Sahabat Jadi Cinta

210 39 6
                                    

Percayalah di sebuah hubungan persahabatan antara laki-laki dan perempuan itu, pasti salah satunya memiliki rasa lebih.
Hanya saja mereka memilih menyembunyikan atau mengatakannya dengan resiko rusaknya persahabatan.
.
.
.
.
.
.
.

Yuki dan Kai itu sahabat.
Rumahnya hadap hadapan. Hidup 17 tahun bersama membuat mereka mengenal luar dalam.
Kai itu bagaikan kakak,saudara dan teman bagi Yuki.
Kai yang receh dan Yuki yang garing itu perpaduan yang pas.
Sama-sama gila.

"Kuy,pulang sekolah kita ke gamezone yuk!"
Kai sedang menyantap baksonya.

"Ogah gue,gue mau ngedate"
Kata Yuki sembari meminum jus alpukatnya.
Menghiraukan kekesalan di wajah sang sahabat.

"Putus deh sama si Jaka. Biar gue ada temenya jomblo"
Kai berkata cuek, tidak menghiraukan delikan mata gadis di sebelahnya.
Tangan Yuki mengeplak kepala Kai tanpa aba-aba membuat pemuda itu tersedak kuah bakso.

"Uhukk...hukk..bangsat ya ni bocah!"
Kai meminum jus alpukat Yuki demi meredakan sakit dan panas di tenggorokanya.

"Salah sendiri mulutnya jahat! Dahlah gue mau ke kelas Jaka. Bayarin minum gue ya?"
Yuki berlari kecil meninggalkan Kai yang masih terbatuk batuk.

Persahabatan mereka baik-baik saja sampai masa kelulusan.
Mereka sepakat untuk kuliah di universitas yang sama.
Kai yang masih betah nge jomblo dan Yuki yang sering gonta ganti pacar.

Namun saat pertengahan semester, Yuki mulai sedikit menjauh dari jangkauan Kai, karna tugas yang menumpuk dan kegiatan kampus menyita perhatian Yuki. Meski mereka masih sering pulang pergi bareng.
Kai galau, dia di landa rindu pada sahabatnya itu.
Memikirkan Yuki yang kian hari semakin mempesona, membuatnya tidak rela gadis itu di dekati pria manapun.
Kai mulai bimbang dengan hatinya.

Sore itu Kai memutuskan mengunjungi Yuki yang sudah hampir seminggu mengabaikanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sore itu Kai memutuskan mengunjungi Yuki yang sudah hampir seminggu mengabaikanya.

"Selamat sore Bunda"
Kai mencium tangan perempuan paruh baya yang sedang menyiram bunga.

"Eh Akai,Sore. Tumben kamu jarang main kesini sekarang?"
Twina mengelus pundak pemuda yang tinggi menjulang itu.

"Iya Bund, Akai lagi banyak tugas. Yukinya ada?"
Kai tersenyum manis. Mendapat cubitan dari Bunda Twina.

"Aduh anak bunda satu ini makin ganteng. Ada di kamar. Dia baru pulang soalnya."

"Yaudah Bund, Akai ke atas ya"
Kai berlalu meninggalkan Bunda Twina dengan kesibukanya.

Kai memandang pintu putih bertuliskan nama Yuki itu.
Mengetuk pelan, namun tidak ada jawaban dari dalam.
Kai membuka sedikit pintu kamar Yuki. Kai melihat gadis itu tengah bergelung di bawah selimut biru mudanya.

JALAN CERITA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang