Chapter 20 - Diskusi Singkat

536 69 3
                                    

Dan sesuai dengan permintaan Jihan, Chandra dan Cakra kini tinggal di rumah berdua saja.

Mereka sebenarnya udah gak marahan lagi. Mereka juga udah bicarain masalahnya baik baik. Tapi yang namanya canggung masih saja melanda rumah tersebut.

Chandra dan Cakra hanya diem dieman, tanpa ada niatan mau berbicara dengan satu sama lain.

Hingga....

"Dra, lo tahu, kan kalau keluarga ini nyembunyiin sesuatu?" tanya Cakra, membuat Chandra menoleh.

"Nah, itu yang gue pikirin juga, Kra," jawab Chandra. "Gue rasa ada yang gak beres sama keluarga ini. Ada yang gue gak ngerti."

Cakra mengangguk, menyetujui.

"Jujur, Dra... Gue curiga sama lo, tapi itu udah dulu," ungkap Cakra, membuat Chandra melotot. "Jangan salah paham dulu, Dra. Gue udah gak curiga sama lo lagi, secara gue kan gak punya bukti untuk hal itu."

Chandra mengangguk pelan. "Gue pun sama, Kra. Gue juga sempat curiga sama lo. Tapi gue juga gak punya bukti untuk hal itu." Chandra ikutan mengungkap hal yang mengganjal di hatinya beberapa hari ini.

Cakra terkekeh pelan. "Kita sama sama curiga berarti."

Chandra kini menatap Cakra lekat lekat. "Kra, gue pengin kali ini aja, kita ungkapkan rahasia kita. Jangan ada rahasia pada hari ini."

Cakra ikutan menatap Chandra. "Gue sih, gak masalah kalau gitu, karena gue gak ada rahasia, semua udah gue ungkapin sama lo dan Jihan."

"Terus... Siapa yang tahu rahasia di keluarga ini, kalau begitu?" tanya Chandra, membuat Cakra berpikir sejenak.

"Jangan bilang kalau.... Jihan?" tebak Cakra.

"Gak mungkin, Kra... Jihan aja masih kecil pas Mama dan Papa pindah ke Korea. Dia pasti gak tahu apa apa," bantah Chandra.

"Tapi kalau bukan dia, terus siapa?" tanya Cakra lagi, membuat Chandra diam membungkam.

Hening... Keduanya sama sama berlarut dalam pikiran masing masing. Masih memikirkan nasib keluarga ini. Keluarga yang gak jelas ini.

"Jujur, Kra... Gue sempat curiga sama Jihan pada awalnya. Tapi pas ngelihat dirinya baik baik saja, bahkan masih sering ngelawak dan ketawa ketiwi, sedangkan malah kita yang menjauh seakan ada masalah, gue jadi curiga ke lo." Cakra terlihat sedang mencerna ucapan Chandra barusan. Berusaha mencari petunjuk di antara ucapan ucapan itu.

"Tapi, Dra... Kalau dipikir pikir lagi, biasanya orang banyak yang menutupi perasaan hatinya dengan candaannya. Orang yang biasanya sering ketawa itu justru malah yang banyak memikul beban." Cakra langsung mengemukakan pendapatnya, dan dicerna baik baik oleh si adik, Chandra.

"Nah, kan, gue malah jadi curiga ke Jihan lagi," gumam Chandra.

Cakra mengangguk kecil. Dia juga ikutan curiga ke Jihan. Apalagi Jihan itu orangnya tertutup banget.

Memang sih, Jihan itu banyak cerita, tapi ceritanya itu 100% hanya bullshit. Kayak cuma cerita cerita random yang sebenarnya buat nutupin sesuatu. Dan yang sadar tentang hal itu adalah Cakra.

"Tapi... Sebaiknya kita gak nuduh yang enggak enggak ke Jihan. Gue gak mau dia terbebani. Kalaupun dia tahu semuanya dan udah siap untuk cerita, dia pasti akan cerita. Gue yakin itu," ucap Chandra, membuat Cakra pusing sendiri.

Ini sebenarnya, ada apa dengan keluarga mereka? Kenapa keluarga ini gak sama seperti keluarga lain yang gak banyak masalah? Kenapa harus keluarga mereka? Kenapa?

Semua pertanyaan pertanyaan itu mulai memenuhi pikiran mereka masing masing. Membuat keduanya pusing tujuh keliling.

"Kalau ternyata, Jihan gak seperti itu, gimana?" tanya Cakra secara tiba tiba. "Gimana kalau dia sebenarnya gak tahu apa apa?

Dear Brother [3Racha] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang