyun berbaring di sofa. Wajahnya terlihat lelah sekali.

Drrttt....drrrt...

Ponsel Yuki bergetar menandakan ada sebuah pesan. Baekyun melihat pesan tersebut.

Yerin

Kerumahku sekarang.!

Baekyun mendengus tak suka. Pesan ini mengganggu acara bersamanya dengan Yuki.

"Siapa?"
Tanya Yuki pada Baekyun.

"Yerin"
Baekyun menyerahkan ponsel Yuki.
Yuki membeku.
Wajahnya pucat seketika. Bayangan bayangan kejadian mengerikan beberapa bulan lalu terlintas di benaknya.

Baekyun yang menyadari perubahan wajah kekasihnya segera mendekat.
Membawa Yuki ke pelukannya.

"Sayang.kau tak apa?"
Tanya Baekyun khawatir.

"A-aku harus bagaimana?"
Tanya Yuki gemetar.
Kejadian itu membuat Yuki sedikit mengalami trauma.
Ia hampir mati di tangan Yerin.

"Ssssst tenanglah,ada aku bersamamu. Kau tak akan kemana mana. Kau akan disini bersamaku."
Baekyun mengeratkan pelukanya.

Suara deringan ponsel Yuki kembali berbunyi. Menandakan adanya sebuah panggilan. Dan lagi lagi nama Yerin terpampang di layar ponsel Yuki.

Baekyun segera menerima panggilan itu.

"Yobseo."

"..."

"Yuki tidak akan menemuimu apapun alasanya."
Baekyun berkata dingin.

"..."

"Tidak akan pernah. Saat ini dan seterusnya."

"..."

"Dengarkan aku. Jika kau ingin mendapat perhatian dan kasih sayang yang tulus harusnya kau juga tulus. Cintailah dirimu sendiri Yerin. Jangan jadikan obsesimu sebagai alasan kau menyakiti orang lain."

"..."

"Aku? Aku kekasih Yuki dan mungkin idolamu ah bukan obyek obsesimu mungkin. Ya aku Byun Baekyun."
Baekyun mendesah kasar.
Ternyata saeseang fans ini benar benar gila. Dia berteriak tak terima.
Baekyun mematikan panggilan itu.

Yuki menggigit bibirnya khawatir. Ia benar benat takut Yerin akan melakukan hal lebih gila.

Jujur Yuki sendiri tidak mengira bahwa Yerin yang ia kenal sejak kecil akan menjadi seperti ini.
Anak majikan ibunya itu dulu adalah anak yang pendiam dan cengeng. Yerin tidak memiliki teman. Ayah dan ibunya sibuk dengan urusan masing masing.
Yerin sebagai anak tunggal harus merasakan kesepian dan kurang kasih sayang.
Dulu Yuki akan mengajak Yerin bermain. Yuki dan Yerin bagaikan kakak adik tak terpisahkan. Yerin juga sering memberikan mainan dan baju untuk Yuki.
Mereka berasahabat. Namun saat ia remaja ia mengenal sebuah pergaulan yang salah. Ia mulai membenci Yuki karna Yuki lebih unggul dalam hal apapun.
Yuki menyita perhatian teman-temanya. Dan terakhir Yuki mejadi alasan Yerin di tolak oleh Jaemin.
Padahal saat itu Yuki tidak mengerti hubungan apapun antara Yerin dan Jaemin.
Lalu berubahlah Yerin seperti sekarang.

Hari itu Baekyun membawa Yuki ke apartemen miliknya.
Menghindarkan Yuki dari perbuatan kejam Yerin. Sedangkan ibu Yuki sudah di berikan liburan ke kampung halamannya oleh Baekyun.

namun berita mengejutkan datang dari Yerin. Yerin di temukan tewas karna memotong pembulu darah di pergelangan tanganya sendiri.

Yuki datang ke pemakaman Yerin di temani Baekyun yang selalu memeluk kekasihnya itu.

Yuki memberikan penghormatan terakhir pada Yerin.
Ia juga mengucapkan belasungkawa kepada Ayah dan ibu Yerin yang terlihat sangat terpukul dengan kepergian putri semata wayang mereka.

Saat Yuki ingin meninggalkan rumah duka. Ayah Yerin menyerahkan surat untuk Yuki.

Untuk teman dan sahabatku Yuki.

Maafkan aku. Aku tau kau selama ini selalu menganggapku teman bahkan sahabat tapi aku selalu iri padamu. Pada apa yang kau miliki.
Aku menginginkan apa yang kau miliki meski itu hal sekecil apapun. Tapi asal kau tau Yuki. Kau adalah orang terbaik yang pernah ku temui. Kau yang mau menerimaku saat tak ada orang yang menginginkanku. Kau yang menemaniku mlewati hari terburukku.
Sekali lagi maafkan aku Yuki. Semoga kau bahagia. Aku tak bisa mengontrol obsesiku Yuki. Aku sakit. Mungkin dengan begini aku tak akan menyakitimu Yuki.

Yuki menangis. Ia merasa bersalah.
Ia tak tahu bahwa Yerin sesakit itu.
Seandainya malam itu Yuki datang menemui Yerin mungkin Yuki bisa mencegah gadis itu bunuh diri.
Yuki menangis di pelukan Baekyun.

"Harusnya aku menemuinya hari itu."
Yuki bergumam.

"Ini semua bukan salahmu. Yerin melakukan itu karna dirinya sendiri."
Baekyun menenangkan kekasihnya.

"Ta-tapi dia bunuh diri karenaku. Dia tak ingin menyakitiku."
Yuki histeris perasaan bersalqh menghantuinya.

"Ku mohon jangan seperti ini. Ini semua bukan salahmu. Percayalah ini semua sudah takdir."
Baekyun mengecupi pucuk kepala Yuki.
Menyalurkan ketenangan pada kekasihnya itu.
Lambat laun tangisan itu semakin melemah. Yuki tertidur di pelukan Baekyun.
.
.
.
.
.
.
.
.

Satu tahun telah berlalu.
Yuki masih bersama Baekyun.
Meski Baekyun super sibuk ia masih sesekali menemui Yuki.
Yuki sendiri di sibukan dengan pekerjaanya. Dua bulan setelah kematian Yerin, Yuki di berikan kepercayaan oleh ayah Yerin sebagai staf di salah satu hotel milik keluarga Yerin.
Dan dalam jangka satu tahun Yuki mampu megelola dan mengembangkan Hotel itu menjadi hotel berbintang lima.
Yuki semakin sibuk dengan pekerjaanya.
Namun mereka bertahan bersama melewati segala rintangan di hubungan mereka.

End






Maafkan aku. Endingnya nggak sesuai ekspetasi. Karna jujur beberapa hari lagi sibuk²nya.
Kerja lembur terus. Dan karna aku nulis di sela² kerja jadi kadang ide ilang muncul.
Tolong maklumi aku. Aku bakal lanjut yang lain saat aku udah ada waktu.
😁
Sekali lagi sampai jumpa.

JALAN CERITA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang