19 -Setelah lepas dengan ikhlas, semua akan terbalas dengan impas.

6 3 0
                                    

Happy reading guys...
Jangan lupa vote and coment yang kocak yaww

Setelah beberapa minggu yang lalu, Etta telah melalui waktu tersebut untuk fokus latihan Lomba, dan juga telah menyelesaikan tugasnya sebagai perwakilan dari SMA nya. Namun, ia gagal ditingkat Provinsi, dalam artian Etta tidak menjuarai Lomba Mapsi ditingkat Provinsi.

Tapi, dengan begitu tidak menjadikan Etta menyerah, ia justru menghadapi dengan tegar dan ikhlas menerima hasilnya.

Karena, Etta yakin bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, dan kalah-menang itu hal yang wajar.

Namun, tanpa disangka setelah ia gagal mewakili Lomba Mapsi ditingkat Provinsi, ia diperintah kembali oleh pak Danang untuk mewakili SMA nya, untuk Lomba ditingkat kecamatan, dalam cabang Lomba yang sama, yaitu murottal.

Tidak hanya Etta, Fergie pun diperintah kembali oleh pak Danang untuk mewakili SMA nya, serta beberapa siswa juga diperintah kembali untuk mengikuti sesuai cabang Lomba masing-masing.

Setelah lepas dengan ikhlas, semua akan terbalas dengan impas.

Dari kata-kata di atas, yang dimaksud adalah biarlah melepaskan hal apapun dengan ikhlas yang tidak bisa menjadi kehendaknya, karena nanti semuanya akan tergantikan yang terbaik.

Saat waktunya tiba untuk Lomba ditingkat kecamatan, Etta dan Fergie meraih juara 1 lagi, dan artinya mereka berdua berhak melanjutkan ke tingkat kabupaten.

▪▪▪

"Etta, kok nasib lu kek hoki mulu deh" celetuk Laona.

"Hehehe, alhamdulillah kalo gitu dong" sahut Etta.

"Tau tuh Laona, kalo punya sahabat yang beruntung itu bersyukur, bukannya heran gitu" timpal Rensiska.

"Iya sih alhamdulillah kalo gitu, Ta. Apaan si lu Ren ikut campur ajah, emang kalo heran apa nggak boleh?, boleh kan?, ya udah diem lu Ren." ujar Laona.

"Hrrr" ucap Rensiska.

"Udah-udah jangan berteman, eh maksudnya bertengkar. Bentar lagi bel masuk tuh, balik ke tempat duduk lu sana, La." ucap Etta menengahi mereka.

"Iya-iya"

▪▪▪

Beberapa minggu yang lalu, Etta dan Fergie bersikeras untuk fokus latihan agar mendapatkan hasil yang memuaskan.

Kini, mereka sudah berada di tempat perlombaan ditingkat kabupaten.

Di saat Etta menunggu giliran, ia iseng ingin melihat sekitarnya dengan posisi duduk, gedung aula yang ia masuki terlihat jelas bahwa dipenuhi dengan orang-orang yang mewakili Lomba dari SMA nya, yang dari berbagai daerah mana saja.

Namun, dengan ke-isengan ia saat mengekori sekitarnya, Etta tidak sengaja melihat teman rumah sekompleknya.

Eh, itu kan kak Olla, ternyata ikut lagi?, kan waktu kemarin di Mapsi juga dia mewakili dari SMA nya. Coba nanti nyapa dia ah, kayak waktu itu, semoga sih dia liat gue di sini.

Dengan nomor urut 028 segera maju ke depan untuk mengambil pilihan surat, dan untuk nomor 027 siap-siap untuk maju ke depan, ucap seorang panitia.

Ternyata kak Olla nomor urut 028, alhamdulillah dia ngeliat gue di sini waktu dia mau balik ke tempat duduk,-batin Etta disertai senyuman saat saling tatap dengan teman rumah sekompleknya.

"Eh Etta, lu di sini juga?" tanya Olla.

"Hehehe, iya kak. alhamdulillah disuruh ikut lagi" Etta menjawab.

"Ooh iya, maaf ya gue baru liat lu, hehe. Btw, ke mall yuk kalo dah selesai nih Lomba, wkwk" ajak Olla.

"Iya nggak papa kak, hehe in syaa allah yah kak kalo ada waktu. Iya sih sebenernya tempat ini nggak jauh dari mall, cuma jalan kaki 5 menit nyampe deh, wkwk"

"Iyah oke-oke, iya kan mall nya deket dari tempat ini, makanya gue ngajak lu, wkwk."

"Hehe, iya kak."

"Ya udah gue mau latihan dulu yak, soalnya bentar lagi gue mau maju nih"

"Iyah kak silahkan, semangat yah kak"

"Oke makasih, Ta"

"Kembali kasih, kak"

Satu vote dari kalian pahala bagiku untukmu^^

ALZETTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang