02 - dia kakel yang tau bau wangi semerbak gue

112 20 4
                                    

Happy reading guys..
Jangan lupa vote and coment yang kocak yaww

                             ~

Adzan subuh berkumandang, Etta mendengarnya dan bersiap  bangun. tetapi sejenak Ia mengurungkan niatnya hanya untuk menggeliat agar nyawanya terkumpul.

Setelah itu, Ia mengambil air wudhu dan bersiap untuk salat subuh di kamarnya.

Setelah salat subuh, Ia mengambil Al-quran di sampingnya yang akan dibaca. Rutinitas Etta membaca Al-quran pada waktu setelah salat subuh dan maghrib atau juga diselang waktu senggang. Karena kata ustadz, bahwa setelah salat subuh dan maghrib membaca Al-quran dapat meningkatkan kecerdasan otak hingga 80 persen. Silahkan dicoba kalo ada yang berminat dan jangan lupa selalu istiqomah:)

Setelah selesai rutinitas nya pagi hari, Etta kini berada di kelas dan sedang duduk dibangku yang Ia tempati, yang letaknya dua bangku dari belakang bersama Rensiska, dan Laona di belakangnya bersama Leny.

                             ▪▪▪

Pelajaran pertama dan kedua telah usai, sekarang murid kelas XI IPA 1 sedang menunggu pelajaran selanjutnya.

"Ren, ini ngga ada guru agama apa yah?" tanya Etta, yang sedang menunggu pelajaran ketiga dan keempat, yaitu pelajaran agama.

"Ngga tau tuh, jamkos kali"

Etta berucap dengan malas, "Yah jamkos mulu nih pelajaran agama?, coba kali-kali masuk jangan jamkos mulu, kan ujung-ujungnya ngerjain soal-soal yang ada di Lks"

"Pengumuman-pengumuman, teman-teman kata pak Danang suruh ngerjain tugas dibuku Lks halaman 114 - 118, wajib dikerjakan dan nanti dikumpulkan jadi satu terus dibawa ke kantor, nanti yang bawa aku ajah gapapa" ucap Nasya selaku sekretaris di kelas. mengatakan kata 'bawa aku ajah gapapa', dengan nada memelas.

"Tuh kan beneran, baru dibilang langsung suruh ngerjain. Emangnya pak Danang ada urusan apaan sih Sya?" protes Etta, yang sudah hafal pelajaran pak Danang selalu kosong.

"Katanya itu, lagi mengurus anak-anak yang diseleksi ikut Lomba Mapsi"

"Ooh gitu. ya udah lah kita kerjain yuk" ajak Etta, kepada kedua temannya ditambah dengan Leny.

Sebenernya Ia malas, tapi itu adalah tugas yang harus dikerjakan sebagai peran siswa.

"Ayuk" ucap mereka serempak, sembari membuka halaman yang telah diperintahkan.

Selesai melaksanakan tugas dari pak Danang, kelas menjadi ramai seperti biasanya saat jamkos ada yang ngrumpi bagi kaum perempuan, main game online bagi kaum laki-laki, dan ada juga yang keluar kelas alesannya mencari udara segar nyatanya pergi ke kantin, ups wkwk.

Tetapi tidak dengan Etta, Ia malah memilih terdiam melamun disanding kaca jendela kelasnya, entah apa saat ini yang sedang Ia pikirkan.

Beberapa menit kemudian, Ia terbuyarkan dari lamunan nya. Karena Icha memanggil namanya, dan sontak Ia kaget karena kehadiran Icha yang tiba-tiba ada dihadapannya.

"Etta, lu kan pinter baca Al-quran ikut gue yuk" ucap Icha mengajak Etta dengan santai nya, sesantai duduk di tepi pantai sembari melihat sunset.

Etta bertanya ke Icha, karena Ia tidak maksud dari ucapannya, "Eh Cha, ada apaan kok ngajak gue?"

"Ini loh, tadi pak Danang bilang ke gue kalo ada temennya yang bisa baca Al-quran nanti suruh dibawa ke perpus. Nah gue kan tau lu bisa baca Al-quran, ya udah gue ngajak lu" jelas Icha.

"Cha, ngga mau lah gue malu"

"Ish, buat apa malu Ta. Kalo emang lu pinter baca Al-quran dan lu punya bakat itu ya tunjukin kelebihan lu jangan malah kaya gini" ujar Icha, yang sudah tak tahan ingin membawa Etta ke perpus.

"Tapi gue malu Cha gimana dong?" ucap Etta dengan wajah bertanya-tanya.

"Ngga usah malu, santai aja. yuk sekarang ikut gue, nanti pas di perpus duduk nya deketan sama gue ajah biar ngga malu" tawar Icha, yang sudah tak tahan ingin sekali membawanya.

"Hooh, ya udah yuk bismillahirrohmanirrohim" ucap Etta dengan sedikit keraguan.

Alhamdulillah akhirnya Etta mau juga ajakan dari Icha. Dari tadi dong Etta cantik, jangan malu-malu nanti mau lho.

                             ▪▪▪

Saat sampai di perpus, Etta sedikit terkejut karena pasalnya Ia tidak sendirian yang mengikuti seleksi. Banyak juga dari berbagai kelas, sekiranya kelas X sampai XII yang mengikuti seleksi dalam cabang lomba yang mungkin berbeda-beda. karena Etta tidak tau, dan itu hanya feeling. Tetapi, keliatan dari muka nya yang menunjukkan mereka kelas X,XI dan XII.

Kemudian, Ia duduk di bagian depan pojok samping kanan bersama Icha.

Gue deg-deg an banget ya ampun. Eh dia kan kakel yang kemarin tau bau wangi semerbak gue, kok ikut juga sih kan tambah malu juga gue, hadeh.-batin Etta dengan perasaan campur aduk.

"Itu yang tadi masuk bareng sama Icha, sini maju" pak Danang menunjuk Etta, yang kini Ia terlihat sedang merasakan gugup yang luar biasa.

Hah yakin gue maju nih, gile malu banget. Bismillah ya alloh,-batin Etta.

Ia kini sedang berhadapan dengan pak Danang guru agama semua kelas, yang telah memerintahkan Etta untuk maju ke depan, dengan posisi duduk serta di atas meja terdapat Al-quran untuk menyediakan siswa yang diseleksi.

"Coba sekarang kamu buka surat Al-Buruj, dan sekalian dibaca" perintah pak Danang.

Selesai pak Danang berucap, Ia segera mencari surat yang diperintahkan dengan perasaan gugup, membuat tangan Etta gemeteran saat membuka halaman Al-quran.

Setelah menemukan surat nya Ia langsung membacanya, tanpa menunggu waktu lama lagi.

Kemudian beberapa menit, Etta telah kembali ke tempat duduknya di sebelah Icha, setelah maju ke depan dan tadi sedikit dikasih pertanyaan dari pak Danang, dengan perasaan gugup takut dan malu yang kini Ia sedang rasakan.

Gugup karena pertama kali berhadapan langsung dengan pak Danang dan dilihat oleh banyak orang, takut karena otaknya berpikiran antara ngga ingin dipilih dan ingin dipilih, dan malu nya karena baru pertama kali maju ke depan sendirian serta mengeluarkan suaranya yang menurut Ia jelek, tetapi pendapat mereka yang mendengarkan suara Etta cukup merdu.

Setelah semuanya selesai diseleksi. Kemudian pak Danang membacakan siswa yang mengikuti Lomba Mapsi tahun ini, dari cabang Lomba LCCI hingga cabang Murottal putra putri.

Sekedar info, bahwa Lomba Mapsi itu singkatan dari Mata Pelajaran dan Seni Islami. Lomba tersebut diadakan satu tahun sekali secara bertingkat. Maksudnya, jika Peserta Lomba mengikuti di tingkat Kecamatan berhasil meraih juara 1, maka Ia akan melanjutkan ke tingkat Kabupaten, dan selanjutnya jika Peserta Lomba telah meraih juara 1 di tingkat Kabupaten, maka Ia akan melanjutkan ke tingkat Provinsi.

Di saat pak Danang membacakan siswa yang mengikuti cabang Lomba Murottal--

Satu vote dari kalian pahala bagiku untukmu^^

ALZETTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang