Chapter 7 - Cari Pacar

895 81 12
                                    

Kediaman keluarga An--Andrana, Anggara, dan Andara--memang lagi berisik berisiknya, setelah beberapa hari adem ayem. Ya, semua itu berawal dari Jihan yang udah mulai baikan, dan udah bisa tubir bareng Chandra lagi.

Jujur aja, Cakra malah lebih seneng kalo Jihan sakit. Kenapa? Karena rumah itu jadi damai... Tenang... Pokoknya, wow banget gituloh.

"Han, jangan banyak gerak dulu! Entar lo demam lagi!" seru Chandra yang udah teriak teriak heboh pas Jihan malah dengan kurang kerjaannya, breakdance lagu District 9 di ruang tamu.

"Apaan sih, kak? Wong udah sembuh juga," balas Jihan sewot.

"Belum sembuh sepenuhnya, Han.. Lo masih kadang lemes gitu," bantah Chandra, membuat Jihan mempoutkan bibirnya.

"Cuma sebentar doang, elah. Bagian breakdance-nya doang. Nanggung nih," nego Jihan.

"Serah lo, Han."

Jihan langsung berjingkrak senang, dan mengecup pipi Chandra sekilas.

Chandra mah biasa biasa aja. Memang dari dulu sampai sekarang, Jihan selalu mencium pipi kakak kakaknya. So, Chandra gak begitu kaget.

Tiba tiba, muncul Cakra yang lagi asik chattan entah sama siapa. Tapi kayaknya asik banget.

"Chattan sama siapa lo? Sama degem?" tanya Chandra sambil mencuri lirik layar hapenya Cakra.

"Iya. Temennya Jihan," jawab Cakra santai.

Telinga Jihan auto mode on pas denger temennya disebut sebut sama Cakra. "Jangan bilang kalo itu Sebastian?" tebaknya.

"Lho? Kok lo tahu?" tanya Cakra kaget, tak mengira kalo Jihan bakalan dengan mudah menebak nama orang yang disukainya.

Jihan langsung tersenyum. Bukan, bukan, bukan senyuman, melainkan seringaian menyeramkan. Dia langsung membisikkan beberapa kata tepat di telinga Cakra, membuat Cakra seketika itu merinding. "Jangan sakiti Sebastian, kalau abang gak mau kepala abang putus."

Cakra langsung mengangguk seketika itu. Sedangkan Chandra, dia cuma melongo pas tahu Jihan bisa semenyeramkan itu.

Jihan mengangguk dengan semangat. "Oke!" serunya sambil tersenyum manis, membuat Cakra ikutan melongo seperti Chandra. Ini anak punya alter ego atau malah bipolar?

"Dra, ini anak punya penyakit apaan dah? Kok serem gini?" tanya Cakra sambil berbisik bisik. Untungnya, sekarang Jihan lagi sibuk sama hapenya, jadi gak denger apa yang dibicarakan oleh kedua kakaknya.

Chandra langsung mepet ke Cakra, dan membisikkan sesuatu. "Kagak tahu, Kra. Kita bawa aja yuk, ke psikiater. Gue juga takut, masalahnya."

"Ayo ayo. Kapan?" tanya Cakra bersemangat sekali.

"Kapan kapan aja, deh. Gue masih sayang uang soalnya. Biaya ke psikiater sekali pertemuan tuh mahal cuy. Bisa sampe 500 ribu. Abis entar uang gue," jawab Chandra, membuat Cakra langsung memasang raut wajah datar.

"Halah.. Bilang aja pelit," ucap Cakra sebal.

"Pelit pelit sekali kali, kan gak apa apa," balas Chandra.

Malas berdebat yang enggak enggak sama Chandra, Cakra lebih memilih untuk chattan lagi sama Sebastian. Lumayan, kan? PDKT dulu.

Calon Masa Depan

Bas|
Lo lagi sibuk gak?|

|gak
|ada apa, kak?

Hehe...|
Enggak nanya doang|

|oh...
|kirain ada apaan

Dear Brother [3Racha] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang