18 - congrats

6 3 0
                                    

Happy reading guys...
Jangan lupa vote and coment yang kocak yaww

"Selamat untuk para peserta yang meraih juara Lomba Mapsi di tahun ini, semoga dengan pencapaian itu tidak menjadikan kalian besar hati, dan yang tidak meraih juara tetap semangat, dan jangan berkecil hati, karena akan ada kesempatan lagi di tahun berikutnya. Dan untuk yang juara ke 1 jangan lupa untuk melanjutkan ke tingkat provinsi, untuk tempat dan waktunya akan diinformasikan menyusul oleh panitia" kata panitia.

Alhamdulillah ya allah, akhirnya dapet juara lagi, masih nggak nyangka bakal dapet juara lagi,-batin Etta.

"Finetta, selamat yah dapet juara 1" ucap Pak Danang, yang kini semuanya sudah berada di luar gedung aula.

Etta mengangguk, "Iya pak, terimakasih"

"Selamat, Ta" ucap Fergie.

"Iya, makasih Fer. Selamat juga buat lu, Fer" kata Etta.

"Yoi"

"Selamat, Etta" ucap Alma.

"Selamat ya, Ta" kata Fika

"Selamat, Ta" sambung Ana.

"Iya kak makasih, hehe. kalian juga tetap semangat ya kak" sahut Etta, dan dibalas anggukan oleh ketiga perempuan tersebut.

"Selamat, Ta" ucap Pandu.

"Congrats, Ta" ucap Alze.

"Iya kak makasih, hehe" jawab Etta.

Eh, demi apa si gue seneng banget waktu si kak Alze ngucapin selamat buat gue, padahal nggak akrab banget si, tapi seneng ajah gitu ya ampun,-batin Etta.

"Etta, Fergie, sini foto sebentar, dan yang lain juga sini" ajak pak Danang, yang posisinya agak jauh dari mereka sedari lima menit yang lalu.

"Iya pak" ucap mereka serempak.

Cekrek, cekrek.

Hanya butuh waktu lima menit, untuk menghabiskan foto bersama.

"Akhirnya selesai juga fotonya, yuk semuanya kembali ke ruangan, dan siap-siap untuk pulang" perintah pak Danang.

"Iya pak" ucap mereka serempak.

Setelah selesai packing, Etta memilih untuk duduk dan bermain handphone sejenak, sembari menunggu yang lain menyelesaikan packingnya.

Etta membuka aplikasi whatsapp, yang terlihat banyak notifikasi dari grup-grup maupun dari teman-temannya.

Etta membuka notifikasi dari grup yang dibuat oleh sahabatnya.
         
           -(GRUP CHAT)My bestie♡-

Laona :
Assalamu'alaikum, heyu wasap gengsss.

Rensiska :
Wa'alaikumsalam.

Laona :
Apa kabar, weii? Sepi amat ni grup.

Rensiska :
Baik, yang biasa nge-ramein kan lu.

Laona :
Iya juga si, tapi gue lagi badmood nih, jadi grupnya sepi sampe saat ini.

Laona :
Tapi, btw si Etta gimana kabarnya?

Laona :
Oii, Etta diem-diem bae, gimana kabar lu di sana?, juara lagi nggak?, btw, kalo juara lagi jangan lupa traktirannya yak, ehehekk lopyuuu muah.

Rensiska :
Hm. Nggak tau, mungkin sibuk.

Rensiska :
Cuma traktiran mulu yang ada di otak lu, meresahkan. Tobat woe tobat.

Laona :
Maybe. Mana ada tobat otak traktiran, yang ada tuh tobat sambel, canda tobat sambel.

Rensiska :
Hm.

Etta :
Assalamu'alaikum gess, ya ampun
baru sempet buka hp, dari kemarin sibuk. Btw kabar gue sehat, La.
Alhamdulillah dapet juara lagi gue, seneng banget ya ampun.

Rensiska :
Alhamdulillah ikut seneng gue dengernya, Ta. Btw, congrats yak.

Laona :
Wah, congratulations bestiequuu. Jangan lupa traktiran buat kita orang yappp.

Etta :
Iya makasih, Ren, La. Iya tenang, nanti waktu di sekolah kalian traktirin semua.

Laona :
Tengkyuuu bestiequuu.

Rensiska :
Makasih Ta, sebelumnya.

Etta :
oke, sama-sama.

Tidak heran lagi jika Laona meminta traktiran, karena sudah ritual mereka jika ada yang sedang mengalami kemenangan ataupun baru jadian sama gebetannya, pasti Laona lah yang duluan meminta traktiran. Mungkin mantan lenyap ke sungai amazon juga membuat sebuah acara traktiran, entahlah hanya otak Laona yang tau.

                                 ▪▪▪

Beberapa menit kemudian, Etta dan rombongannya sedang otw pulang.

Hanya butuh waktu dua sampai tiga jam, mereka sampai di rumahnya masing-masing.

"Assalamu'alaikum" ucap Etta, saat sesampainya di rumah.

"Wa'alaikumsalam" jawab orang yang berada di dalam rumah.

Etta berjalan menghampiri sumber suaranya yang berada di ruang keluarga, "Surprise!, ibu, ayah, kak Devit, aku dapet juara lagi, yeay!"

"Wah, anak ibu hebat. Selamat ya sayang, ibu bangga sama kamu" ucap Melinda Puspa, selaku ibu Etta.

"Siapa dulu dong ayahnya, pasti hebat-hebat anaknya. Selamat ya sayang" timpal Hermansyah, selaku ayah Etta.

"Tumben lu dek, hoki terus lu keknya" ledek Devit, selaku kakak Etta.

"Tapi btw, selamat ya buat adekku sayang" lanjut Devit.

"Etta sangat terharu atas pencapaian ini, makasih ibu, ayah, kak Devit, yang udah selalu support dan berdo'a buat Etta." ucap Etta.

"Kak Devit sirik mulu ish sama Etta, iri bilang boss, wle" lanjutnya.

"Iya sama-sama" ucap mereka serempak.

"Gue iri sama lu, dek?, nggak gue nggak iri, gue juga udah pernah kek lu kali. Cuma suka ajah ledekin lu dek, ahaha" sambung Devit.

Sebenarnya Devit pernah juga seperti Etta dari cabang Lomba yang sama, hingga tingkat provinsi Devit meraih juara 1. Mungkin Etta menuruni bakatnya dari sang kakak, namun Etta tidak menyadari memiliki bakat yang sama seperti kakaknya.

"Hm, liat tuh bu, kak Devit ngledek Etta" Etta mengadu.

"Devit, udah jangan gitu sama adeknya sendiri. Mmm.. mending kita ke meja makan ajah yuk, udah laper nih perut ibu" ucap Melinda Puspa menengahi.

"Iya nih perut Devit juga udah keroncongan dari tadi. Tau nggak dek, kita tuh nunggu lu pulang dari tadi sampe-sampe kita nahan makan, hanya demi lu. Sebenernya sih gue mau makan duluan, tapi nggak boleh sama ibu" ujar Devit.

"Beneran?, ih Etta nggak tau. Maaf ya bu, ayah, kak Devit, kalo kalian nunggu Etta kelamaan, jadi kalian pasti laper karena Etta" ucap Etta merasa bersalah.

"Nggak papa kok, sayang. Ya udah yuk ke meja makan" ajak Melinda Puspa.

"Ayok!" ucap mereka serempak, kemudian berjalan menuju meja makan.

Satu vote dari kalian pahala bagiku untukmu ^^

ALZETTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang