Yuhuuu! Double update nih😘😘😘
Yooook, vote terus komen sebanyak-banyaknya😘😘😘
Karena udah double update, yuukkk komen yang banyak ya🤗🤗🤗😘❤️
#Playlist: HIVI! - Satu-Satunya
•
•
Keadaan Sani berangsur pulih setiap harinya. Ini sudah hari ketiga. Lebam di wajahnya mulai berkurang. Bengkak di bawah matanya sudah mulai kempes.
Setiap hari Angan menjaganya. Pagi-pagi sekali Angan berangkat ke kantor law firm. Angan sudah mengurus kasus pemukulan yang dilakukan mantannya. Dia sempat mengatakan untuk tidak memperpanjang. Dia sendiri tidak tahu akan dipukuli setelah melihat mantannya datang ke kampus. Mantannya menyalahkan dirinya tidak diterima bekerja di perusahaan idamannya karena catatan kriminal.
Dia masih ingat kata-kata mantannya sebelum memukulinya. Mantannya bilang, dia tidak akan menemui laki-laki baik seperti mantannya. Ingin rasanya dia mengatakan di depan mukanya kalau dia menemukannya yang jauh lebih baik.
Sani mulai bosan. Padahal dia tidak masalah kuliah dengan wajah penuh luka. Anggap saja pesta halloween yang terlalu cepat. Sayangnya Angan melarang. Katanya dia harus istirahat total.
Pintu kamar terbuka. Sani melihat jam dinding. Jam menunjukkan pukul empat sore, sudah waktunya Angan pulang.
"Hai, Calon Istri. Kangen nggak sama Kakak Angan?" sapa Angan sambil senyam-senyum.
"Gaya banget kakak-kakak segala. Geli," celetuk laki-laki di belakang Angan.
"Ah, lo berisik. Rusak momen aja." Angan berdecak kesal karena sahabatnya resek.
Sani melihat laki-laki di belakang Angan. Dia pikir hanya satu ternyata ada dua. Sudah begitu tampan-tampan. Mata Sani yang tadinya buram karena bosan melihat kamar mendadak senang seperti dapat lotre. Maklum dia suka sama yang tampan-tampan. Senang menikmati ciptaan Tuhan.
"Wah... nyesel gue bawa lo berdua. Calon istri gue nggak kedip liat kalian," ucap Angan. Suaranya menyiratkan kecemburuan setelah sadar Sani hanya memandangi kedua sahabatnya.
"Kita emang lebih ganteng sih dari lo. Wajarlah jadi tontonan," celetuk salah satunya.
Angan buru-buru menutup mata Sani dengan telapak tangannya. "Jangan liatin mereka. Nanti berubah jadi batu."
Kedua sahabat Angan tertawa terbahak-bahak. Baru kali ini mereka melihat Angan cemburu dan panik. Biasanya juga tidak peduli.
"Cie... cemburu. Biasanya nggak gini," ledek sahabatnya yang berambut cepak.
KAMU SEDANG MEMBACA
La La You (SUDAH TERBIT)
Romance(Romantic Comedy) #3 Campus Series Berawal dari salah emoji, Sani mempertaruhkan semua kisah cintanya. Niatnya dia ingin mengirim emoji senyum lebar untuk Angan, tapi yang dia kirim justru emoji cium. Kesalahan lain adalah ketika Angan memberikan e...